Surabaya - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (SDA), Senin (7/2) membuka muswil DPW PPP Jatim. Pada kesempatan itu, SDA menyatakan bahwa balik kandangnya ulama dan pimpinan pondok di Jatim ke PPP membuat partai ini makin diperhitungkan kompetitor politiknya.
SDA mengatakan bahwa kembalinya para kiai dan pimpinan pondok di Jatim ke PPP membuat Indonesia bergetar. "Banyak daerah bergetar melihat para ulama dan kiai di Jatim kembali ke rumah lama, PPP. Daerah itu Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, Jateng, dan Jabar," kata SDA saat memberi sambutan pembukaan Muswil VI PPP Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (7/2).
Karenanya, politikus kelahiran Jakarta itu mengingatkan kepada kepemimpinan PPP Jatim yang baru bisa memanfaatkan secara optimal momentum politik yang bagus bagi pengembangan PPP di Jatim tersebut. Sebab, katanya, tanpa ulama di dalam PPP, PPP dianggap bukanlah partai Islam.
"Pengurus struktural PPP Jatim harus bisa mesra dengan ulama. Sambutlah kedatangan para ulama itu, kejarlah kalau mereka masih lari dan gedorlah pintunya kalau tidak mau mendukung PPP," tuturnya setengah bercanda.
Komitmen
Beberapa waktu lalu, pada pertemuan di Pondok Lirboyo Kediri, sejumlah kiai NU di Jatim menyatakan komitmennya mendukung PPP. Mereka kembali ke 'rumah lamanya' (PPP), mengingat rumah politik baru yang selama ini dimasuki kerap kali diterpa konflik politik akut.
SDA menyatakan bahwa PPP adalah satu-satunya partai yang istiqomah dengan asas Islam. Hanya dengan memperkuat politik Islam, maka bisa memperjuangkan kepentingan Islam di negara ini.
"Tinggalkan semua potensi konflik atau politik belah bambu di PPP Jatim. Saya ingin PPP di Jatim bisa jadi ladang suara pada Pemilu 2014. Dulunya Jatim merupakan provinsi basis PPP dan saat ini tercerai-berai. Sekarang waktunya merajut kembali ulama, kader PPP, pemerintah dan masyarakat," jelas SDA, politikus PPP yang berlatar belakang aktivis NU ini.
Acara pembukaan muswil PPP diwarnai dengan pemberian PPP Award kepada beberapa tokoh. Di antaranya Gubernur Jatim Soekarwo, mantan Ketua PPP Jatim Maskur Hasjim, Rois Syuriah NU Jatim KH Miftachul Akhyar, dan Ketum PPP Suryadharma Ali.
Sementara itu, kandidat ketua PPP Jatim yang paling kuat adalah Musyafa' Noer. Yang bersangkutan menjabat plt ketua PPP Jatim. Duet Musyafa' Noer dan Hasan Asyari dari Sampang, Madura diperkirakan bakal memimpin PPP Jatim 5 tahun ke depan. (Suara Merdeka, 7 Februari 2011)