Surabaya - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan, kembalinya para ulama dan pimpinan ponpes di Jatim ke rumah politik PPP, membuat Indonesia bergetar.
"Banyak daerah bergetar melihat para ulama dan kiai di Jatim kembali ke rumah lama PPP. Daerah itu Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, Jateng dan Jabar," katanya saat memberi sambutan pembukaan Muswil VI PPP Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (7/2/2011).
SDA juga menginstruksikan kepada jajaran pengurus DPW PPP Jatim yang nantinya terpilih dalam muswil, agar memanfaatkan momentum itu (kembalinya ulama ke PPP, red) sebaik-baiknya. Pasalnya, tanpa ulama di dalam PPP, PPP dianggap bukanlah partai Islam.
"Jadi, pengurus struktural PPP Jatim, harus bisa mesra dengan ulama. Sambutlah kedatangan para ulama itu, kejarlah kalau mereka masih lari dan gedorlah pintunya kalau nggak mau mendukung PPP," tuturnya dengan setengah bercanda.
Menurut dia, PPP merupakan satu-satunya partai yang konsisten berazaskan Islam. Untuk itu, hanya dengan cara memperkuat politik Islam, maka bisa memperjuangkan kepentingan Islam di negara ini.
"Tinggalkan semua potensi konflik atau politik belah bambu di PPP Jatim. Saya ingin PPP di Jatim bisa jadi ladang suara pada Pemilu 2014. Dulunya Jatim merupakan provinsi basis PPP dan saat ini tercerai berai, sekarang waktunya merajut kembali ulama, kader PPP, pemerintah dan masyarakat," imbuhnya.
Dia sempat menyindir kehadiran Gubernur Jatim Soekarwo dalam pembukaan muswil PPP Jatim kali ini. "Walaupun Pakde Karwo ini sudah ke partai lain (Demokrat), tapi sebagian hatinya juga hijau (PPP)," pungkasnya dan membuat Soekarwo terkekeh.
Dalam pembukaan itu, DPW PPP Jatim juga memberikan penghargaan PPP award kepada beberapa tokoh. Di antaranya adalah Gubernur Soekarwo, Maskur Hasjim, KH Miftachul Akhyar, dan Ketum PPP Suryadharma Ali. (Inilah.com, 7 Februari 2011)