Jakarta - PPP menolak tudingan PKB yang menganggap silaturahmi para kiai di Pesantren Al-Hikmah di Brebes, Jawa Tengah sebagai upaya penipuan publik yang bertujuan politis. Parpol berlambang Ka’bah itu merasa tudingan tersebut dilontarkan lantaran PKB tak percaya diri dan takut kehilangan massa kiai yang hadir dalam acara tersebut.
“Biasalah, mereka bilang begitu kan karena ada banyak kiai yang mendukung PKB hadir di acara itu. Mereka takut kehilangan figur-figur kiai yang mungkin menyebrang ke PPP,” ujar politisi PPP Ahmad Yani kepada matanews.com di Jakarta, Selasa 15 Februari 2011.
Yani juga menyanggah kecurigaan PKB bahwa parpolnya ingin merebut massa kiai NU untuk memperkuat dukungan menuju Pilpres 2014. Menurutnya, saat ini prioritas utama PPP adalah mendorong kader-kadernya baik di kabinet maupun di parlemen untuk bekerja semaksimal mungkin.
Ia meminta agar kehadiran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dalam acara silaturahmi dengan ribuan kiai di Brebes itu jangan disalahartikan bertujuan politis.
Sebagai kader PPP yang juga menjabat sebagai Menteri Agama di kabinet saat ini, kata Yani, merupakan hal yang wajar bagi ketua umum parpolnya untuk bertemu dengan para pemuka agama.
“Kami nggak ada niat untuk berpikir ke arah pemilu, itu masih lama. Pak Suryadharma Ali wajar saja hadir di sana, bersilaturahmi dengan para ulama sudah menjadi salah satu agendanya. Lagipula, dia juga mengajak agar para kiai tidak ikut terpancing dengan konflik agama yang terjadi baru-baru ini,” imbuh Yani.
Sebelumnya, politisi PKB Bachruddin Nasori meminta PPP agar meredam syahwat politiknya menuju pilpres mendatang. Mengumpulkan kiai dengan atribut partai dinilainya tak mungkin tidak bertujuan politisi. Ia juga mengingatkan agar sang ketua umum yang juga menjabat sebagai Menteri Agama lebih dulu memperhatikan konflik agama di Cikeusik, Banten dan di Temanggung, Jawa Tengah.
“Semestinya mereka tahan dulu nafsu politiknya, sabarlah kan 2014 masih lama. Apalagi katanya Suryadharma Ali kan Menateri Agama, harusnya mengurusi negara dulu jangan politik partainya didahulukan,” kata Bachruddin. (Matanews, 16 Februari 2011)