Kediri - Dukungan sejumlah ulama Nahdlatul Ulama di Jawa Timur kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih belum bersifat final alias bisa berubah. Saat ini masih terus berlangsung tawar-menawar soal kompensasi apa yang akan diberikan dan didapat oleh dua pihak itu, dan itu pun masih bisa berubah.
“Saat ini masih tawar menawar. Kalau tidak ketemu, bisa saja ulama kembali ke PKB,” kata KH Idris Marzuki kepada Tempo di Lirboyo, Kamis (10/2). Pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini adalah tuan rumah kesepakatan ulama Jawa Timur dengan Ketua PPP Suryadharma Ali di Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Idris, pertemuan ulama dengan Suryadharma Ali itu komunikasi pembuka dengan PPP. Dalam pertemuan Saat itu seluruh ulama sepakat untuk hijrah ke PPP dan meninggalkan partai masing-masing, yaitu di Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia menampik jika keputusan tersebut dianggap sebagai sikap ulama yang meninggalkan PKB. Menurut dia, para ulama yang justru ditinggal oleh pengurus-pengurus partai yang asyik berkonflik. Sementara para ulama di PKNU menganggap partai tersebut tak lagi memiliki nilai tawar politik sehingga bersepakat kembali ke 'rumah lama', PPP, yang dianggap bersih dari konflik dan mapan.
Untuk mengerucutkan dukungan tersebut, para ulama kembali berkumpul di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (7/2) lalu, yang membahas sejumlah tawaran ulama. Mereka yang hadir diantaranya KH Zainuddin Jazuli dari Ploso Kediri, KH Anwar Iskandar dari Pondok Pesantren Al Amin Kediri, KH Idris Marzuki Lirboyo, KH Masubadar Pasuruan, KH Mas Mansur Tolhah Surabaya, KH Abdul Malik Sampang, KH Nur Iskandar SQ Jakarta, KH Syaiful Islam Probolinggo, serta Rois Syuriah PWNU Jawa Timur KH Miftachul Ahyar.
Tawaran pertama yang disampaikan adanya jaminan kader-kader kyai dan ulama bisa duduk di kursi legislatif. Tawaran kedua, jabatan Ketua Umum PPP harus tetap dipegang Suryadharma Ali. Jika dalam Muktamar PPP mendatang Suryadharma kalah dalam pemilihan, para ulama akan mencabut kembali dukungannya kepada PPP.
Menurut Idris Marzuki, komitmen para ulama sudah melekat kepada Suryadharma Ali dan dikhawatirkan akan berubah jika PPP dipimpin orang lain. “Kalau Pak Suryadharma kalah, kami akan pikir-pikir lagi. Bisa saja kembali ke PKB,” kata Kyai Idris.
Saat ini, Suryadharma Ali tengah mempersiapkan pertemuan serupa dengan para ulama di Jawa Tengah. Rencananya, tanggal 13 Februari 2011 akan digelar pertemuan besar di Pondok Pesantren Bumi Ayu, yang melibatkan 2.000 ulama di wilayah ini. (Tempo, 10 Februari 2011)