PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

DPC PPP Kabupaten Tegal ©2008-2012 All Right Reserved. Diberdayakan oleh Blogger.
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Tampilkan postingan dengan label PEMILU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PEMILU. Tampilkan semua postingan

PPP Tak Akan Takut Isu Syariat Islam

11 Februari 2013


Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romy Romahurmuziy  mengatakan bahwa saat ini isu partai terbuka sudah tidak relevan. Bagi dirinya demokrasi di Indonesia rusak karena dominasi politik liberal yang berbasis logistik (permodalan).

"Untuk melawan politik logistik seperti itu politik pura-pura menjadi tidak efektif, pura-pura terbuka, pura-pura nasionalis dan sebagainya," ujarnya dalam seminar "Quo Vadis Parpol Islam dalam Arus Demokrasi Liberal" di Jakarta, Ahad (10/02/2013) kemarin.

Bagi Romy, demikian panggilan akrab Romy Romahurmuziy, gagasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersyariat akan menjadi komitmen penting PPP di Pemilu 2014. Romy mengaku tidak takut dengan isu syariat Islam PPP akan kehilangan banyak pemilu non Islamnya.

"Isu NKRI bersyariat adalah suara umat Islam," jelas Romy lagi.

"Lagipula untuk apa berpura-pura partai terbuka nyatanya tetap tidak ada orang non Muslim yang mau pilih partai Islam," tandasnya lagi.

Pendapat Romy ini dibantah pengamat politik Yudi Latif. Menurut Yudi, isu NKRI bersyariat justru tidak efektif digunakan partai Islam. Yudi menjelaskan jika NKRI bersyariat jika hanya sebuah komoditas dan wacana, maka tahun 2014 partai Islam tidak akan mendapatkan apa-apa.

Menurutnya masyarakat saat ini mencari sosok figur yang solutif, kongkrit dan bukan retorik. Ia berpendapat wacana keadilan, syariat, pemberantasan korupsi adalah percuma jika tidak bisa dilihat oleh masyarakat dalam bentuk kongkritnya.

"Sosok-sosok seperti Jokowi, ia dipilih bukan karena retorikanya tapi dari bahasa tubuhnya yang hadir di tengah-tengah masyarakat," tandasnya lagi. (Hidayatullah, 11 Februari 2013)

AS Hikam: Koalisi PPP-PKNU, Kabar Buruk Bagi PKB


 
Jakarta - Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah dinyatakan gagal menjadi peserta Pemilu 2014. Keputusan ini menjadi kabar buruk bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Merger antara PKNU dan PPP jelas merupakan sebuah pukulan telak bagi PKB khususnya di Jawa Timur pada Pemilu 2014 nanti," kata pengamat politik AS Hikam kepada Okezone, Senin (11/2/2013).

Kata dia, para kyai pendukung PKNU adalah mereka yang memiliki pondok pesantren (ponpes) besar dan berpengaruh seperti Langitan, Besuk (Pasuruan), Lirboyo (Kediri), Asembagus (Situbondo), Genggong (Probolinggo).

"Kembalinya Cak (Choirul) Anam ke PPP tentu sebuah dukungan luar biasa bagi PPP dan sebuah kabar buruk buat PKB," ujarnya.

Malah, dia memperkirakan, bergabungnya PKNU dan PPP tidak hanya menghancurkan suara PKB di Jawa Timur saja tapi juga di Jawa Tengah. Dua wilayah itu dikenal sebagai basis massa PPP, PKNU dan PKB.

"Bagaimanapun ponpes-ponpes tadi juga punya jejaring dan pengaruh besar di Jawa Tengah dan Jawa Barat," terangnya.

Hikam menilai, PKB sebenarnya adalah partai nasional tapi masih berwarna lokal. Maksudnya, basis massa yang paling tinggi hanya ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di wilayah lain bukan tak ada yang mendukung PKB, tapi relatif lebih kecil.

"Jadi belum kuat di seluruh wilayah. Kalau di Jawa Timur habis, mau ke mana?" pungkasnya. (Okezone, 11 Februari 2013)

Terkait Koalisi PPP-PKNU, Ini Kata Gus Romi


Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuzzy, biasa disapa Gus Romi, optimistis suara partainya meningkat pada Pemilu 2014. Salah satu penyumbang peningkatan elektabilitas partai berasal dari suara Partai Kebangkitan Nasional Ulama yang baru bergabung ke partai Kabah.

"Di beberapa daerah, PKNU memiliki basis massa yang solid dan loyal dalam pemilu," kata Romahurmuzzy, Senin, 11 Februari 2013.

