Jakarta - Persaingan dinilai sebagai faktor utama PPP merebut massa kiai NU dari PKB dalam acara silaturahmi di Pesantren Al-Hikmah, Brebes, Jawa Tengah akhir pekan kemarin. Banyaknya partai Islam di konstelasi politik tanah air saat ini membuat PPP mau tak mau harus bergerak agar tidak tertinggal di belakang rivalnya.
“Itu wajar-wajar saja saya kira karena kalau dulu kan PPP di masa Orde Baru nggak ada saingannya. Sekarang kan sudah banyak partai Islam yang muncul jadi dia harus bisa menarik lebih banyak dukungan,” ujar pengamat politik LIPI Indria Samego kepada matanews.com di Jakarta, Selasa 15 Februari 2011.
Indria menilai cara yang dilakukan oleh PPP bukanlah cara yang aneh apalagi haram dalam dunia politik. Sebab selama ini parpol-parpol lainnya juga saling berlomba merebut massa agar bisa memenangkan pemilu.
Mengingat basis PPP bernafaskan Islam maka parpol berlambang Ka’bah itu dinilainya perlu mencari massa yang bisa memuluskan langkah menuju pemilu mendatang. Para kiai, menurut Indria, merupakan target sasaran yang sesuai dengan ideologi parpolnya. Soal manuver politik PPP yang dianggap merebut basis massa kiai NU yang rata-rata pro PKB, Indria menilai itu sebagai risiko dalam berpolitik.
“Itu hal yang biasa, jangan menganggap ada yang berbeda antara kegiatan di suatu partai dengan di partai lain. Dalam mencari massa, silaturahmi kiai itu wajar-wajar saja, kecuali kalau mereka memanfaatkan dalam situasi yang lain seperti bencana alam,” tutup Indria. (Matanews, 15 Februari 2011)