Semarang - Wacana aklamasi salah satu calon yang akan digolkan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) pada saat digelarnya musyawarah wilayah di Jateng akhir Februari ini di Semarang menjadi kekhawatiran tersendiri.
Wakil Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Masruhan Syamsurie menyatakan, munculnya isu tersebut memang santer tersebar menjelang pelaksanaan muswil. Pihaknya menerima informasi ada oknum dari DPP yang bahkan telah bergerilya ke sejumlah DPC untuk memenangkan calon yang akan di drop dari pusat.
Bila hal tersebut benar, maka pelaksanaan muswil di Jateng di skenario dimenangkan dari DPP seperti yang telah dilakukan di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. "Kami menolak tegas intervensi DPP, biarkan muswil di Jateng berjalan sesuai demokrasi yang ada. Jangan sampai DPP mencederai dengan mengirim oknum untuk mewujudkan aklamasi," terang Masruhan.
Masruhan yang juga Ketua Fraksi PPP DPRD Jateng itu berharap muswil nanti bisa berlangsung secara demokratis dan DPP menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan kepada peserta. Dia juga optimistis seluruh DPC juga akan melakukan penolakan terhadap intervensi yang dilakukan DPP.
Ulah Oknum
Sementara Anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PPP, Mudrik M Sangidue mengatakan, wacana aklamasi bukan kebijakan dari DPP melainkan hanya ulah oknum.
Menurutnya, oknum dari DPP tersebut memiliki ambisi maju sebagai ketua menjelang muktamar PPP mendatang. Dikatakan, desain aklamasi untuk memuluskan jalannya menuju muktamar telah terjadi di Muswil PPP di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.
"Hal tersebut juga menguat pada muswil di Jatim, dan kini berhembus pula di Jateng. Saya berharap di Jateng bisa berjalan sesuai keinginan peserta muswil tanpa ada intervensi dari pusat," jelasnya.
Mudrik meminta kader PPP Jateng melawan rencana aklamasi tersebut agar kepercayaan publik terhadap salah satu partai tertua itu bisa kembali seperti sedia kala. Dengan berjalan secara demokratis, maka calon-calon yang berasal dari kader partai di Jateng bisa berkompetisi secara fair tanpa ada rasa dicederai oleh oknum tersebut.
Ketua DPC PPP Demak, Ali Sa’di menuturkan apabila Muswil di Jateng tidak berjalan demokratis maka partai berlambang Ka'bah tersebut akan kian ditinggalkan oleh konstituen. Hal itu dinilai wajar karena masyarakat semakin pandai sehingga akan lebih memilih partai yang demokratis. Bila hal itu terjadi, dia khawatir perolehan suara PPP akan terus merosot. (Suara Merdeka, 7 Februari 2011)