Menurut Romy, di beberapa daerah seperti Jawa Timur, suara PKNU pada Pemilu 2009 lalu lebih besar dibanding PPP. Bila PPP meraih 700 ribu suara, PKNU mampu meraih 830 ribu suara. "Kami yakin koalisi alamiah ini akan memberi dampak elektoral signifikan."

Romy mengatakan koalisi yang terbangun antara PPP dan PKNU berjalan secara alamiah. Dasar utamanya untuk menyelamatkan suara dan hak konstituen PKNU yang tak lagi bisa mengikuti Pemilu 2014 nanti. Sedangkan untuk koalisi mengusung calon presiden, Romy mengatakan PPP akan membebaskan PKNU untuk menentukan sendiri pilihannya.

PKNU resmi bergabung dengan PPP pada Sabtu, 9 Februari 2013 lalu. Keputusan berkoalisi ini disepakati antara Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dengan Ketua Umum PKNU Chairul Anam setelah bertemu di Surabaya, Jawa Timur. Ketua Umum PKNU Chairul Anam menyatakan sebelum berkoalisi kedua partai sudah berkomunikasi cukup lama. Teknis koalisi ini akan selesai dibahas pada akhir Februari 2013, termasuk tentang penyusunan daftar caleg. (Tempo, 11 Februari 2013)

Terkait Koalisi PPP-PKNU, Ini Kata Cak Anam


Surabaya - Tak berhasil lolos menjadi peserta pemilu, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kesepakatan koalisi dilakukan langsung oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Ketua Umum PKNU Choirul Anam di Surabaya, Sabtu (9/2).
Ketua Umum PKNU Chairul Anam menambahkan, secara teknis, koalisi akan mengatur pula majunya tokoh-tokoh PKNU sebagai calon legislatif dari PPP. Ketentuan itu berlaku untuk pencalegan PKNU dari PPP di semua tingkatan, mulai caleg DPRD kabupaten/kota, provinsi, sampai caleg DPR.
Chairul menegaskan, pembicaraan teknis koalisi diperkirakan akan rampung akhir Februari ini. "Tapi ingat, ini bukan peleburan ya. (Koalisi) Alamiah saja," kata dia.
Sementara itu, Suryadharma menambahkan, dalam waktu dekat PPP dan PKNU akan menggelar acara syukuran bersama. Ajang itu sekaligus mendeklarasikan koalisi kedua partai.
"Agar semua konstituen mengetahui kesepakatan ini." Ujar Suryadharma.
Adapun mengenai hal-hal teknis kesepakatan koalisi, Suryadharma menegaskan, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut oleh kedua sekjen partai. (ROL, 11 Februari 2013)

PKNU Bergabung, PPP Yakin Suara Naik


Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuzzy, optimistis suara partainya meningkat pada Pemilu 2014. Salah satu penyumbang peningkatan elektabilitas partai berasal dari suara Partai Kebangkitan Nasional Ulama yang baru bergabung ke partai Kabah.

"Di beberapa daerah, PKNU memiliki basis massa yang solid dan loyal dalam pemilu," kata Romahurmuzzy, Senin, 11 Februari 2013.

Menurut Romy, di beberapa daerah seperti Jawa Timur, suara PKNU pada Pemilu 2009 lalu lebih besar dibanding PPP. Bila PPP meraih 700 ribu suara, PKNU mampu meraih 830 ribu suara. "Kami yakin koalisi alamiah ini akan memberi dampak elektoral signifikan."

Romy mengatakan koalisi yang terbangun antara PPP dan PKNU berjalan secara alamiah. Dasar utamanya untuk menyelamatkan suara dan hak konstituen PKNU yang tak lagi bisa mengikuti Pemilu 2014 nanti. Sedangkan untuk koalisi mengusung calon presiden, Romy mengatakan PPP akan membebaskan PKNU untuk menentukan sendiri pilihannya.

PKNU resmi bergabung dengan PPP pada Sabtu, 9 Februari 2013 lalu. Keputusan berkoalisi ini disepakati antara Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dengan Ketua Umum PKNU Chairul Anam setelah bertemu di Surabaya, Jawa Timur. Ketua Umum PKNU Chairul Anam menyatakan sebelum berkoalisi kedua partai sudah berkomunikasi cukup lama. Teknis koalisi ini akan selesai dibahas pada akhir Februari 2013, termasuk tentang penyusunan daftar caleg. (Tempo, 11 Februari 2013)

Setelah PKNU, PPP Jajaki Koalisi dengan Ormas dan Parpol Berbasis Islam


Jakarta - Setelah menggandeng PKNU untuk memperkuat diri menghadapi Pemilu 2014, PPP mengincar parpol dan ormas lainnya yang juga berbasis Islam. Pertemuan yang intensif dengan para petinggi parpol tersebut semakin digiatkan.

