SURABAYA – Sesuai prediksi sebelumnya, langkah Musyafak Noor untuk kedua kali menjadi orang nomor satu di PPP Jatim tak terbedung.Dia menang secara aklamasi setelah pesaing utamanya, Kiai Fawaid, mundur dari pencalonan pada tahap kedua dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) IV PPP Jatim di Asrama Haji Surabaya tadi malam.
Menjelang pembukaan Muswil, nama Musyafak masih cukup dominan untuk menyapu semua suara dalam Muswil. Namun, beberapa DPC yang ada di Tapal Kuda memunculkan nama Kiai Fawaid untuk menjadi saingan utama Musyafak dalam tahap pemilihan. Pertarungan di internal sempat memanas.Apalagi,saat pembahasan tatib begitu terlihat ketegangan antara dua kubu,yakni perdebatan pada tata cara pemilihan.
Peserta Muswil ada yang mengusulkan ketua DPW dipilih dengan kesepakatan. ”Ada juga yang meminta keras agar tetap dilakukan pemilihan,” ujar Sekretaris SC Panitia Muswil DPW PPP Jatim Abdul Rasyid tadi malam. Kelompok Musyafak cenderung untuk disepakati karena optimistis telah mengantongi banyak suara.Sementara pendukung Kiai Fawaid lebih suka ada pemilihan, mengingat ketokohannya. Baru sekitar pukul 17.00 WIB akhirnya disepakati bahwa yang berlaku adalah pemilihan.
”Karena memang hakikat demokrasi seperti itu, yakni pemilihan, bukan kesepakatan,” ucap Rasyid. Tata caranya, calon yang akan maju harus membuktikan dukungan minimal 30% dari total 93 suara atau 28 suara. Calon yang berhasil mengumpulkan minimal 28 suara berhak maju. Hasilnya, dalam penjaringan bakal calon Ketua DPW PPP Jatim, Kiai Fawaid memperoleh 30 suara.Sementara Musyafak memperoleh 63 suara dan 1 suara abstain.
Dalam tata tertib pemilihan ketua, para peserta Muswil menyetujui calon ketua yang bisa maju dalam pemilihan harus mengantongi suara minimal 30%. Dengan syarat itu, baik Musyafak maupun Kiai Fawaid,k bisa maju dalam tahap kedua. Namun setelah diumumkan maju dalam tahap pemilihan, Kiai Fawaid mendadak mengundurkan diri dari pencalonan. Mundurnya Kiai Fawaid dalam pencalonan langsung disambut gemuruh tepuk tangan dari peserta Muswil.
Pimpinan sidang pun akhirnya memutuskan kemenangan Musyafak secara aklamasi. ”Aklamasi itu sudah diprediksi sebelumnya. Kader PPP di daerah sebelumnya sudah memberikan dukungan,” ungkap Musyafak ketika ditemui seusai pemilihan tadi malam. Dengan hasil Muswil yang ada, lanjut Musyafak, dia akan mengundang para kiai untuk membesarkan PPP. Kehadiran para kiai dipercaya mampu membuat dinamisasi partai berlambang Kakbah itu.
”Target kami ada kenaikan suara sampai 15% di Jatim pada Pemilu 2014,”pungkasnya. (Sindo, 7 Februari 2011)