Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar pada awal bulan Juli mendatang di Bandung. Sejumlah kandidat mulai bermunculan untuk merebut kursi ketua umum.
PPP didirikan tanggal 5 Januari 1973, sebagai hasil fusi politik empat partai Islam yang berlaga dalam Pemilu 1971. Keempat partai itu adalah Partai Nadhlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Perti.
Adapun deklarator PPP adalah Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama KH Idham Chalid, Ketua Umum Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) Mohammad Syafaat Mintaredja, Ketua Umum PSII Anwar Tjokroaminoto, Ketua Umum Partai Islam Perti Rusli Halil dan,Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di Fraksi DPR Mayskur.
Sejak deklarasi, ketua sementara dipegang oleh Mintaredja. Mintaredja menjabat ketua umum hingga 1978.
Setelah berdiri, PPP menggunakan Islam sebagai asas partai dan Kabah sebagai lambang partai. Namun karena tekanan politik Orde Baru di bawah komando Soeharto yang mengharuskan semua organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan menggunakan asas Pancasila, maka sejak tahun 1984 PPP pun menjadikan Panssila sebagai asas partai. Lambang parti pun berubah menjadi bintang.
PPP kembali menggunakan asas Islam dan lambang Kabah setelah kran reformasi dibuka pada tahun 1998. (Rakyat Merdeka, 8 Juni 2011)