"Ini sudah empat kali pertemuan, silaturrahim antar politisi parpol berbasis Islam dan pimpinan ormas Islam akan berlangsung yang ke lima nanti 13 Februari 2013 dengan PPP sebagai tuan rumah," kata Sekretaris Jenderal PPP M. Romahurmuziy, di dalam keterangannya, Senin (11/2/2013).

Tawaran kepada parpol dan ormas Islam, sama dengan yang disampaikan kepada PKNU. Kader bahwa kader dari parpol dan ormas tersebut dapat menjadi calon anggota legislatif DPRD I, DPRD II dan DPR-RI pada Pemilu 2014 mendatang melalui PPP.

"Peleburan justru di tataran pribadi-pribadi, karena di hambatan di peleburan institusional sudah pernah dialami lansung oleh PPP di masa lalu," jelas Romahurmuziy.

Politisi muda ini tidak menjelaskan parpol dan ormas apa saja yang sedang didekati PPP. Bila sudah tercapai kesepakatan, baru akan diumumkan secara terbuka. Cara ini pula yang diterapkan kepada PPP pada Sabtu pekan lalu di Surabaya.

"Peleburan alamiah yang dideklarasikan PPP dan PKNU juga adalah peleburan kader," sambungnya.(Detiknews, 11 Februari 2013)

PPP-PKNU Resmi Koalisi

Surabaya - Dua partai politik Islam berbasiskan Nahdatul Ulama (NU), yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) akhirnya memutuskan untuk berkoalisi menghadapi pemilu 2014.

Keputusan untuk berkoalisi ini diambil setelah petinggi kedua partai yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Ketua Umum PKNU Chairul Anam mengadakan pertemuan selama satu jam di Gedung Astranawa, Kantor DPW PKNU Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (9/2).

Usai pertemuan, Suryadharma mengungkapkan, maksud kedatangan PPP adalah menyampaikan keinginan bekerja sama dengan PKNU untuk bersama-sama PPP memenangkan pemilu 2014. "Oleh karena itu, PPP menawarkan berkoalisi secara alamiah, bukan formal atau melebur. Dengan demikian, diharapkan PPP dan PKNU dapat menyatu tanpa masalah," ujarnya.

Menurut Suryadharma, alasan PPP mengajak PKNU berkoalisi adalah karena kedua partai memiliki kultur yang sama, terutama dari segi ideologis. Selain itu, juga sudah ada pembicaraan dan kecocokan antara PPP dan PKNU. "Karena itu, penyatuan kedua parpol akan lebih mudah. Apalagi, para ulama juga memberikan dukungan untuk membangun koalisi PKNU dan PPP," imbuhnya.

Dia juga menyatakan, dalam waktu dekat PPP dan PKNU akan menggelar syukuran bersama atas kesepakatan ini sekaligus mendeklarasikan agar konstituen kedua partai mengetahui kesepakatan berkoalisi. "Nantinya, hal-hal teknis akan dibahas antara Sekjen kedua partai, termasuk pencalegan," tutur Suryadharma.

Ketua Umum PKNU, Chairul Anam menambahkan, keputusan berkoalisi selain didasari oleh kesamaan ideologi, antara PPP dan PKNU juga sudah ada hubungan komunikasi yang cukup lama. "Kan kita teman lama. Nanti, secara teknis akan dibahas bersama, paling lambat selesai akhir Februari. Yang jelas prinsip dasarnya sudah ketemu," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Suryadharma Ali didampingi Sekjen PPP M Romahurmuziy, Wakil Ketua Umum DPP PPP Lukman Hakim Saefudin, Sekretris FPPP DPR RI M Arwani Thomafi, Ketua DPP PPP Iskandar Sjaichu dan Ketua Umum Angkatan Muda Kakbah (AMK) Joko Purwanto.Sedangkan dari PKNU hadir juga Ketua Dewan Syura PKNU KH Uabidillah Faqih dan Jajaran DPW PKNU Jatim. (FPPP News, 11 Februari 2013)

Demi Sukses Pemilu, PPP Tegal Giatkan Konsolidasi

04 Februari 2013


Dari kiri: Tubagus Fahmi, Eko Mahendra, dan Masdar Helmi
Slawi - Pengurus DPC PPP dan PAC PPP di Kabupaten Tegal kembali selenggarakan konsolidasi hadapi pemilu 2014. Partai yang mencita-citakan kenaikkan kursi minimal 100% ini memang akhir-akhir ini giat berkonsolidasi. Setelah bulan Januari 2013 lalu mengumpulkan para caleg dan para pimpinan partai tingkat kecamatan, hari ini, Ahad (3/2/2013) kembali DPC PPP Kabupaten Tegal mengumpulkan para pengurus PAC dan anggota Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2).

