PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

DPC PPP Kabupaten Tegal ©2008-2012 All Right Reserved. Diberdayakan oleh Blogger.
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »

Situs DPP PPP dijahili Hacker Turki

08 Januari 2013


Slawi - Para hacker kembali beraksi. Setelah pertengahan tahun 2012 lalu situs Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Jawa Tengah di hack oleh tangan-tangan tak bertanggungjawab, hari ini (8/1) situs resmi Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) di hack oleh seorang hacker Turki yang mengaku bernama HaYaL-ET-06.


Berdasarkan pantauan PPP Tegal News, situs yang beralamat di http://www.ppp.or.id/ sampai tadi malam pukul 03.00 Wib masih bisa di akses. Siang ini pukul 13.00 Wib, ketika PPP Tegal News ingin kembali mengaksesnya sudah ternyata sudah di hack.

Bagi para kader PPP dan pengunjung setia situs DPP PPP akan mendapati tampilan situs sebagaimana gambar diatas.

Ulah hacker ini persis bertepatan dengan lolosnya PPP bersama 9 partai lainnya sebagai peserta Pemilu 2014. Apakah ini ada unsur sabotase oleh pihak-pihak tertentu? Entahlah. Yang jelas, tindakan hacker ini sangat tidak bertanggungjawab dan sangat merugikan PPP.

Mari kita doakan bersama agar para hacker segera sadar dan tidak melakukan tindakan yang merugikan pihak lain atau institusi lain, apalagi organisasi sebesar PPP. Bismillah.... PPP teruslah BERJAYA! (PPP Tegal News, 8 Januari 2013)


Fernita Darwis: PPP Milik Masyarakat


Jakarta - Dalam rangka Harlah 40 Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP), tema yang diangkat adalah “Memperkokoh Rumah Besar Umat Islam”.

“Tema yang terkandung diharapkan kedepannya Partai berbasiskan Islam ini harus mendominasi pemenangan Pemilu 2014 mendatang,” kata Fernita Darwis, ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP kepada LICOM, Senin (7/1/2013).

Menurutnya, negara kita yang notabene 87 persen warganya memeluk agama Islam namun ternyata Partai berbasiskan Islam tidak jua menjadi pemenang dari Pemilu terdahulu.

“Itu menjadi fenomena dan juga menjadi sebuah pertanyaan yang besar, Maka bagi kami (PPP) dengan didukung suatu kesatuan analisis yang kuat dan dengan derap langkah kebersamaan kami berikrar bahwa partai Islam adalah miliknya masyarakat, dicintai masyarakat dan sebagai wadah penyalur aspirasi umat Islam negeri ini,” tegas Fernita.

Dalam tanda petik, lanjutnya, partai Islam telah membuktikan bahwa korupsi yang terjadi selama ini tidaklah dilakukan dan terjadi dari partai Islam.

“Soal figur kepemimpinan, kita tetap mengusung Suryadharma Ali (SDA) pada 2014 mendatang, soal posisinya nanti menjadi Capres atau Cawapres itu akan ada keputusan lagi dalam internal partai Namun yang jelas dalam soal figur kepemimpinan, wanita sangat terbuka. Sudah sejak lama sejak kepemimpinan Hamzah Haz dan Megawati yang memang satu paket pada waktu itu, PPP tidak pernah mempermasalahkan. Apalagi saat ini sekitar 31,4 persen yang duduk di jajaran pengurus PPP adalah wanita,” pungkasnya. (Lensa Indonesia, 8 Januari 2013)

FPPP Tidak Meminta Dana dari Banggar


Jakarta - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) tidak mengumpulkan dan meminta dana politik dari anggotanya di Dewan Perwakilan Rakyat RI. PPP sebagai partai tua yang tetap ala kadarnya sehingga tidak membutuhkan biaya besar dalam kegiatannya. Proses politik partai diserahkan pada kader-kadernya di daerah dan menggunakan dana pribadi kader tersebut. "Tidak ada dana dari anggota di DPR dan DPRD. Setiap calon legislatif berusaha sendiri-sendiri," kata anggota Badan Anggara DPR RI dari fraksi PPP, Epyardi Asda, saat dihubungi, Jumat, 4 Januari 2013.

