Jakarta - Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Muhaimin Iskandar terlalu dangkal memanfaatkan kasus Cikeusik, Pandeglang, Banten dan Temanggung, Jawa Tengah, demi mendapatkan kursi Menteri Agama.
"Saya menilai, terlalu dangkal sekali upaya politisasi yang dilakukan PKB soal Cikeusik dan Temanggung demi mendapatkan kursi Menteri Agama," kata Yunarto di Jakarta, Selasa (15/2).
Yunarto menyebutkan, kasus yang terjadi akhir-akhir ini sebaiknya jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau partai. "Jangan dipolitisasilah. Saya melihat kasus Cikeusik dan Temanggung secara politik dimanfaatkan oleh PKB, apakah karena sebagian besar orang NU ataukah sekedar mengincar jabatan menteri," ungkap dia.
Bila itu dilakukan, lanjut Yunarto, alangkah tidak elok dan tidak bijak sekali demi mendapatkan jabatan. "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih orang sudah sesuai dengan kapabilitas masing-masing. Posisi menteri itu tak boleh diminta-minta atau ada upaya untuk melakukan berbagai cara agar keinginan terpenuhi," papar dia.
Menurut Yunarto, bila ada kejadian seperti Cikeusik dan Temanggung, tentunya akan dievaluasi dari semua sisi oleh Presiden SBY. "Jangan dengan seenaknya minta pindah sana pindah sini. Minta dipindahkan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke Menteri Agama," tandas dia. (Primair Online, 15 Februari 2011)