Brebes
- Jajaran struktural Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Brebes kini
dalam kondisi siap tempur menghadapi Pilkada Brebes tahun ini. Mereka
menyatakan diri satu suara dan solid untuk memperjuangkan kebijakan partai
mengusung Agung-Atho di Pilkada Brebes 2012. Bahkan, saat ini mesin politik
partai sudah panas dan satu suara di garis perjuangan. Hal itu terungkap saat
rapat konsolidasi pengurus dan buka bersama di kantornya, Rabu (16/8). Selain
dihadiri struktural DPC, kegiatan ini juga dihadiri ketua PCNU H Athoilah serta
pengurus PAC PPP.
"Kami
solid satu suara, tidak ada istilah pembelotan seperti yang kabar yang terjadi
di partai lain. Bagi PPP, siapa yang tidak sesuai dengan pilihan ada mekanisme
untuk mengundurkan diri. Kalau tidak ditempuh, ada mekanisme AD/ART terkait
dengan sanksinya. Artinya, keputusan yang diambil partai ini rujukannya adalah
AD/ART sehingga wajib ditaati," ujar Ketua DPC PPP Brebes, Imam Mautridi.
Menurutnya,
PPP sangat menjunjung tinggi demokrasi sehingga jika ada kader dan pengurus
yang memilih claon lain, dipersilahkan untuk mengundurkan diri. Seperti halnya
salah satu pengurus DPC PPP yang juga mengundurkan diri. "Misalnya, saat
ini Wakil Bendahara DPC PPP, Taruni sudah memilih untuk menjadi tim dari calon
lain dan sudah menyatakan pengunduran dirinya dari PPP," jelas Maturidi.
Selain membahas
persiapan Pilkada, acara rapat ini sendiri diakhiri dengan buka bersama ini
juga pemantapan teknis aplikasi perjuangan di lapangan. Sementara Ketua PCNU
Brebes H Athoilah MSi menyatakan warga Nahdiyin sudah satu suara dan tidak ada
pembelotan. Sehingga, adanya simbol-simbol warga Nahdiyin di kubu lawan
merupakan bentuk pembohongan publik. "Sudah satu komando, adanya simbol NU
seperti pencatutan foto Gus Dur oleh mereka adalah pembohongan publik, tidak
usah terpengaruh. Kami akan konfirmasi kepada keluarga Gus Dur apakan mereka
sudah ada ijin atau belum," kata Athoilah. (Radar Tegal, 15 Agustus 2012)