Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan akan menggelar Muktamar 2-7 Juli 2011 mendatang di Bandung, Jawa Barat. Salah satu agendanya, pemilihan Ketua Umum PPP. Kini, aroma persaingan antarkandidat mulai terasa. Wasekjen PPP Romahurmuziy mengeluh, banyak isu terkait PPP dipolitisir menjelang Muktamar. Romi lalu membeberkan tiga nama calon yang serius mengincar kursi kepemimpinan di partainya.
Calon pertama, kata Romi, tentu saja incumbent Suryadharma Ali. “Beliau mendapat dukungan dari berbagai wilayah dan cabang,” kata Romi kepada VIVAnews, Jumat 20 Mei 2011. Ia berpendapat, Suryadharma berpeluang besar untuk terpilih kembali menjadi Ketua Umum PPP, karena di internal PPP, ia dinilai populer dan memiliki sumber daya yang cukup banyak.
“Kalau melihat suasana kebatinan teman-teman di wilayah, beliau masih menjadi kandidat terkuat,” ujar Romi. Menteri Agama itu dianggap mempunyai kemampuan untuk memobilisasi dukungan politik dan sumber-sumber pendanaan. Lukman Hakim Saefuddin, Ketua DPP PPP yang sebelumnya diisukan akan menantang Suryadharma di bursa pencalonan ketua umum, kini bahkan justru bergabung di jajaran tim sukses Suryadharma.
Calon kedua, Ketua DPP PPP Bidang Politik Akhmad Muqowam. “Beliau sudah lama turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi terkait pencalonannya,” kata Romi. Kebijakan partai untuk merotasi Muqowam dari Ketua Komisi IV ke anggota Komisi II pun disinyalir Muqowam terkait pencalonannya sebagai Ketua Umum PPP. Meskipun menerima rotasi itu, ia mempertanyakan kebijakan tersebut.
“Kenapa tidak ada rapat apapun terkait itu, seolah jadi keputusan privat partai. Ini bukan ciri partai publik yang pengelolaannya berdasarkan mekanisme organisasi yang baik,” kata Muqowam. Ia mencurigai pencopotannya sebagai Ketua Komisi IV merupakan salah satu langkah untuk menghambat laju pencalonannya sebagai Ketua Umum. Namun DPP PPP membantah kecurigaan Muqowam itu.
Calon ketiga, Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr, mantan Deputi Kepala Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan dan mantan Wakil Ketua Umum Gerindra. “Ia juga serius menggalang dukungan, tapi mengalami ganjalan karena banyak kader PPP mempersoalkan dugaan keterlibatannya dengan pembunuhan Munir, walaupun itu belum terbukti,” kata Romi.
Muchdi, jelas Romi, mengalami hambatan yang lebih berat ketimbang calon-calon lainnya. “Motivasi beliau yang berasal dari Gerindra dipertanyakan. Kader PPP juga enggan partai mereka dipimpin oleh orang baru yang bermasalah,” terang Romi. Baru-baru ini, Muchdi mengklaim terpilih sebagai Ketua DPW PPP Papua. Namun hal ini tidak diakui oleh pengurus pusat PPP.
Satu lagi nama sempat menyeruak menjadi calon, yakni Ahmad Yahi. Anggota Komisi III DPR itu menyatakan siap membawa perubahan bagi PPP. “Setiap hari saya melakukan komunikasi dengan dewan-dewan pimpinan cabang untuk melakukan perubahan. PPP tidak boleh abu-abu lagi. Saya siap berkompetisi dengan Suryadharma Ali,” kata Yani.
Namun Romi menyatakan, Yani sebetulnya tidak melakukan upaya dan manuver yang serius untuk bersaing memperebutkan kursi Ketua Umum PPP. “Tidak ada upaya serius dari dia. Hanya sekedar meramaikan,” jelas Romi. Dengan demikian, katanya, calon terkuat Ketua Umum PPP saat ini adalah incumbent Suryadharma Ali dan Akhmad Muqowam. (Vivanews, 20 Mei 2011)