Suryadharma Ali |
Jakarta - Puluhan kiai di Jawa Timur yang selama ini menjadi pengurus teras PKB dan PKNU menyatakan diri bergabung dengan PPP. Isu menyeruak, kalau iming-iming uang menjadi faktor utama. Namun tegas-tegas Ketua Umum PPP Suryadharma Ali membantah kabar itu.
"Tidak ada, resiko tinggi itu. Jadi tidak benar kepindahan mereka itu diiming-imingi uang ini, uang itu," kata Suryadharma di Jakarta, Senin (4/1/2011).
Suryadharma juga menepis kalau masuknya kia-kiai itu karena posisi dia sebagai Menteri Agama dan terkait soal haji, di mana kabar yang beredar menyebutkan para kiai itu memiliki biro haji.
"Enggak ada pengaruhnya. Gimana caranya, enggak ada itu," tegas Suryadharma.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan kiai di Jawa Timur yang selama ini menjadi pengurus teras PKB dan PKNU menyatakan diri bergabung dengan PPP. Deklarasi tersebut dibacakan mantan Dewan Syuro DPP PKNU, KH Anwar Iskandardi depan Ketua Umum DPP PPP Surya Dharma Ali (SDA) di Ponpes Lirboyo Kediri.
Para kyai yang hadir antara lain KH Idris Marzuqi (Dewan Syuro DPP PKNU), KH M Anwar Manshur (PP Lirboyo), KH Imam Yahya Mahrus (PP Lirboyo), KH Huda Jazuli (PP Ploso, Kediri), KH Zainudin Jazuli (Mustasyar DPP PKB), KH Miftakhul Akhyar (Ro'is Syuriah PWNU Jatim), KH Mujib Imron (anggota DPD RI 2004-2009), KH Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo), KH Anwar Iskandar (PP Jamsaren, Kediri), KH Mas Subadar (KH RU Besuk Pasuruan), KH Zaini Sholeh (Sampang), KH Mas Mansur (PP Sidoresmo, Surabaya), KH Mutawakkil 'Alallah (Ketua PWNU Jatim), KH Nuruddin (PP Nurul Qodim, Probolinggo; Dewan Syuro DPW PKNU Jatim), KH Masbuchin Faqih (PP Suci Gresik), KH Abdulloh (PP Langitan, Tuban), KH Baidlowi (PP Berasan, Banyuwangi), KH Abd Ghaffar (Pamekasan), KH Ardani (Blitar), KH Arsyad (Tulungagung), KH Irvan Yusuf (PP Tebuireng), KH Mas Fuad (PP Sidogiri, Pasuruan), KH Jiryan Hasbulloh (Joresan, Ponorogo), KH Hisyam Syafa'at (Blokagung, Banyuwangi), dan KH Nur Khozin (Malang).
SDA menyatakan PPP membuka pintu lebar-lebar atas bergabungnya kembali para ulama ke PPP. PPP tidak akan mengajak kiai-kiai untuk terus berkonflik, karena itu mengecilkan arti penting perjuangan umat Islam di masa mendatang. (Detiknews, 4 Januari 2011)