Ia membantah ada anggota PPP di Banggar atau komisi yang melakukan penyelewengan anggaran untuk dana politik. Menurut dia, dana politik partai berasal dari kantong pribadi tiap kadernya berupa iuran wajib dan atau sumbangan sukarela. Bahkan, biaya operasional dan kegiatan di Dewan Perwakilan Pusat, menurut Epyardi, diambil dengan memotong gaji anggota DPP yang menjadi legislator. "Setiap bulannya sekitar Rp 7,5 juta per orang," kata dia.

Ia juga membandingkan PPP dengan beberapa partai besar lainnya. Menurut dia, PPP bukan partai yang kerap melakukan acara ceremony dengan biaya besar. PPP sangat minim mengadakan acara dan cenderung melakukan kegiatan rutin biasa. Hal ini juga didasarkan pada minimnya anggaran partai untuk melakukan kegiatan lain."Enggak seperti partai lain, bolak-balik bikin kongres besar. Kita enggak mampu," kata dia.

Dugaan pengumpulan dana politik partai dari anggota Banggar berasal dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang melansir ada 17 orang anggota Banggar yang memiliki rekening dengan transaksi mencurigakan. Dalam rekening tersebut, ada beberapa transaksi dalam jumlah besar hingga RP 200 juta hingga Rp 400 juta. Angka ini jauh dari total gaji yang normal diterima seorang anggota Banggar DPR RI. Bahkan, di antaranya transaksi tersebut dikirim dalam bentuk dolar Amerika.

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia juga menduga adanya peran anggota Banggar sebagai pengumpul dana politik partainya. Bahkan, Formappi menilai para anggota Banggar tersebut menjadi tempat cuci uang sebelum dana tersebut masuk ke kas partai dalam bentuk sumbangan sukarela. (Tempo, 4 Januari 2013)

Hadapi Pilgub, PPP Jateng Konsolidasi Internal


Kudus - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Jawa Tengah mengagendakan konsolidasi internal, menyusul keputusan dalam musyawarah kerja wilayah (muskerwil) yang akan mengusung salah satu kader partai dalam Pilgub 2013.

Hal itu disampaikan Ketua DPW PPP Jateng Arief Mudatsir Mandan kepada pers usai membuka konvensi bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah Kabupaten Kudus periode 2013-2018 di Sekretariat DPC PPP Kudus, Minggu (6/1).

”Kami akan melakukan konsolidasi menyongsong Pilgub 2013, karena sudah diputuskan dalam muskerwil untuk mengusung salah satu kader. Apalagi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sudah mendukung langkah politik ini,”  ungkapnya.

Selain konsolidasi, PPP tengah menjajaki koalisi dengan berbagai partai politik (parpol) lain. ”Kami sudah menjalin komunikasi dengan PAN, Golkar, dan Gerindra,” katanya.

Mengenai apakah posisi yang akan dipilih adalah gubernur atau wakil gubernur, Arief mengemukakan, akan melihat perkembangan peta politik.

”Bisa gubernur atau wakil gubernur, melihat perkembangan politik terlebih dahulu,” ujarnya. (Suara Merdeka, 8 Januari 2013)

Arif Mudatsir Siap Maju Pilgub Jateng


Kudus - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Jawa Tengah, Arief Mudatsir Mandan mengaku siap maju menjadi cagub maupun cawagub bersaing dengan calon dari incumbent Bibit Waluyo (Gubernur Jateng saat ini) dan Rustriningsih (Wagub Jateng saat ini). Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng sendiri akan berlangsung 26 Mei mendatang.

Ketua Umum DPP PPP Surya Dharma Ali, di depan kader partai pernah meminta dirinya maju sebagai cagub. “Meski baru sebatas lisan, kami siap jika memang ditunjuk untuk maju menjadi cagub maupun cawagub,” ujar Arif Mudatsir di Kantor DPC PPP Kabupaten Kudus, Minggu (6/1), saat menghadiri konvensi pemilihan calon Bupati Kudus yang akan diusung PPP.

