Jakarta - Mendekam di balik penjara tentu bukan impian semua orang. Namun, saat seseorang dibui, keluarga, sahabat, pengacara silih berganti menjengguk penghuni penjara memberikan dukungan moral menjalani proses hukum yang dihadapi.
Seperti salah satu tersangka kasus dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Sofyan Usman. Bukan hanya keluarga, ibu-ibu Majelis Ta'lim yang dipimpinnya pun ikut memberikan dukungan moril terhadap kader PPP yang kini mendekam di Rumah Tahanan Cipinang.
"Dia kan (Sofyam Usman) pimpinan pengajian kami, ya kami jenguk buat kasih dukungan moral," kata salah seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya, saat ditemui di parkir Rutan Cipinang, Senin (31/1/2010).
Ibu tersebut datang dengan sekitar 30-an ibu-ibu majelis ta'lim. Mereka berada di dalam Rutan dari pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Ibu tersebut menuturkan, selain memberikan dukungan moral mereka juga menggelar pengajian di dalam penjara.
"Kita ngaji seperti biasa aja," katanya sambil menuju mobil jenis SUV Toyota Harrier berwarna hitam.
Seorang laki-laki bernama Andi yang turut dalam kegiatan tersebut menuturkan, Sofyan Usman memimpin sebuah majelis ta'lim di kawasan Jati Waringin, Bekasi.
"Majelis ta'limnya di Jati Waringin situ," kata Andi singkat.
Sofyan merupakan politisi PPP. Selain Sofyan, rekan satu partainya, Daniel Tanjung, juga dipenjara di rutan yang sama.
Selain itu Paskah Suzetta (Golkar), Sutanto Pranoto (PDI Perjuangan), Poltak Sitorus (PDI Perjuangan), Matheos Pormes (PDI Perjuangan), M Iqbal (PDI Perjuangan), Marthin Bria Seran (Golkar) dan Ahmad Hafiz Zawawi (Golkar) juga ditahan terkait suap atas terpilihnya Miranda S Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) pada tahun 2004. (Detiknews, 31 Januari 2011)
0 Comments
