PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

Ada Apa Muchdi Pindah ke PPP?

22 Februari 2011

Jakarta - WAKIL Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Mayjen TNI (Purn) H. Muchdi Purwopranjono (Muchdi PR) dikabarkan berniat pindah ’perahu’ ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, mantan Komandan Kopassus ini diisukan akan mencalonkan menjadi ketua umum Partai berlambang Ka’bah, satu-satunya Partai yang masih berazas Islam yang memiliki suara di parlemen. Orang pun menerka-nerka apa motivasi sebenarnya Muchdi PR akan meloncat ke Partai Islam tersebut?

Sementara terdapat dua penilaian publik bahwa kemauan Muchdi pindah ke PPP adalah karena pertama, dia ingin masuk ke wadah partai berbasis Islam, sehingga dikabarkan dia beda pendapat dengan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang ingin tetap mempertahankan Gerindra menjadi Partai umum terbuka. Kedua, Muchdi pindah ke PPP justeru merupakan langkah untuk mendorong PPP agar mencalonkan Prabowo sebagai Presiden pada Pilpres 2014.

Baik alasan atau penilaian yang pertama ataupun kedua bisa sama-sama benar. Sebab, selama berkarir di militer (TNI) Muchdi dikenal sebagai perwira tinggi yang agamis dan bahkan dicap sebagai ABRI ‘hijau’. Sebagai pentolan Kopassus saat itu, Muchdi sering shalat berjamah dengan wartawan bidang TNI di saat bulan puasa. Apalagi, setelah menunaikan ibadah haji di tanah suci, lelaki kelahiran Jogjakarta 15 April 1949 ini semakin rajin menunaikan ibadah sholat. Maka, tak heran apabila sekarang ini semangat Muchdi ingin menyalurkan aspirasinya melalui partai Islam.

Sedangkan penilaian yang kedua, Muchdi selama ini dikenal sebagai teman akrab Prabowo Subianto, bahkan di saat masih menjadi perwira tinggi akfif dulu Muchdi dicap sebagai ‘orangnya’ Prabowo. Maklum, di saat itu posisi Prabowo cukup ‘kuat’ karena masih menjadi menantu Presiden Soeharto. Oleh karena itu, ketika Partai Gerindra berdiri maka Prabowo bergandengan dengan Muchdi untuk membesarkan Partai berlambang kepala burung Garuda ini. Maka, bisa jadi loncatnya Muchdi ke PPP untuk melakukan penjajagan sekaligus ‘membimbing’ PPP guna mencapreskan Prabowo di 2014. Maklum, popularitas SBY sekarang ini melorot dan bahkan sudah drop di titik nadir.

Apakah benar penialian terhadap perilaku Muchdi ke PPP tersebut, namun Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak tahu bahwa Muchdi berniat pindah ke PPP. “Yang jelas sampai sekarang Pak Muchdi masih tetap wakil ketua umum Gerindra. Tentang kemungkinan ke PPP, saya tidak tahu. Kami hanya dengar dari teman-teman PPP. Tentang hal itu, Fadli Zon (pengurus DPP Gerindra) sudah lakukan konfirmasi dengan Pak Muchdi pada Kamis kemarin, tapi belum memastikan (Muchdi ke PPP),” kilah Muzani kepada jakartaperess.com, Minggu (20/2/2011).

Namun, lanjut Muzani, sebaiknya Muchdi bersama Gerindra saja karena Partai ini yang melahirkan dia. “Namun, kalau beliau benar pindah ke PPP, kami tak bisa menghalang-halangi karena ini hak beliau. Tapi aneh kalau beliau pindah partai, masa’ sekarang ini sudah banyak partai-partai dan tokoh-tokoh yang gabung ke Gerindra, kok malah Pak Muchdi meninggalkan Gerindra?”papar Sekjen Gerindra.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat juga sangat menyayangkan dan terkejut dengan rencana kepindahan Muchdi PR untuk bergabung dengan PPP. Kepada wartawan di Jakarta, Minggu (20/2/2011), Martin mengemukakan bahwa Muchdi merupakan figur berlatarbelakang militer yang memiliki sapta marga. Kalau dilihat dari militernya, lebih cocok di Gerindra karena Gerindra mengusung warna kebangsaan yang sangat kuat, katanya. "Rencana kepindahan itu ibarat halilintar di siang bolong," kata Anggota Fraksi Gerindra DPR

Namun, Anggota Dewan Pembina Gerindra, Permadi SH memiliki jawabannya. Pakar paranormal ini menyebutkan soal perpindahan Muchdi PR dari Gerindra ke PPP merupakan urusan antara Prabowo Subianto dan Muchi PR. "Setahu saya keduanya tidak pernah berkomunikasi, setidaknya sejak saya bergabung di Gerindra," ungkapnya seperti dilansir sebuah situs berita. Dia menyebutkan, perpindahan Muchdi ke PPP sejatinya urusan antara Prabowo dengan Muchdi. Sepengetahuan Permadi, perpindahan Muchdi Pr ke PPP disebabkan ideologi yang berbeda antara Muchdi dengan Gerindra. "Muchdi punya keyakinan ideologi partai Islam. Itu saja sebabnya," ujar mantan politisi PDIP ini.