Acara kali ini berlangsung hampir seharian. Dimulai pagi sekitar jam 9, baru selesai pada pukul 4 sore.

"Acara hari ini memang butuh waktu ekstra. Hari ini kami membahas strategi pemenangan pemilu dan beberapa persiapan penting untuk hadapi pemilu 2014," jelas Eko Mahendra, Sekretaris DPC PPP Kabupaten Tegal.

Dilanjutkan olehnya, PPP selama setahun kedepan tak akan pernah berhenti dari kegiatan suksesi pemilu. Sudah diagendakan minimal dalam sebulan ada satu kali konsolidasi pengurus untuk membicarakan persiapan pemilu.

"Mulai Maret, kami sudah lebarkan sayap konsolidasi di desa-desa. Rencananya tim DPC PPP akan safari politik menyambangi pengurus-pengurus ranting. Targetnya April selesai," papar Eko, yang dikenal juga aktif mendampingi dan mengadvokasi kelompok-kelompok tani di Kabupaten Tegal ini.

Konsentrasi Pileg
Sementara itu dalam sambutannya, ketua DPC PPP Kabupaten Tegal, HA Tubagus Fahmi, menyampaikan pentingnya kerja keras seluruh kader dalam menghadapi pemilu yang akan datang. Pemilu ini menurutnya adalah peluang besar PPP untuk meraup suara sebanyak-banyaknya setelah situasi perpolitikan, baik nasional maupun lokal, memberi angin segar bagi PPP untuk bertambah besar.

"Saudara-saudara bisa saksikan sendiri. Saat ini antusias masyarakat sangat besar untuk mendukung PPP. Para kiai, tokoh masyarakat, dan tokoh partai saat ini antusias masuk PPP. Apalagi, beberapa partai sedang hancur citranya karena kasus korupsi dan narkoba," kata Tubagus.

"Ini adalah peluang kita. Untuk itu mari bersama rapatkan barisan untuk bekerja keras dan berjuang memenangkan PPP. Konsentrasi kita saat ini sampai tahun 2014 adalah Pemilu Legislatif," tambahnya bersemangat.

Acara konsolidasi ini, disamping dibahas persiapan-persiapan DPC PPP kabupaten Tegal menghadapi pemilu 2014, juga dibahas secara khusus tentang program pemutakhiran data pengurus, pembekalan caleg dan program kampanye PPP berbasis teknologi informasi. (PPP Tegal News, 3 Februari 2013)

Pemilu 2014, Reni Marlinawati Tak Pindah Dapil

02 Februari 2013

Jakarta - Reni Marlinawati, anggota Komisi X dari F-PPP, akan kembali bertarung dalam Pemilu 2014. Dan, Reni akan kembali bertarung di daerah pemilihan (dapil) yang sama yakni Jawa Barat IV (Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi).

"Di situ kampung halaman, banyak keluarga besar, dan sudah saya bina sejak 2004," kata Reni kepada JurnalParlemen, Sabtu (2/2).

Meski tak menyebut angka, Reni berharap dana yang dia keluarkan dalam pesta demokrasi tahun depan bisa lebih sedikit.

"Kalau persaingan sama saja. Dulu dan sekarang tidak bisa dianggap ringan," kata salah satu ketua DPP PPP ini.

Pada Pemilu 2009, ada enam kursi yang diperebutkan dari dapil ini. Keenam kursi itu akhirnya diduduki Reni Marlinawati (PPP), Dewi Asmara (Partai Golkar), Ribka Tjiptaning, Pasha Ismaya Sukardi dan Ingrid Kansil (Partai Demokrat), dan Yudi Widiana Adia (PKS). (Jurnal Parlemen, 2 Februari 2013)

PolMark Indonesia, Konsultan Politik PPP

31 Januari 2013


Jakarta - Menghadapi Pemilu 2014, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merekrut lembaga survey PolMark Indonesia besutan Eep Saefulloh Fatah sebagai konsultan politiknya.

‘’Iya, kita menggunakan jasa lembaga survei Eep Saefulloh Fatah sebagai konsultan politik kami,’’ kata Fernita Darwis, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP PPP di kantor DPP parpol itu, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2013) malam.

Fernita pun menyarakan, bakal calon legislatif (bacaleg) partai berlogo Kabah itu juga untuk menggunakan PolMark demi suksesi Pemilu l2014. ‘’Agar (hasil pileg si caleg) terorganisir dan bersinergi dengan hasil survei pusat (DPP)," terangnya.

Meski begitu, DPP PPP tidak memaksakan akan hal itu, mengingat pemilu kali ini menggunakan sistem proposional terbuka.
 
