Jakarta - Dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) diperkirakan akan saling sodok untuk memperebutkan kursi ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Perkiraan itu muncul menyusul dipercepatnya muktamar PPP dari sedianya pada 2012 menjadi sekitar Juni 2011.
“Normalnya muktamar tahun 2012, tapi terlalu dekat dengan pemilu sehingga perlu dipercepat,” kata Ketua DPP PPP Emron Pangkapi di Bangka Belitung, Selasa 8 Februari 2011.
Menyusul rencana percepatan muktamar tersebut, sas-sus tentang figur yang akan bersaing memperebutkan kursi ketua umum pun mulai merebak.
Dua nama kader PPP yang saat ini menjabat menteri disebut-sebut bakal saling bersaing untuk menjadi orang nomor satu di partai berlambang Kabah tersebut.
Kedua nama itu yakni ketua umum sekarang Suryadharma Ali yang menjabat menteri agama dan Bendahara Umum DPP PPP Suharso Monoarfa yang menjabat Menteri Perumahan Rakyat.
Dua nama ini hampir dapat dipastikan maju dalam persaingan perebutan ketua umum yang menjadi salah satu agenda muktamar tersebut.
Namun, Suharso Monoarfa terlihat masih bermain cantik kalau tidak mau dikatakan malu-malu atas disebut-sebutnya nama dia sebagai calon ketum periode mendatang.
Dia tidak mau membenarkan dirinya akan maju dalam bursa calon, meski tidak pula menampik. Ia berusaha menutupi pencalonannya dengan mengatakan dirinya masih tetap mendukung Suryadharma Ali sebagai ketua umum.
Namun, di lingkungan partai nama Suharso mulai ramai dibicarakan sebagai calon kuat petinggi PPP menggantikan Suryadharma Ali.
Di tengah menguatnya nama Suharso, nama Suryadharma Ali pun tetap disebut-sebut sebagai kandidat berpeluang meneruskan kepemimpinannya di PPP. Para kader partai itu pun hampir dapat memastikan kedua menteri itu akan saling menjadi pesaing paling panas pada muktamar nanti.
Terkait rencana percepatan muktamar, Emron Pangkapi mengatakan, seluruh pengurus daerah PPP harus menuntaskan konsolidasi sebelum Juni 2011. “Konsolidasi di 33 wilayah, 486 cabang lebih dan 6.000 pengurus anak cabang harus sudah selesai dalam dua bulan ke depan,” katanya. (Matanews, 9 Februari 2011)