PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

Proyek Fisik 2007 Dinilai Asal-asalan

29 November 2008

Slawi - Sejumlah proyek fisik Kabupaten Tegal hasil pekerjaan tahun anggaran 2007 dinilai amburadul. Bahkan berdasarkan temuan Komici C DPRD Kabupaten Tegal, beberapa proyek di antaranya dikerjakan secara asal-asalan. Sekretaris Komisi C, Ra­sikin, Selasa (15/1) mengatakan, berdasarkan hasil peninjauan selama sepekan terakhir da­lam proyek fisik tahun ang­garan 2007 tersebut terdapat empat pro­yek yang kualitasnya tidak sesuai bestek. Di antaranya pembangunan bronjong penahan tebing sungai Cacaban di Desa Kebandingan, Kedungbanteng, urukan bronjong yang di­alo­kasikan kurang lebih Rp 400 juta hilang terseret arus, hancurnya lantai saluran limbah di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Ke­dungbanteng yang dianggarkan Rp 70 juta.

Kemudian pembangunan rest area yang baru selesai 73 per­sen dan tidak jelas rampungnya. Padahal pengerjaannya sudah sa­tu tahun lebih dan ter­masuk salah satu mega pro­yek di tahun 2007. ”Selain menemukan pekerjaan proyek asal-asalan, Komisi C juga mendapati proyek fisik di bawah standar seperti perbaikan penahan badan jalan sepanjang 5 km yang tidak maksimal, serta ambrolnya talud akibat terjangan banjir sehingga jika tidak diperbaiki lagi, badan jalan yang ada akan ikut-ikutan rusak,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya juga menjumpai lubang-lubang serta retakan di badan jalan antara jalur Balamoa-Warureja. Padahal perbaikan jalan yang menelan anggaran hingga Rp 973.573.231 tersebut baru di­ram­pungkan Oktober lalu. ”Dengan adanya hasil te­muan lapangan tersebut, Komisi C akan memanggil rekanan pelaksana proyek dan Dinas ter­kait pada Senin pekan depan,” ce­tusnya.

Tindakan darurat
Sementara Wakil Ketua Ko­mi­si C, Eko Mahendra SSos, me­minta DLHKP secepatnya me­lakukan tindakan darurat ter­ha­dap ambrolnya teras TPA Pe­nu­jah sepanjang 30 meter dan saluran sumur licit sepanjang 70 meter akibat tidak kuat menahan longsoran material sampah lebih dari 2.500 meter kubik. ”Ada dua alternatif solusi mendesak yakni meratakan tum­pukan sampah atau membuka la­han baru yang mudah dijangkau truk pengangkut sampah. Me­mang tidak ditemukan kejangga­lan pada pembuatan banguanan ter­sebut, dan keduanya jebol le­bih banyak disebabkan kelabilan tekstur tanah di sekitarnya,” tu­kasnya. (Wawasan, 16 Januari 2008)
Bagikan:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.