Menurutnya, apa yang disampaikan Ketua Umum DPP PPP seharusnya disambut dengan penuh semangat. Untuk itu struktur partai sekarang harus solid, mulai dari pengurus tingkat anak ranting, ranting, anak cabang, cabang,  hingga wilayah harus bisa mendukung dan menyukseskan program partai dalam pencalonan gubernur.

Dia menyimpulkan, ketika dirinya ditunjuk oleh partai, maka secara tidak langsung harus mengikuti instruksi itu. Namun untuk kepastiannya, pihaknya juga masih menunggu rekomendasi DPP soal rencana pengusungan calon, baik cagub maupun cawagub.

PPP saat ini memiliki 7 kursi di DPRD Jawa Tengah. Untuk bisa maju menjadi cagub minimal harus memiliki 15 kursi, sehingga PPP tidak bisa mengusng calonnya sendiri. Untuk berkoalisi, pihaknya sudah melakukan komunikasi serius dengan PAN, Golkar dan Gerindra. “Intinya, PPP siap mengusung calon, entah itu cagub atau cawagub. Saat ini, kami intensif melakukan konsolidasi di internal partai,” tegas mantan Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu. (Kedaulatan Rakyat, 7 Januari 2013)

2013 Jadi Ajang Perang Politik


Karakter politikus yang cenderung minta dilayani potensial menimbulkan konflik.

Tahun 2013 adalah tahun memanasnya dunia perpolitikan nasional. Begitu prediksi yang disampaikan Wakil Ketua DPD RI Laode Ida, dalam sebuah diskusi di Gedung DPR Jakarta, akhir pekan lalu.

Situasi semakin memanas itu dapat dipahami karena partai-partai politik akan lebih fokus pada persiapan menghadapi Pemilu 2014. Anggota DPR, DPD, bahkan DPRD, akan mempersiapkan dirinya bertarung lagi memperebutkan kursi itu.

Lawannya macam-macam, termasuk para calon yang maju dari parpol baru seperti Nasional Demokrat (Nasdem), bahkan dengan rekan separtai yang gagal lolos di pemilu sebelumnya.

Tentu saja kondisi demikian akan mempengaruhi kinerja Pemerintah dan DPR. Para pucuk pimpinan eksekutif kebanyakan adalah anggota parpol juga, dalam artian akan juga sibuk mengurusi pencalonannya.

"Para politisi dan pejabat akan konsentrasi pada diri dan kelompoknya, cenderung mengabaikan kepentingan rakyat," kata Laode.

Buktinya, setidaknya tiga partai menengah-besar; Partai Demokrat (PD), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS); sudah menyatakan ada prioritas bagi anggota DPR/DPRD yang saat ini untuk dicalonkan lagi di 2014.

"Prioritas diberikan ke incumbent, didaftarkan kembali itu diprioritaskan, semuanya akan diseleksi majelis tinggi," kata anggota Dewan Pembina PD, Melani Leimena Suharli.

Saking panasnya pertarungan itu, Laode bahkan memprediksi hal itu bisa jadi menimbulkan gesekan hingga konflik. Apa sebab? Menurut Laode, dengan 'dilumasi' oleh karakter politikus saat ini yang cenderung menunjukkan sikap minta dilayani oleh masyarakat, pada akhirnya justru menimbulkan akibat tidak baik bagi citra mereka sendiri.

Hal itu berpotensi meciptakan kondisi berontak dari rakyat yang “terjajah”, yang akhirnya memunculkan perlawanan-perlawanan dari rakyat. Pada kasus tertentu, kondisi itu terkadang diprovokasi oleh politisi-politisi tak puas hingga akhirnya mengerucut pada berbagai bentuk konflik horizontal.

