Jakarta - Polemik yang terus menerus berlangsung di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), agaknya membuat untung bagi partai politik lain. Bisa jadi, yang menuai untung dari kisruh di PKS itu adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Geliat itu agaknya sudah mulai dirasakan oleh PPP. Medio Februari 2011 lalu, PPP ketiban 30 orang Kiai dari Jawa Tengah yang berduyun-duyun bergabung dengan partai berlambang Ka’bah itu. Sebelumnya, puluhan Kiai dan tokoh agama dari Jawa Timur juga melakukan aksi serupa.
Bahkan santer terdengar isu bahwa Ketua umum PB NU, Hasyim Muzadi, juga bakal bergabung dengan PPP. Hasyim bahkan sengaja di plot oleh Suryadharma Ali, ketua umum PPP saat ini, untuk menggantikan posisinya.
Tapi, isu itu langsung dibantah mentah-mentah oleh Imron Pangkapi, ketua DPP PPP. Menurut Imron, Hasyim agak sulit menjadi ketua umum dikarenakan belum pernah menjabat sebagai pengurus DPP. Tapi, katanya lagi, Hasyim sejatinya merupakan ketua Cabang PPP di Malang.
Bukan itu saja. Sejumlah nama tenar juga dikabarkan berbondong-bondong bakal bergabung ke partai ini. Selain Hasyim tadi, ada nama Jimly Ashidiqie, Laksamana Sukardi, Laode Kamaludin, Fahry Ali, Bachtiar Effentu, Adyaksa Daud, Eef Saefullah Fatah dan sejumlah tokoh lainnya.
Pentolah Partai Gerindra, Muchdi Pr, sudah dulu bergabung dengan PPP. Imron pun menegaskan partai ini membuka peluang bagi kembalinya para tokoh-tokoh Islam.
Di sisi lain, wakil ketua Umum DPP PPP, Chozin Chumaidy juga berani mengatakan bahwa bergabungnya para Masyayih dan Pimpinan Pondok Pesantren ke PPP adalah demi menyelamatkan politik umat dan menjaga budaya dan etika politik bangsa. Kecenderungan liberalisasi politik dewasa ini, katanya lagi, telah menyuburkan budaya politik materilistik yang bersifat transaksional.
PPP itulah, sambungnya lagi, sebagai satu-satunya Partai Islam dipercaya akan mampu menjaga aqidah umat dan etika politik bangsa. Analisa Chozin ini tentu dengan kata lain ingin menampikkan peran PKS, yang juga mendeklarasikan diri sebagai partai Islam.
Tapi, seorang sumber matanews.com, mengatakan justru PPP saat ini tengah dilanda kekacauan secara internal. “Banyak Muswil (Musyawarah wilayah) yang kacau balau di setiap daerah,” tuturnya. Kekacauan itu, kata sumber itu lagi, disebabkan kubu Suryadharma Ali ingin menguasai suara untuk Muktamar mendatang.
Memang, rencananya PPP akan melangsung Muktamar di bulan Juni 2011 mendatang. Muktamar ini sejatinya dilaksanakan tahun 2012. Tapi menurut Suryadharma, ketua Umum PPP, sengaja dimajukan demi menyongsong Pilpres 2014. “Supaya tidak terlalu berdekatan,” tukasnya. (Matanews, 15 April 2011)
0 Comments
