Jakarta - Praktik politik uang dalam Muktamar partai politik kerap dikhawatirkan terjadi, tak luput dalam Muktamar Partai Persatuan Pembngunan Ke-7 di Bandung, awal Juli 2011 mendatang.
Politik uang dikhawatirkan terjadi dalam muktamar partai berlambang kabah ini. "Jangan sampai ada yang kalah karena uang," kata Tokoh PPP Egy Sujana, dalam diskusi di Pusat Informasi Akhmad Muqowam For Ketua Umum PPP, di Jakarta, Minggu (8/5/2011).
Dia mengatakan, muktamar sebaiknya memberi peluang yang sama kepada semua kader untuk maju menjadi calon ketua umum. Semua peserta muktamar seharusnya memikirkan masa depan partai yang sangat riskan dan mengkhawatirkan, ketimbang pertimbangan kepentingan sesaat yang menyebabkan partai akan hancur.
Ketua DPP PPP merangkap Ketua DPW PPP Jawa Tengah Arief Mudatsir Mandan mengatakan, bahwa kondisi PPP saat ini ibarat tubuh kehilangan spirit. PPP sudah tidak bisa melahirkan kader-kader yang nantinya jadi andalan partai.
"Agar tubuh dan spirit ini seiring, maka perlu dikaji ulang program-program PPP," kata Arief.
Arief menilai, selama ini PPP tidak mempunyai program yang menyentuh masyarakat. Hal itu terjadi karena di PPP tidak ada platform yang disepakati bersama.
"Maka perlu adanya perubahan kepemimpinan, pemimpin yang punya waktu," kata Arief yang juga mantan Wakil Ketua Komisi I DPR RI. (Inilah.com, 9 Mei 2011)