Jakarta - Seruan Parmusi yang meminta PPP agar keluar dari parpol koalisi pasca penetapan tersangka Bachtiar Chamsyah tengah dicermati. Partai berlambang Ka'bah itu mengaku pikir-pikir dulu.
Hal tersebut menurut Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saefudin agar masyarakat tidak salah kaprah menilai. Karena itu, PPP menghimbau masyarakat untuk mencermati pernyataan Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP Parmusi) (PP Parmusi) tersebut.
"Sejauh yang saya tahu pernyataan itu bersyarat bahwa kalau ada rekayasa, kalau kasus Bachtiar Chamsyah dipolitisasi, dan kalau ada motif-motif politik tertentu, maka Parmusi akan minta kepada PPP untuk keluar dari koalisi. Sampai sekarang kan belum diketahui apakah ada rekayasa atau yang lainnya," ujar Lukman Hakim Saefudin.
Demikian diutrakan Ketua DPP PPP itu kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (4/2). Lukman mengaku hingga saat ini belum ada pembicaraan apapun di dalam pengurus PPP terkait desakan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya ingin memastikan dahulu apakah pernyataan tersebut hanya berasal dari orang per orang atau memang benar sah secara kelembagaan.
"Harus dicermati lagi, juga diklarifikasi apa itu pernyataan dari orang per orang saja atau itu sudah resmi dari PP Parmusi sendiri. Bagaimanapun juga Parmusi adalah organ besar. Harus diketahui apakah itu sikap resmi secara kelembagaan atau hanya usulan dari orang per orang," ujar Lukman yang juga Wakil Ketua MPR.
Hingga saat ini, Lukman belum menganggap hal ini perlu dirapatkan DPP PPP. "Yang pasti sampai saat ini belum ada sikap apapun dari PPP. Mengenai adanya politisasi, dan sebagainya, itu yang harus dibuktikan dulu," pungkasnya. (Inilah.com, 5 Februari 2011)