"Survei itu tidak bisa dipercaya, masih saja diulang-ulang. Dari dulu metoda sampling-nya salah dan secara statistik tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Wasekjen DPP PPP, Romahurmuziy, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Kamis, 6/1).
Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan diumumkan hari ini (Kamis, 9/1) di Kantor LSI, elektabilitas PPP cuma 2,3 persen.
Romy, panggilan akrab Romahurmuziy, juga meminta LSI untuk jujur dengan membandingkan hasil survei sebelumnya.
"Dari sejak pemilu 1999, angka PPP di survei LSI tidak pernah lebih dari 3 persen. Tapi toh pemilu selalu jauh lebih besar. Kalau LSI jujur, sandingkan dong angka prediksi dia sebelum pemilu dengan hasil pemilu mulai dari 1999. Kalau angka yang salah itu terus diulang-ulang, kegiatan itu tidak lebih dari pelacuran intelektual," demikian Romy. (Rakyat Merdeka, 6 Januari 2011)