Jakarta - Setelah kalah dalam muktamar 5 tahun lalu dengan Suryadharma Ali, Ketua DPW PPP Arief Mudatsir Mandan tak akan nyalon lagi. Hal ini diungkapkan dia untuk membantah bahwa dia akan ikut kembali bertarung dengan Suryadharma dan Muchdi Pr.
"Untuk Muktamar besok, saya tidak akan maju lagi," kata Arief singkat kepada www.today.co.id, Kamis (26/5/2011).
Menurut Ketua DPP PPP ini, saat ini dia masih concern mengurus tugasnya sebagai ketua DPW PPP Jateng. Dia pun mengaku hanya memantau perkembangan menjelang muktamar. "Pokoknya saya tidak maju, saya pantau saja," papar mantan Wakil Ketua Komisi I DPR ini.
Sebelumnya diberitakan, meski mendapatkan hambatan dari Suryadharma Ali, Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen (purn) Muchdi Pr akan tetap maju pada muktamar PPP Juli mendatang. Menurutnya, keinginan maju pada even 5 tahunan itu semata hanya ingin membangun PPP agar lebih baik lagi.
"Saya tetap maju (Ketum PPP). Saya maju hanya ingin membesarkan PPP oleh karena itu saya ingin maju di muktamar," terang Muchdi saat dihubungi www.today.co.id, Kamis (26/5/2011).
Ketika ditanya soal pelanggaran yang pernah dilakukan saat menjabat BIN akan menyulitkan untuk maju di muktamar PPP, Muchdi menanggapi santai.
"Saya akan tetap maju, soal pelanggaran, pelanggaran apa? Kalau tadi Romy bilang seperti itu, tanyakan saja pada Romy," elaknya.
Muchdi menambahkan, dirinya pun siap maju memenangkan pemilihan ketua umum PPP. "Kita lihat saja, muktamar kan sudah dekat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pertarungan menjelang Muktamar PPP semakin keras saja. Tim sukses Suryadharma Ali menegaskan bahwa Muchdi Pr tidak akan bisa maju sebagai kandidat ketua umum DPP PPP karena pernah tersangkut kasus pidana.
"Muchdi nggak bisa, karena dia pernah tersangkut kasus," kata Wasekjen DPP PPP M Romahurmuzy, alias Romy kepada www.today.co.id, Kamis (26/5/2011).
Menurut dia, semua kader PPP dan pengurus DPC PPP sudah memahami aturan main yang ada soal syarat ketua umum. Karena itu, dia tidak terlalu menghiraukan upaya rekayasa untuk memecah belah PPP melalui kelompok-kelompok tertentu.
"Kader dan pengurus PPP sudah tahu semua aturan mainnya. Kita serahkan saja kepada cabang-cabang untuk menentukan pilihannya," paparnya. (Today News, 26 Mei 2011)