‘’Kalau menggunakan biaya perorangan, kita lepas mau pakai lembaga survei apa,’’ katanya. (Berita WMC, 30 Januari 2013)

Jubir FPI Maju Caleg dari PPP

Jakarta - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarwan dikabarkan telah merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan akan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2014 mendatang.

"Ya, Munarman akan menjadi caleg PPP dari daerah pemilihan II Sumatera Selatan," kata Politikus PPP, Ahmad Yani saat dikonfirmasi wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Namun sayangnya, Yani tidak bersedia untuk menjelaskan secara rinci alasan dan proses pendekatan yang dilakukan oleh Munarwan ke partai berlambang Ka'bah tersebut.

Yang pasti, kata Yani, niat Munarwan tersebut telah mendapat persetujuan dari Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali.
 
"Pokoknya sudah fix lah," tegas anggota Komisi III DPR ini. (Okezone, 30 Januari 2013)

Lanskap Baru Politik 2014

21 Januari 2013

Oleh: Muhammad Qodari*
Hasil rapat pleno KPU soal verifikasi faktual parpol peserta Pemilu 2014 diperkirakan meloloskan 10 partai dari 34 yang mendaftar ke KPU (Kompas, 8/1). Ke-10 partai itu adalah PAN, Demokrat, PDI-P, Hanura, Gerindra, Partai Golkar, PKB, PKS, PPP, dan Nasdem.

Bagi yang optimistis, lolosnya 10 parpol untuk Pemilu 2014 membuka lanskap baru politik Indonesia ke depan. Lanskap pertama, harapan bahwa pilihan masyarakat akan lebih berkualitas karena jumlah partai jauh lebih sedikit daripada sebelumnya. Bandingkan jumlah parpol peserta Pemilu 2014 dengan Pemilu 1999 yang 48 parpol, 2004 (24), dan 2009 (38).

Pilihan yang sedikit ini diharapkan kondusif untuk masyarakat membuat pilihan berkualitas. Apalagi 9 dari 10 parpol yang lolos adalah partai lama yang sudah dikenal kiprahnya, baik di legislatif, eksekutif, di media, maupun di masyarakat. Jadi, masyarakat punya catatan tentang kinerja mereka. Pemilu 2014 akan menjadi hari penilaian bagi parpol-parpol tersebut.

Harapan yang lebih berkualitas juga diharapkan terjadi untuk level calon anggota legislatif (caleg). Berkurangnya jumlah partai secara signifikan secara dramatis juga mengurangi jumlah caleg.

Lanskap berikutnya, kemungkinan perubahan wajah politik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Saat ini terjadi perbedaan situasi antara konstelasi politik di pusat (DPR) dan di daerah (DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota). Jika di pusat hanya ada 9 partai politik, di daerah jumlah parpol jauh lebih banyak sehingga lebih ”hiruk-pikuk”. Di DPRD 2009, jumlah parpol lebih banyak sebagai kombinasi dari tiadanya ambang batas parlemen untuk masuk DPRD dan jumlah peserta pemilu 38 parpol. Akibat tak ada ambang batas parlemen untuk DPRD, tak ada kursi DPRD yang ”hangus” seperti terjadi di DPR.

Pasca-keputusan Mahkamah Konstitusi, aturan Pemilu 2014 hanya memberlakukan ambang batas di tingkat nasional seperti pada 2009 (sebelum keputusan itu ambang batas juga berlaku di tingkat daerah). Namun, dengan jumlah peserta pemilu yang hanya 10 parpol, jumlah parpol di DPRD juga tidak akan lebih dari 10. Ini membuat komposisi parpol di DPRD kurang lebih akan sama dengan DPR. Perbedaannya pada posisi dan jumlah kursi sesuai daerah masing-masing.

Skeptisisme
Jika analisis di atas menampilkan kemungkinan perubahan dan harapan pada Pemilu 2014, bagian berikut menampilkan kekhawatiran dan skeptisisme. Skeptisisme pertama adalah kinerja DPR hasil Pemilu 2014. Disinyalir salah satu sebab rendahnya produktivitas legislasi DPR akibat jumlah partai dan fraksi yang terlalu banyak di Senayan.

Salah satu solusinya mengurangi jumlah partai dan fraksi di DPR dengan ambang batas parlemen. Namun, ambang batas 3 persen yang ditetapkan untuk Pemilu 2014 (naik 0,5 persen dibanding Pemilu 2009) diduga tidak akan mampu mengurangi jumlah parpol di DPR secara signifikan. Bahkan, bukan mustahil jumlah parpol di DPR justru naik dari 9 ke 10 parpol, dengan asumsi 9 partai lama dan satu partai baru (Nasdem) semua mendapat suara di atas ambang batas. Kemungkinan ini besar karena Hanura sebagai partai ”bontot” dalam Pemilu 2009 meraih suara di atas 3 persen pada pemilu itu. Sementara Nasdem telah menembus suara di atas 3 persen dalam aneka survei akhir-akhir ini.

