Cibinong
- Jelang Pemilu Legislatif 2014, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten
Bogor gencar menggeber penjaringan kader. Hingga kini, terhitung ratusan kader
yang telah masuk penjaringan dan akan diseleksi.
"Daftar
yang sudah masuk mencapai 100 lebih. Tapi nanti kita seleksi lagi, apakah kader
tersebut memenuhi persyaratan," ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang DPC PPP
Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh Yanwar.
Menurut
dia, untuk bisa masuk seleksi partai, kader harus bisa mengemban tugas
terpenting, yakni merangkul suara sebesar-besarnya. Dalam hal ini, PPP
menggunakan strategi sales marketing door to door.
Ade
memerintahkan kadernya agar tak ragu turun ke lapangan, khususnya di lingkungan
sekitar kediaman kader. Minimal, tetangga dan warga sekitar harus mengenal
program, serta visi dan misi partai.
"Kita
jualan seperti pedagang asongan dengan kualitas supermarket. Konsolidasi harus
seperti sales, harus jemput bola," pungkasnya.
Ade
menambahkan, partai juga telah mengingatkan para kader agar tak terpengaruh
adanya ancaman kehilangan suara seperti yang dilontarkan berbagai lembaga
survei.
Menurut
dia, hal tersebut masih berupa prediksi dan bisa meleset. Para kader dan
pengurus partai diminta untuk tak acuh pada hasil-hasil survei. Karena hal itu
dinilai malah membuat kinerja partai berantakan.
"Saya
tegaskan kepada seluruh kader, pengurus dan simpatisan. Jangan dengarkan
survei-survei. Tutup telinga. Kerja, kerja dan kerja untuk kebesaran
partai," geramnya.
Seperti
diketahui, suara partai Islam diprediksi bakal merosot jauh dari tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini terlihat dari polling yang digelar berbagai lembaga survei.
Menurut
sosiolog politik Institut Pertanian Bogor (IPB), Sofyan Syaf, hal ini terjadi
lantaran adanya pemisah (gap) yang dilihat oleh pemilih atau masyarakat.
Ideologi partai Islam
dinilai sudah tidak mencerminkan tindakan Islami oleh kader-kader partai itu
sendiri. Pemilih melihat korupsi yang notabene ditentang
agama, malah dilakukan oleh kader partai Islam."Berbagai permasalahan
korupsi dan menjadi salah satu alasan mengapa suara untuk mereka (partai Islam)
menurun," tandasnya.(Radar Bogor, 14 Agustus 2012)