Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menjadikan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) cenderung stagnan, atau bahkan turun dibanding Pemilu 2009, sebagai penyemangat untuk bekerja lebih keras lagi.
“Kami merasa senang atas survei itu dan ini kami jadikan cambuk bahwa kami harus bisa melewati apa yang ada di survei tersebut. Hasil survei itu adalah penyemangat bagi kami,” kata Wakil Sekretaris F-PPP DPR RI Effriadi Asda kepada wartawan, Selasa (31/5) di Gedung DPR RI.
Dia menambahkan, saat ini semua petinggi dan warga PPP sedang fokus untuk mempersiapkan dan menyukseskan Muktamar VII yang akan berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada awal Juli 2011. Nanti, seiring dengan adanya struktur kepengurusan baru yang diisi kader-kader muda potensial dan visioner, PPP akan kembali menemukan kejayaannya.
“Apalagi, partai berasaskan islam seperti PPP masih sangat diminati masyarakat,” kata Ketua DPW PPP Sumatera Barat ini sambil menambahkan, penegasan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali bahwa 38 anggota DPR RI dari PPP boleh mencalonkan diri kembali dalam Pemilu 2014, juga menjadi salah satu faktor pemicu para legislator PPP untuk bekerja keras memenangi partai dalam Pemilu 2014.
Selain itu, lanjut Epriadi. caleg PPP juga akan ditentukan jauh-jauh hari sebelum hari H pelaksanaan pemilu. “Ini, tentu beda dengan pemilu lalu. Makanya kami optimistis PPP akan kembali menemukan kejayaannya,” kata anggota Komisi V DPR RI ini.
Berdasarkan survei LSI yang digelar Mei 2011 ini, suara PPP memang cenderung stagnan. Partai berlambang Kabah itu hanya dipilih oleh 4 persen responden, dan termasuk berada dalam posisi stagnan. Sementara, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Pemilu 2009, PPP meraih 5.444.332 suara (5,33 persen) dari total jumlah suara sah Pemilu 2009 yang mencapai 104.048.118. (SAS News, 31 Mei 2011)