Jakarta - Politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga mantan Wakil Ketua MPR periode 1999-2004, Husni Thamrin (72), wafat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akibat komplikasi penyakit. Kepergiannya menimbulkan rasa kehilangan amat besar bagi keluarga partai berlambang kabah.
Husni tercatat sebagai salah satu pendiri PPP pada tahun 1973, ketika pemerintah Orde Baru melakukan fusi partai hanya menjadi tiga, yakni PPP, Golkar, dan PDI. Sejak saat itu, politisi kelahiran Yogyakarta 12 Oktober 1939, itu, membaktikan hidupnya untuk eksistensi PPP.
"Beliau bergabung sejak muda. Ia mewakili unsur Muslimin Indonesia (ke PPP) pada waktu terjadinya fusi partai," kata Sekjen PPP, Irgan Chairul Mahfiz, kepada detikcom, Senin (31/1/2011).
Di PPP, kata Irgan, almarhum pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen, Ketua DPP periode 1998-2003, dan terakhir anggota Majelis Pertimbangan Partai. Husni dikenal sebagai orang yang intensif memikirkan keorganisasian PPP hingga dianggap sebagai ideolog PPP.
Di mata para juniornya, Husni adalah figur yang mempunyai prinsip dan tegas. Selain itu, almarhum juga dikenal konsisten dengan perjuangan PPP serta Islam pada umumnya. "Beliau selalu berpesan, PPP jangan keluar dari khitah perjuangannya. Tetap konsisten sebagai partai Islam," ucap Irgan.
Namun, kenangan yang paling membekas dari almarhum adalah perhatiannya yang lebih kepada generasi penerus PPP. Kata Irgan, Husni selalu senang bergaul dengan juniornya. Apabila bertemu, almarhum sering mengajak berdiskusi dan memberi semangat untuk membesarkan partai.
Bahkan, ia pun sempat menghibahkan salah satu rumahnya di Kawasan Petamburan, Jakarta Pusat (Jakpus), untuk menjadi markas bagi kader-kader muda PPP. "Ya, beliau kasih rumahnya untuk tempat kumpul anak-anak muda PPP," cetus Irgan.
Rencananya, jenazah almarhum Husni Thamrin akan dikebumikan hari ini di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan (Jaksel) pukul 10.00 WIB. Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka di RT 03 RW 07, Jati Mekar, Kecamatan Pondok Gede. (Detiknews, 1 Februari 2011)