Jakarta - Menyadari makin ketatnya persaingan dalam Pemilu 2014 mendatang, PPP menyiapkan strategi untuk bisa lolos parliamentary treshold (PT). Salah satu cara yang akan dipakai oleh partai berlambang Ka’bah itu untuk lolos PT adalah dengan merangkul partai-partai gurem supaya bergabung.
Politisi PPP yang mencalonkan dirinya sebagai ketua umum partai itu menerangkan bahwa cara tersebut diperlukan untuk mendongkrak suara PPP. Ia pun tak membatasi ideologi partai gurem yang ingin bergabung dengan partainya.
“Kita akan membuka ruang bagi partai-partai yang nggak lolos treshold untuk bergabung. Kalau saya jadi (ketua), mungkin mereka bisa masuk sampai ke tingkat pengurus bukan hanya proses calon legislatif saja. Kami terbuka untuk semuanya, baik itu Muhammadiyah, NU atau partai-partai Islam lainnya,” terang Yani dalam percakapannya dengan matanews.com, Sabtu 7 Mei 2011.
Yani meyakini ada banyak partai yang ingin bergabung dengan PPP. Sebab menurutnya semua orang mengenal partai yang menaunginya itu dengan baik. PPP sudah muncul sejak masa Orde Baru dan sempat berjaya sebagai satu-satunya partai Islam kala itu.
Namun kini di tengah banyaknya partai yang ada, Yani menyadari partainya menemui sejumlah kendala bila ingin lolos pemilu. Namun ia akan berjuang dengan berbagai cara agar PPP tidak tersandung oleh angka PT sehingga mengilang dari parlemen dan pemerintahan.
Menurutnya, Muktamar PPP yang akan digelar pada bulan Juli mendatang akan menjadi penentu masa depan partainya dalam pemilu berikutnya.
Sejumlah kader PPP yang akan mengikuti bursa ketua umum dalam muktamar tersebut antara lain incumbent Suryadharma Alie, Ahmad Yani, Ahmad Muqqowam dan Lukman Hakim Saefuddin. Bila ketua terpilih berhasil membawa perubahan yang diidam-idamkan oleh seluruh kader dan loyalis PPP, Yani yakin tahun 2014 nanti akan menjadi tahun keberuntungan partainya.
“Golkar, PDIP dan Demokrat kan sudah pernah berkuasa. Kita lihat saja muktamar nanti bagaimana hasilnya. Kalau sesuai harapan banyak orang, bisa jadi ini saatnya PPP yang akan berkuasa di 2014,” simpul Yani mantap.
Bicara tentang PT dalam pemilu mendatang, PPP sempat mengeluarkan pernyataan bahwa angka yang ideal tak lebih dari tiga persen. Menurut mereka jumlah tersebut sudah cukup untuk membatasi jumlah parpol yang akan mengikuti pemilu dan masuk dalam parlemen.
“Menaikkan PT tidak masalah, tapi kalau lebih dari tiga persen, kami tidak sepakat. Kami ingin PT itu tetap tiga persen,” ujar Sekretaris Jenderal PPP Irgan Chairul Mahfidz. (Matanews, 9 Mei 2011)