Skeptisisme berikutnya soal wajah politik nasional Indonesia secara umum di masa yang akan datang. Mafhum diketahui banyaknya kekecewaan masyarakat terhadap kinerja parpol, politisi, dan aneka lembaga pemerintahan. Kenyataan bahwa 9 dari 10 parpol yang lolos pemilu adalah partai lama dapat ditafsirkan: wajah politik Indonesia ke depan tidak akan berubah banyak karena aktornya secara garis besar yang itu-itu saja. Termasuk peta calon presiden yang notabene akan keluar dari parpol-parpol tersebut di atas.

Sekarang, bagaimana cara menjawab potensi kekecewaan tersebut di atas? Soal ambang batas tidak mungkin diubah. Karena itu, harus diterima kemungkinan jumlah parpol di DPR tetap 9 atau malah jadi 10. Berdasarkan pengalaman pemilu di era Reformasi, memang angka ambang batas yang bisa memangkas jumlah parpol di DPR adalah minimal 5 persen. Solusinya adalah memperbaiki mekanisme pembahasan UU di DPR dan di tiap parpol agar target legislasi dapat tercapai.

Adapun solusi kekecewaan terhadap parpol di masa depan secara inheren terkandung dalam mekanisme demokrasi itu sendiri. Dalam demokrasi diharapkan terjadi proses reward and punishment (hadiah dan hukuman) dari masyarakat terhadap peserta pemilu dan selanjutnya proses belajar dan memperbaiki diri dari para peserta pemilu itu terhadap kesalahannya. Saya meyakini mekanisme hadiah dan hukuman itu berlaku dalam politik Indonesia. Buktinya PDI-P yang menang Pemilu 1999 bisa kalah di 2004, sedangkan Partai Golkar yang menang di 2004 kalah di 2009, sementara hasil survei menunjukkan dukungan terhadap Demokrat yang menang Pemilu 2009 turun.

Tentang calon presiden 2014, ada tiga langkah untuk memunculkan alternatif wajah calon pemimpin nasional. Pertama, menurunkan aturan presidential threshold (ambang batas capres) Pemilu 2009 yang mencapai 20 persen suara dan/atau 25 persen kursi. Pilihan yang mudah adalah ”menyamakan”-nya dengan ambang batas parlemen, yakni 3 persen, untuk mengajukan pasangan calon sendiri. Namun, melihat pengalaman politik selama ini, agaknya angka itu akan bertemu di tengah, yaitu di rentang 10 persen-15 persen. Kedua, partai membuka kesempatan kepada tokoh-tokoh muda untuk tampil sebagai calon. Ketiga, partai membuka pintu bagi tokoh-tokoh di luar partai.

Agamis vs Nasionalis
Lepas dari harapan dan skeptisisme terhadap calon peserta Pemilu 2014, jumlah peserta yang 10 sebetulnya kian mendekati opini masyarakat. Paling tidak ini terungkap dari hasil berbagai survei, di antaranya survei oleh Indo Barometer pada Juni 2008 dan Agustus 2010.

Secara ideologi, 10 partai peserta pemilu juga cukup mencerminkan konstruksi ideologi parpol di Indonesia yang kerap dibagi dalam dua spektrum. Untuk spektrum partai agamis/berbasis massa agama versus nasionalis/sekuler, ke-10 partai itu dapat dibagi dalam partai agamis (PKS, PPP, PAN, PKB) dan nasionalis (PDI-P, Partai Golkar, Partai Demokrat, Gerindra, Hanura, Nasdem).

Dalam spektrum partai agamis, ada dua subspektrum, yakni agamis Islam dan Kristen. Subspektrum agamis Islam bisa dibagi lagi dalam sub-subspektrum agamis Islam modernis dan agamis Islam tradisionalis. Adapun yang hilang dalam 10 parpol peserta Pemilu 2014 adalah wakil dari subspektrum agamis Kristen.

Sementara untuk spektrum partai nasionalis, dapat dibagi lagi dalam subspektrum kanan/developmentalis versus kiri/ populis. Tentu penggolongan ini relatif dan dapat diperdebatkan. Akan tetapi, pesannya adalah: walau jumlah partai peserta pemilu menurun jauh dibandingkan 2009, sebetulnya cukup mewakili spektrum ideologi politik yang ada.

*Penulis adalah Direktur Eksekutif Indo Barometer.

