Menurut Suryadharma, partai yang dipimpinnya akan terasa kering jika tak ada kiai bergabung dalam PPP. PPP, lanjut dia, sebagai satu-satunya partai berbasis Islam dan Ahlisunah walzamaah sudah sepantasnya hadir bersama para kiai. "Sebab, PPP tetap konsisten memperjuangkan asas Islam," kata Suryadharma, di Jakarta, Selasa (15/2).
Suryadharma mengatakan, kembalinya para kiai dalam barisan PPP, akan menambah motivasi bagi para kader dan pengurus partai. Hal ini merupakan "amunisi" untuk memperjuangkan politik Islam ke depan. "Sebagai umat Islam dan mayoritas di Tanah Air, tanpa bermaksud mengenyampingkan realitas pluralistik, ke depan umat Islam harus memiliki kekuatan," ungkap dia.
Menteri Agama itu menjelaskan PPP harus menjadi penentu bersama umat Islam. Jika dilihat kilas balik peran ulama, Suryadharma mengingatkan, negeri ini hadir bersama perjuangan umat Islam. Banyak ulama berperan ikut memerdekakan negeri ini untuk lepas dari penjajahan.
Dengan masuknya para kiai ke PPP, Suryadharma berharap, ke depan daerah lain akan ikut gerakan kiai masuk PPP. Partai ini harus menjadi besar dan Jawa Tengah dan Jawa Timur harus menjadi lumbung suara pada pemilu mendatang. "Kini PPP punya kekuatan dengan kehadiran para kiai," tegas dia.
Sebelumnya, sejumlah kiai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur mendeklarasikan diri kembali masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pernyataan para kiai tersebut disampaikan di Pondok Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, Minggu.
Pada saat bersamaan, para kiai juga meminta agar Ahmadiyah dibubarkan karena kehadirannya di Tanah Air kerap membuat persoalan. Alasan para kiai meminta Ahmadiyah dibubarkan karena selain menyalahi akidah Islam, mencederai agama Islam juga kerap membuat persoalan. (Primair Online, 15 Februari 2011)