"Saya prediksi 2013 eskalasi konflik akan lebih luas lagi. Apakah militer akan turun menangani berbagai konflik politik? Kalau konflik terlalu tinggi maka militer akan turun menanganinya,” kata Laode.

Panasnya pertarungan para calon legislatif itu sejak 2013, memang bisa dipahami. Sebab hal itu menjadi poin menentukan. Karena selain terkait kuasa dan tunjangan sebagai anggota dewan, apabila terpilih, juga menyangkut proyek berikutnya, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Seperti diketahui, syarat untuk seseorang boleh dicalonkan sebagai capres-cawapres oleh parpol adalah jumlah raihan kursi partai/gabungan partai di parlemen. Atau persentase tertentu dari jumlah suara pemilih yang diperoleh partai dalam pemilihan legislatif. Hal ini kerap disebut sebagai Presidential Threshold (Pres-T). Ini berarti merebut jumlah kursi di DPR semaksimal mungkin adalah kunci.

Sebagai contoh, PDI Perjuangan harus 'rela' berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pemilu 2009 lalu demi memenuhi syarat pencalonan Megawati Soekarnoputri sebagai capres. Padahal jumlah kursi mereka di DPR lebih dari 90, namun tak melewati batas 20 persen alias 112 kursi anggota di DPR.

Peneliti Charta Politika, Arya Fernandez, bahkan menyebut debat RUU itu akan memulai pertarungan keras itu. Partai-partai menengah dan kecil tentunya ingin angka persyaratan sekecil mungkin agar bisa mengajukan calonnya sendiri. Sebaliknya, partai yang besar seperti PD, Golkar, dan PDI-Perjuangan tentu ingin sebaliknya.

"Perkiraan saya, kecuali Demokrat, Golkar dan PDI-P akan bertahan di angka 15-20%. Demokrat akan realistis karena melihat tren suara yang terus menurun. Sementara partai menengah kecil akan usung angka 5-10%," kata Arya.

Pertarungan selanjutnya adalah pada level perang tafsir antara kesuksesan atau kegagalan kinerja pemerintah. Bila Pemerintah berhasil, maka partai-partai koalisi akan saling klaim kesuksesan. Sebaliknya bila Pemerintah gagal, partai oposisi akan berebut insentif elektoral dari kegagalan pemerintah.

Secara khusus, Arya mengingatkan agar pertarungan juga akan memanas di internal Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Pemerintah. Partai-partai koalisi akan jaga jarak dengan pemerintah bila tren kepuasan terhadap SBY-Boediono terus menurun.

"Partai-partai juga akan mulai menggoyang pemerintah untuk dapatkan simpati pemilih di 2014," tukasnya. "Partai-partai yang selama ini menyimpan kartu truf, di 2013 akan ungkap kasus-kasus korupsi sejumlah partai terutama pada kasus-kasus mega korupsi."

Dan terakhir adalah tentunya terkait masalah pilpres. Menurutnya, pertarungan di level capres akan lebih intensif lagi dimana pola dan kecenderungan dukungan partai-partai terhadap capres akan mengerucut di pertengahan 2013.

Partai-partai mulai akan terbuka mendukung calon terntentu. Di sisi lain, perang udara antara-capres melalui iklan di media massa televisi akan semakin intensif.

"Di pertengahan 2013 nama-nama kandidat saya perkirakan akan mengerucut pada 5 nama, sejumlah nama akan berguguran," tutur Arya. (Berita Satu, 24 Desember 2012)

Hanya 10 Parpol Lolos Pemilu 2014


Jakarta - Seorang pejabat KPU menyebutkan, hanya 10 dari 34 parpol yang akan dinyatakan lolos verifikasi faktual dan bisa ikut pemilu. Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (7/1), menggelar rapat pleno untuk memutuskan partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014.

Dari 34 parpol yang mengikuti tahapan verifikasi administrasi dan verifikasi faktual, diperkirakan hanya 10 parpol yang lolos, yakni sembilan parpol di parlemen saat ini, Demokrat, Golkar, PDIP, PKS, PAN, PPP, PKB, Gerindra, dan Hanura, ditambah Partai Nasdem.