Persyaratan Bakal Calon Anggota DPR/DPRD (UU Nomor 8 tahun 2012)


 
Persyaratan Bakal Calon Anggota DPR/DPRD (UU Nomor 8 tahun 2012)

Pasal 51
(1) Bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota adalah Warga Negara Indonesia dan harus memenuhi persyaratan:
  1. telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih;
  2. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  3. bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  4. cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia;
  5. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas,  madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau pendidikan lain yang sederajat;
  6. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;
  7. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
  8. sehat jasmani dan rohani;
  9. terdaftar sebagai pemilih;
  10. bersedia bekerja penuh waktu;
  11. mengundurkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah atau badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali;
  12. bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  13. bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat-negara lainnya, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah serta badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara;
  14. menjadi anggota Partai Politik Peserta Pemilu;
  15. dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; dan
  16. dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan.
(2) Kelengkapan administratif bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan:
  1. kartu tanda penduduk Warga Negara Indonesia;
  2. bukti kelulusan pendidikan terakhir berupa fotokopi ijazah, STTB, syahadah, sertifikat kelulusan, atau surat keterangan lain yang dilegalisasi oleh satuan pendidikan atau program pendidikan menengah;
  3. surat pernyataan di atas meterai bagi calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang tidak pernah dipidana dengan ancaman hukuman 5 (lima) tahun atau lebih atau surat keterangan dari lembaga pemasyarakatan bagi calon yang pernah dijatuhi pidana;
  4. surat keterangan sehat jasmani dan rohani;
  5. surat tanda bukti telah terdaftar sebagai pemilih;
  6. surat pernyataan tentang kesediaan untuk bekerja penuh waktu yang ditandatangani di atas kertas bermeterai cukup;
  7. surat pernyataan kesediaan untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan/atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang ditandatangani di atas kertas bermeterai cukup;
  8. surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah serta pengurus pada badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara;
  9. kartu tanda anggota Partai Politik Peserta Pemilu;
  10. surat pernyataan tentang kesediaan untuk hanya dicalonkan oleh 1 (satu) partai politik untuk 1 (satu) lembaga perwakilan yang ditandatangani di atas kertas bermeterai cukup; dan
  11. surat pernyataan tentang kesediaan hanya dicalonkan pada 1 (satu) daerah pemilihan yang ditandatangani di atas kertas bermeterai cukup.

Tahapan Pemilu 2014 (PKPU Nomor 18 Tahun 2012)

 
TAHAPAN PERSIAPAN
  1. Pembentukan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) atau PPLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): November 2012-2014
  2. Pembentukan KPPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) atau KPPSLN (Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): 9 Februari - 9 Maret 2014
  3. Seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota: Januari-Desember 2013
  4. Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan pendidikan pemilih: Juni 2012-Juni 2014
  5. Bimbingan teknis SI KPU (Sistem Informasi KPU): 9 Juni 2012-28 Februari 2014
  6. Pengadaan dan pengelolaan logistik: 9 Juni-30 November 2014
  7. Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara (Provinsi, Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS): 1 Februari-31 Maret 2014
  8. Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara di luar negeri (PPLN dan KPPSLN): 9 Maret-8 April 2014

TAHAPAN PENYELENGGARAAN
  1. Penyusunan Peraturan KPU: 9 Juni 2012-9 Juni 2013
  2. Verifikasi administrasi di KPU: 11 Agustus-6 Oktober 2012
  3. Verifikasi faktual di KPU: 30 Oktober-6 November 2012
  4. Pengumuman partai politik peserta pemilu: 9-11 Januari 2013
  5. Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik: 12-14 Januari 2013
  6. Penyerahan data kependudukan dari pemerintah kepada KPU: 9 November-9 Desember 2012
  7. Konsolidasi DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu): 10-24 Februari 2013
  8. Pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara): 11-24 Juli 2013
  9. Pengumuman DPT (Daftar Pemilu Tetap): 21 September 2013-9 April 2013
  10. Penetapan DPTLN (Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri): 25 Juli-10 Agustus 2013
  11. Pendaftaran calon anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota: 6-15 April 2013
  12. Verifikasi pencalonan anggota DPRD: 16 April-30 Juni 2013
  13. Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPD: 27 Juli 2013
  14. Verifikasi pencalonan angota DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota: 16 April-14 Mei 2013
  15. Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota: 4 Agustus 2013
  16. Pelaksanaan Kampanye: 11 Januari-5 April 2014
  17. Audit dana kampanye: 25 April-25 Mei 2014
  18. Masa tenang: 6-8 April 2014
  19. Pemungutan dan Penghitungan Suara: 9 Aprill 2014
  20. Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu tingkat
  21. Nasional: 26 April-6 Mei 2014
  22. Penetepan hasil pemilu secara nasional: 7-9 Mei 2014
  23. Penetapan Partai Politik Memenuhi Ambang Batas: 7-9 Mei 2014
  24. Penetapan perolehan kursi dan calon terpilih tingkat nasional sampai Kabupaten/Kota: 11-18 Mei 2014
  25. Peresmian Keanggotaan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan DPD: Juni-September 2014
  26. Pengucapan sumpah dan janji (DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan DPD): Juli-Oktober 2014

