Jakarta - Bekas ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Ashidiqie agaknya masih malu-malu mau untuk menggapai kursi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Memang, belakangan nama Jimly agak santer masuk dalam kandidat kursi PPP-1.
Tapi Jimly masih berujar klise menanggapi rumor beredar tersebut. “Saya bersedia mencalonkan diri dalam bursa ketua umum PPP dengan sebuah syarat, saya hanya ingin bila Suryadharma Ali yang jadi ketua tim sukses,” tegasnya kepada matanews.com, Senin 9 Mei 2011.
Hanya saja, di sisi lain Jimly tetap ngaku mau maju bila memang dirinya diperlukan dalam bursa pencalonan. “Saya senang teman-teman PPP mengganggap saya dekat dengan mereka dan saya hanya ingin membantu supaya partai lebih kuat dan besar,” tukas Jimly, yang kala menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, sempat mengundurkan diri itu.
Bursa kandidat PPP sendiri memang lumayan ramai. Menjelang Mukmatar di Juli 2011 mendatang, beberapa nama sempat mencuat. Suryadharma Ali (SDA), ketua umum PPP yang lama, berniat tetap maju. Selain itu, Ahmad Muqqowam, politisi PPP yang juga Ketua Komisi IV DPR, siap menantang SDA.
Di luar nama itu, masih ada Ahmad Yani, Muhdi Pr dan lainnya. Nah, munculnya nama Jimly ini termasuk baru. Karena baru dialah kandidat dari non PPP.
Namun, Jimly sendiri agaknya tetap berpihak pada kubu SDA. Sementara Yani juga menegaskan dirinya lebih dekat dengan Muqqowam. Bisa ditebak, kubu pertarungan kini mengkerucut menjadi dua, kelompok SDA dan Muqqowam.
Sumber matanews.com menyebut, “barisan sakit hati” SDA lumayan ramai. “Mereka itu bakal menyatu di kubu Muqqowam,” tutur sumber itu lagi.
Di sisi lain, PPP makin menurun dalam perolehan jumlah suara. Ahmad Bakir, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) menganalisa, PPP bisa tetap membahana bila kembali pada azas keislaman. “PPP harus mementingkan ideologi Islam lagi bila ingin tetap eksis,” tukasnya kepada matanews.com. (Matanews, 10 Mei 2011)