Meski demikian, Muchdi sudah menyebutkan sekadar alasan dia pindah dari Gerindra ke PPP, yakni atas permintaan kalangan kader PPP. "Atas permintaan kader-kader PPP di daerah," aku mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) ini. Seperti pada Jumat (18/2/2011) lalu, Muchdi menggelar pertemuan dengan sejumlah pengurus PPP di Solo, Jawa Tengah. Benarkah keinginan pindah Muchdi dari Gerindra ke PPP semata-mata karena permintaan kadernya? Menurut Direktur Program The Indonesian Institute, Cecep Effendi, perpindahan Muchdi erat kaitannya dengan pencalonan Prabowo di Pemilu 2014.

Cecep menjelaskan kepindahan Muchdi ke PPP bukan hanya karena faktor idiologis. Namun, sebuah strategi untuk merangkul parpol. Apalagi, lanjutnya, hingga kini Gerindra sedang gencar-gencar merangkul beberapa parpol. Hingga saat ini, sudah ada tujuh parpol gurem yang melebur (fusi) ke Gerindra dan menjadi sayap organisasi massa pendukung. Mereka adalah Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Kedaulatan, Partai Nahdlatul Ummah Indonesia (PNUI), Partai Buruh, PNI Marhaenisme, Partai Merdeka, dan Partai Sarikat Indonesia (PSI).

“Saya melihat, perpindahan ini untuk mendukung Prabowo maju di 2014. Sebab, sejauh ini Gerindra hanya bisa menggalang parpol kecil. Sementara ada partai besar yaitu PPP yang sebentar lagi akan Munas, maka disisipkanlah Muchdi untuk masuk dan menggalang suara untuk Prabowo,” celetuk Cecep seperti dilansir inilah.com, Minggu (20/2/2011).

Namun, Mucdhi hanya mengaku, perpindahan dirinya dari Gerindra ke PPP dilandasi ideologi Islam yang kuat, yaitu berkeinginan untuk membesarkan PPP. Menurut Muchdi, perpindahan dirinya dari Gerindra ke PPP selain karena permintaan kader-kader PPP di daerah juga dilandasi semangat untuk membesarkan PPP. "Untuk membesarkan satu-satunya partai Islam di Republik Indonesia," tegas purnawirawan jenderal berbintang dua ini.

Sebagaimana dimaklumi, dari sembilan partai politik yang lolos Parliamentary Threshold (PT) dalam Pemilu 2009 lalu, memang hanya PPP yang masih konsisten berasaskan Islam. Partai Islam lainnya seperti PKS dalam Munas II PKS pada Juni 2010 lalu telah menegasakan sebagai partai tengah. Adapun PKB dan PAN yang mengandalkan basis NU dan Muhammadiyah dari awal pendiriannya menegaskan sebagai partai nasionalis.

Latar belakang Muchdi Pr sejatinya selain dari kalangan militer, ia juga tercatat sebagai aktivis Islam. Saat masih muda, Muchdi pernah tercatat sebagai aktivis Hizbul Wathan (HW), sayap organisasi kepanduan milik Muhammadiyah. Dia juga menjadi Ketua Umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah Periode 2006-2011. Dalam Muktamar Muhammadiyah Juli 2010 lalu, nama Muchdi juga sempat mencuat sebagai salah satu kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Yang membuat tanda tanya lagi, entah benar atau tidak tetapi ternyata Prabowo mengaku belum dengar dan belum dipamiti bahwa Muchdi akan pindah ke PPP. "Saya belum mendapat pemberitahuan resmi dari Pak Muchdi yang mengundurkan diri dari Gerindra dan memilih bergabung PPP. Saya kok belum dengar ya," aku pentolan Gerindra ini saat ajang funbike HUT ke-3 Partai Gerindra di Lapangan Basuki Rachmat, Surabaya, Minggu (20/2/2011) pagi. Saat ditanya wartawan, bagaimana seandainya memang Muchdi PR bergabung PPP? "Silakan saja, itu adalah hak politiknya," jawab Prabowo.

Namun ada isu lain yang beredar, bahwa hengkangnya Muchdi PR dari Partai Gerindra karena tidak sependapat dengan Prabowo atas langkah Gerindra yang menerima bergabungnya sejumlah parpol gurem. Salah satu parpol yang menjadi alasan keberatan Muchdi adalah bergabungnya Partai Buruh pimpinan Mochtar Pakpahan yang beraliran sosialis. Benarkah isu ini ataukah hanya kabar burung, kita lihat saja langkah lebih lanjut Muchdi nanti setelah hijrah ke PPP? (Jakartapress, 22 Februari 2011)
Bagikan:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.