Jakarta - Muktamar PPP makin menjelang. Juli 2011 mendatang, Muktamar partai berlambang Ka’bah itu bakal dilangsungkan. Beberapa nama, memang mencuat ke permukaan sebagai kandidat ketua umum.
Surdyadharma Ali, ketua umum PPP yang lama, tetap berniat maju lagi. Selain itu, Ahmad Muqqowam, Ahmad Yani, Muchdi Pr dan Jimly Ashidiqie, saling berkumandang untuk dicalonkan jadi ketua umum.
Tapi, di mata pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN), Ahmad Bakir Ihsan, persaingan itu wajar dalam partai politik. “Tapi PPP harus bekerja keras karena partai ini terus mengalami penurunan suara,” tuturnya kepada matanews.com, di Jakarta Senin 10 Mei 2011.
Bakir menambah, mayoritas partai Islam dewasa ini mengalami ancaman tak mampu melewati Parliement Treshold (PT) 5 persen. “Partai-partai Islam memiliki kecenderungan penurunan jumlah suara dalam pemilu karena kurang fokus kembali pada tujuan awal dan ideologi partai,” katanya lagi.
Makanya, sambung Bakir lagi, bila ke depannya ingin raup suara mewah, PPP mesti kembali merevitalisasi ideologi partainya. “PPP sebagai Partai Islam harus lebih menunjukkan idiologi partainya, dia (PPP) harus punya tangung jawab lebih, agar masyarakat bisa menemukan hal berbeda untuk dilihat,” terang Bakir lagi.
Caranya, lanjutnya, dengan menunjukkan secara moral ketika menjabat di pemerintahan dengan tidak melakukan tindak korupsi.
Selain itu, isu soal NII, sambung Bakir lagi, partai Islam memiliki tanggungjawab besar dengan merespon. ‘PPP mestinya lebih memberi respon ketimbang partai lain yang tak berideologi Islam,” tukasnya. (Matanews, 10 Mei 2011)