JAKARTA - Kompetisi memperebutkan posisi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diperkirakan akan semakin memanas. Karena siapapun yang terpilih akan berpeluang menjadi kandidat presiden dalam Pilpres 2014.
“Konfliknya akan semakin memanas, kepemimpinan sekarang berpengaruh untuk tahun 2014 mendatang. Ini akan lebih liar pasca-SBY tidak bisa maju kembali. Semua merasa bisa mendapat kesempatan, jadi orang kesatu atau kedua ketika menempati pucuk pimpinan partai,” ujar Yunarto Wijaya, pengamat politik dari Charta Politika, di Jakarta, Jumat (20/5).
Dari konstalasi yang ada di internal PPP saat ini, ia menilai Suryadharma Ali yang masih menjabat sebagai ketua umum, paling berambisi mendapatkan posisi strategis di 2014. “Apalagi saat ini dia menduduki jabatan struktural di kabinet,” jelasnya.
Masuknya mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen (purn) Muchdi Pr ke dalam PPP dan langsung terlibat dengan konflik internal, menjadi pertanyaan besar. Salah satu kemungkinan, menurut Yunarto, adanya aktor dari luar di belakang Muchdi yang memanfaatkan PPP untuk suksesi 2014 mendatang.
“Secara mendadak dia masuk PPP dan mengambil jalur pintas ingin menjadi Ketua DPW (dewan pimpinan wilayah) untuk memenuhi prasyarat sebagai ketua umum. Ada spekulasi keterlibatan Prabowo Subianto di belakang Muchdi. Ini memperkuat kendaraan Prabowo untuk 2014, apalagi pada 2009 PPP hampir sempat bernegosiasi dengan Prabowo walaupun kemudian lari ke SBY,” urainya.
Keberadaan Muchdi Pr di PPP dan tajamnya konflik yang terjadi di internal partai, menurut Yunarto, bermuara pada lemahnya ketokohan di internal PPP. “Ini konsekuensinya kalau ketokohan lemah. Tidak ada faktor pengikat yang membuat semua cenderung tunduk dan tidak memainkan politik secara liar.“ (Media Indonesia, 20 Mei 2011)
0 Comments
