Jakarta - Awal bulan Juli mendatang menjadi pertaruhan bagi Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA).
Pada bulan Juli mendatang, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar di Bandung. Kursi Ketua Umum PPP yang kini diduki SDA, siap diperebutkan.
PPP telah menggelar enam kali Muktamar sejak dideklarasikan pada 5 Januari 1973 melalui fusi empat partai Islam yang terdiri dari Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Perti. Setelah dideklarasikan, posisi Ketua Umum DPP PPP yang pertama dipegang oleh Mohammad Syafaat Mintaredja, sampai mengundurkan diri tahun 1978. Selain jabatan Ketua Umum, pada awal berdiri, PPP mengenal presidium partai yang terdiri dari KH Idham Chalid sebagai Presiden Partai.
Setelah Mohammad Syafaat Mintaredja mengundurkan diri, kursi Ketua Umum DPP PPP diduduki Jailani Naro. Pada saat digelar Muktamar I PPP tahun 1984, Naro terpilih kembali.
Pada Muktamar II tahun 1989, kursi Ketua Umum DPP PPP dijabat oleh Ismail Hasan Metareum. Dan pada Muktamar III tahun 1994, Ismail Hasan Metareum terpilih kembali.
Ketua Umum DPP PPP selanjutnya dijabat oleh Hamzah Haz. Dia terpilih sebagai ketua umum dalam Muktamar PPP IV tahun 1998. Hamzah juga terpilih kembali dalam Muktamar V tahun 2003.
Adapun Suryadharma Ali terpilih sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar VI tahun 2007.
Dalam Muktamar VII, apakah SDA akan kembali menduduki kursi ketua umum? Apakah SDA mampu mengikuti jejak langkah para pendahulunya yang menjabat dua kali periode? Atau justru SDA tercatat sebagai ketua umum dengan satu kali periode? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. (Rakyat Merdeka, 10 Juni 2011)
0 Comments
