Jakarta – Elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku tetap optimistis perolehan suara di Pemilu 2014 bakal naik. Kendati partai berlambang Kabah itu tengah diterpa isu tak sedap seputar penahanan dua kader partainya terkait kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom.
Seperti diutarakan Bendahara Umum DPP PPP, Suharso Monarfa yang menegaskan, penangkapan dua kader partainya yang terkait kasus suap Miranda, diyakini tidak akan berdampak terhadap perolehan suara pada pemilu mendatang. PPP malah menargetkan mampu meraup kursi seperti di Pemilu 2004 silam yakni 58 kursi.
“Jika di Pemilu 2009 perolehan suara PPP turun dari 58 menjadi 38 kursi, kami yakin di 2014 bisa kembali naik seperti semula yakni 58 kursi,” tandas Suharso, di Jakarta, Senin (31/1).
Dia berpendapat, dalam kasus suap Miranda itu, kedua kadernya hanya menjadi korban yang tidak mengetahui secara jelas asal usul cek pelancong tersebut. “Mereka bukan lah inisiator dalam kasus skandal tersebut. Tapi, mereka hanya menerima dan tidak tahu dari mana cek itu berasal,” tukasnya.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap sejumlah politisi yang diduga terkait dengan kasus dugaan suap dalam pencalonan Miranda. Dua diantaranya berasal dari PPP yakni Daniel Tanjung serta Sofyan Usman.
Suharso menambahkan, penangkapan kedua kader partainya tidak akan mengganggu harmonisasi hubungan di koalisi partai politik pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Selama itu sesuai dengan ketentuan hukum, kami tentunya akan menghormatinya. PPP juga tetap akan amanah dalam menjaga koalisi hingga pemilu mendatang,” pungkasnya. (Primair Online, 1 Februari 2011)