Seorang pejabat KPU menyebutkan, hanya 10 dari 34 parpol yang akan dinyatakan lolos verifikasi faktual dan bisa ikut pemilu. Petinggi KPU itu menambahkan, dari 18 parpol yang menyusul untuk diverifikasi faktual sesuai keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), tak ada  satu pun yang lolos.

Perkiraan itu didasarkan pada pemetaan hasil verifikasi di sejumlah provinsi, mengingat syarat parpol untuk menjadi peserta pemilu, antara lain memiliki kepengurusan di seluruh 33 provinsi. Dengan demikian, jika  di satu provinsi saja tidaklolos, otomatis parpol itu gugur.

Di Jawa Barat, misalnya, 18 parpol dinyatakan tidak lolos verifikasi. Ke-18 parpol dimaksud sebenarnya tidak dinyatakan lolos verifikasi administratif oleh KPU, namun oleh DKPP, diminta untuk diikutkan dalam verifikasi faktual bersama 16 parpol lain yang sebelumnya telah dinyatakan lolos verifikasi administrasi

Merujuk hasil verifikasi faktual di Jawa Tengah, ada enam parpol yang  tidak lolos. Keenam parpol itu di luar 18 parpol yang gugur di Jawa  Barat. Melihat hasil verifikasi di dua provinsi itu, sudah tergambar 24 parpol tidak bisa menjadi peserta pemilu. Dengan demikian, pemilu mendatang diperkirakan bakal diikuti 10 parpol saja.

Komisioner KPU Hadar N Gumay menolak berkomentar tentang perkiraan tersebut. Dia hanya menjelaskan, untuk melihat hasil resmi harus menunggu proses rekapitulasi secara nasional pada hari ini.

"Kalau yang 16 parpol (di luar 18 parpol yang gugur di Jawa Barat) bisa disimpulkan sendiri. Kan di berbagai provinsi sudah diberitakan. Di Jawa  Tengah saja enam parpol tidak masuk. Simpulkan saja dari situ,"  katanya, di Kantor KPU, akhir pekan lalu. (Berita Satu, 8 Januari 2013)

Lolos Verifikasi, PPP Jadi Peserta Pemilu 2014

Jakarta - PPP sempat diisukan tak lolos verifikasi faktual. Namun setelah KPUD dari 33 provinsi menyampaikan laporannya, PPP pun kin bisa bernafas lega.

"Tadi memang di twitter beredar informasi dari followernya Burhanuddin Muhtadi (LSI) bahwa PPP tidak lolos di Papua. Kemudian Burhanuddin nge-tweet apa benar PPP tidak lolos? Tapi itu dia sudah meralat," kata Sekjen PPP, M Romahurmuziy, kepada detikcom, Senin (7/1/2013).

Romi, demikian disapa, membenarkan di sejumlah provinsi partainya tak lolos verifikasi di tingkat kabupaten. Namun karena memenuhi syarat lolos verifikasi faktual di 75 persen kabupaten, maka kini dia lega.

"Memang ada beberapa wilayah di NTT, Papua, tidak 100 persen. Tapi karena peryaratan di masing-masing provinsi paling tidak lolos di 75 persen, ya kami lolos di Papua," kata Romi.

"Di Bali ada 2 kabupaten kita tidak lolos dan sejak awal bisa mengerti ketidaklolosan pada persyaratan kita," lanjutnya.

Namun kini PPP sudah yakin akan lolos ke Pemilu 2014. Berdasarkan rekapitulasi sementara hasil verifikasi di tingkat KPUD provinsi seluruh Indonesia memang 9 parpol di DPR kemungkinan besar lolos ke Pemilu 2014. (Detiknews, 8 Januari 2013)

2014, Pertaruhan Partai Berasas Islam

07 Januari 2013


Padang — Tak mau ketinggalan dengan partai lain dalam mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2014, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai memanaskan mesin politiknya di Sumatera Barat, Minggu (6/1). Ketua Umum PPP Suryadharma Ali secara khusus memberikan pencerahan kepada bakal calon legislatif (caleg) PPP se-Sumatera Barat, di kantor DPW PPP Sumbar.

