Jambi - Menteri Agama RI yang
juga menjabat Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H Suryadharma
Ali mengatakan, Indonesia harus bebas dari demokrasi radikal. Demokrasi radikal
tidak dibenarkan dan dirinya meminta keluarga PPP.
Hal itu dikatakan Suryadharma Ali
pada acara pelantikan pengurus PPP Provinsi Jambi, di Ratu Convention Center
(RCC), Kota Jambi, Rabu (20/6). Dikatakan, saat ini banyak terjadi demokrasi
radikal, seperti membakar rumah gubernur, rumah bupati atau pun rumah pejabat
yang tidak disenangi.
“Ini namanya demokrasi radikal
yang sangat tidak dibenarkan dalam PPP. Kader PPP harus bisa membawa demokrasi
yang bernapaskan agama Islam. Islam yang dimaksud adalah Islam yang rahmatalil
'alamin. Partai PPP yang berazazkan Islam tidak berhak menyingkirkan yang lain
kalau menang. Tapi Islam yang mengayomi yang lain. Jika PPP menang, maka Islam
untuk semua,”katanya.
Suryadharma Ali juga mengajak
para kiyai, ulama untuk bergabung kembali dengan PPP. Sebab, PPP yang nafaskan
Islam itu bukan hanya milik kader PPP saja, tapi milik semua umat Islam.
“Saya sudah sampaikan di seluruh
Indonesia, ayo, bergabung ke PPP. Para kiyai juga harus menjadi promoter. Tapi
saya juga tidak menampik kalau ada kader PPP yang prilakunya tidak bernafaskan
Islam. Ini dikarenakan para kiyai nya masih berada di luar partai,”katanya.
Suryadharma Ali menyebutkan, penentuan maju atau tidaknya PPP beberapa tahun ke depan, akan diketahui hasilnya dari pemilu 2014 mendatang. Kader PPP harus bisa memenangkan pemilu legislatif baik di DPRD kabupaten/kota, provinsi dan DPR RI.
Suryadharma Ali menyebutkan, penentuan maju atau tidaknya PPP beberapa tahun ke depan, akan diketahui hasilnya dari pemilu 2014 mendatang. Kader PPP harus bisa memenangkan pemilu legislatif baik di DPRD kabupaten/kota, provinsi dan DPR RI.
Suryadharma Ali sempat salah
menyebutkan DPW Provinsi Jambi menjadi DPW PPP Bali. Kesalahan ini terjadi saat
Suryadharma Ali melantik pengurus DPW PPP Provinsi Jambi yang diketuai oleh Evi
Suherman.
Beberapa saat setelah salah menyebutkan Provinsi Jambi
menjadi Provinsi Bali, Suryadharma Ali langsung melontarkan permohonan maaf.
“Maaf, maksud saya Provinsi Jambi,”ujarnya.
Ungkapan itu seketika membuat para kader dan simpatisan PPP serta kader yang
ada tertawa atas kehilafan itu. Dalam sambutannya, Suryadharma berharap,
pengurus PPP Provinsi Jambi dapat memegangkan amanah dalam membesarkan partai
Islam ini di Provinsi Jambi. (Batak Pos, 24 Juni 2012)