Menteri Agama RI itu meminta agar kader PPP untuk tetap istiqamah dengan partai berlambang Kabah itu. Menurutnya, saat ini satu-satunya partai yang masih konsisten menggunakan Islam sebagai asas partai hanya PPP.

”Makanya kita membuat slogan PPP rumah besarnya umat Islam, atau di Sumbar disebut rumah gadang. PPP merupakan partai yang terbuka bagi seluruh komponen umat Islam. Mari jadikan PPP rumah kita bersama,” kata Suryadharma Ali di hadapan ratusan kader dan bakal caleg PPP.

Dia mengajak seluruh kader menjadikan PPP sebagai rumah perjuangan dalam menjaga dan membesarkan Islam. Dikatakan, Pemilu 2014, merupakan pertaruhan bagi PPP sebagai satu-satunya partai berlandaskan Islam.

”Kita satu-satunya partai yang konsisten memakai asas Islam. Kita harus yakin dengan ajaran Islam, kita bisa berdemokrasi lebih baik dengan Islam. Tahun  2014, pertaruhan bagi partai ini. Kalau perolehan kita kecil, maka peran partai Islam akan kecil. Lalu siapa yang akan memperjuangkan kepentingan umat Islam di parlemen. Memang dulu banyak partai Islam, namun belakangan mereka sudah menjai partai terbuka,” katanya.

Suryadharma mengajak agar program 12 juta kader harus dijalankan dengan kon­sisten. (Padang Ekspres,7 Januari 2013)

PPP Siapkan Peta Regenerasi


Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang menyiapkan peta regenerasi kader baik untuk kepengurusan internal, wakil di lembaga legislatif maupun di lembaga penyelenggara negara.

Ketua DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz mengungkapkan, regenerasi dari politisi senior ke politisi muda harus dikelola dengan baik dan pola ini sudah berjalan di PPP. Saat ini saja, kata dia, hampir 75% jajaran pengurus DPP PPP adalah generasi muda yang memiliki semangat dan intelektualitas mumpuni. Irgan juga menegaskan bahwa penyiapan regenerasi ini menjadi sangat penting untuk menjawab tuntutan zaman dan persaingan yang dihadapi bangsa. Jika masih mempertahankan status quo dan terus didominasi tokoh gaek, parpol lambat laun akan tergerus dan tak mampu berkompetisi.

 “PPP memahami hal ini.Karena itu kami memberi peluang sangat besar kepada generasi muda.Tentunya generasi muda yang punya intelektualitas mumpuni, kapabilitas, integritas,dan keimanan yang kuat. Bisa dilihat bahwa kader PPP bukan hanya orang yang rajin datang ke kantor, tapi mereka adalah sarjana, guru agama,pengusaha, aktivis, dan sebagainya,” kata Irgan di Jakarta kemarin. Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan, regenerasi bukanlah agenda partainya saat ini karena Nas- Dem adalah gudang tempat berkumpulnya para tokoh gerakan perubahan.

“NasDem ini partai baru. Karena itu kita tidak bicara regenerasi. Di Nas- Dem, semua adalah baru dan akan menjadi motor restorasi Indonesia di tengah sistem yang materialistis dan kapitalistis,” ujarnya. Dia menegaskan, desakan melakukan regenerasi justru harus diarahkan kepada partaipartai lama yang selama ini terbukti gagal membawa Indonesia menjadi negara besar.

“Kalau soal regenerasi dalam pengertian usia, itu sebenarnya pasti terjadi secara alamiah. Soal itu, saya berani tegaskan bahwa lebih dari 70% figur NasDem adalah anak muda. Tapi kalau muda dalam hal semangat, militansi, visi, dan pemikiran,itu 100%,”tegasnya. (PPP Jateng News, 7 Januari 2013)
Baca lainnya »
Baca lainnya »
 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.