TAHAP PENYELESAIAN
  1. Pengajuan perselisihan hasil pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD kepada Mahkamah Konstitusi (MK): 12-14 Mei 2014
  2. Penyusunan Laporan Penyelenggaran Pemilu: 1 Oktober-1 November 2014
  3. Pembubaran Badan-badan Penyelenggara ad hoc: 9 Juni 2014
  4. Penyusunan Laporan Keuangan: 1 Juli-31 Desember 2014

Lurah dan PNS Semarang Serbu Kantor PPP

20 Januari 2013


Semarang - Para lurah dan PNS di Jateng menyerbu kantor DPC PPP di kabupaten kota. Kehadiran mereka terkait keinginan untuk  mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif.

Ketua DPW PPP Jateng Arif Mudatsir Mandan mengatakan, lurah dan PNS yang mendaftar itu adalah mereka yang sudah memastikan pensiun atau berakhir masa jabatannya pada Agustus tahun ini. Jadi, ketika mendaftar sebagai caleg, mereka sudah bukan PNS dan lurah lagi. "Semuanya caleg di DPRD kota," katanya, Sabtu (19/1) usai membuka acara konsolidasi pemenangan Pemilu 2012 di Hotel Muria Semarang.

Selain mereka, kandidat caleg juga datang dari unsur tokoh masyarakat, pengusaha, dan politisi partai yang tidak lolos verifikasi KPU. PPP menyediakan kuota 20 persen untuk caleg non kader. Diharapkan, akhir Februari daftar caleg sementara (DCS) PPP di seluruh Jateng sudah tersusun.

Pada Pemilu 2014, PPP memang bertekad menaikkan suara di semua tingkatan legislatif. Di DPR dan DPRD Jateng yang masing-masing pada Pemilu 2009 mendapat tujuh kursi, coba dinaikkan menjadi 15. Strategi pemenangan pun disusun berbeda antara daerah pemilihan (dapil) yang menjadi basis di sekitar pantura dan dapil nonbasis di Jateng selatan.

Para anggota Dewan yang saat ini duduk di DPRD dan DPR RI pun sudah menyatakan tekadnya untuk maju kembali. Khusus DPR RI, ada empat tokoh baru pengisi dapil 4, 5 dan 6 yang gagal pada pemilu lalu. Keempatnya ialah Sekretaris DPW Suryanto, Wakil Ketua DPW Elvi Zuhroh, Wakil Ketua MPW Kh Muslih, dan Ketua DPC Wonogiri Anding Sukiman.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, PPP juga berambisi menggaet pemilih di perkotaan dan para pemula. Untuk itu, 70 peserta konsolidasi kemarin mendapat materi penguatan strategi kewirausahaan dan penguasaan teknologi informasi. "Dua pendekatan itu kami pilih karena kelompok masyarakat perkotaan identik dengan dua hal itu," tandasnya.

Untuk kewirausahaan, kader PPP akan melakukan pendampingan terkait pemasaran usaha dan lembaga keuangan pada kelompok pengusaha kecil dan menengah. Sedangkan pada penguasaan IT, para kader dituntut mampu menyebarluaskan informasi melalui media website dan SMS broadcast.

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PPP Jateng Istajib menambahkan, pendekatan kewirausahaan dan IT sudah dicoba di beberapa daerah. "Sebelum kami coba lebih luas di seluruh Jateng, maka kami kumpulkan pengurus LPP dari 35 DPC untuk konsolidasi dan memperkuat materi selama dua hari hingga besok (hari ini)," jelasnya. (Suara Merdeka, 20 Januari 2013)

PPP Lebih Optimis Menyongsong Pemilu 2014


Oleh: RACHMAD YULIADI NASIR*
Pada waktu menjelang akhir tahun 2012, hasil Survei CSIS menempatkan PPP di atas PKS, PAN, PKB, Nasdem, dan Hanura. Survei dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan bahwa elektabilitas Partai Golkar di posisi teratas. Sementara, posisi kedua ditempati PDIP, dan menyusul Partai Demokrat pada urutan ketiga.

Peneliti CSIS, Philips Vermont, mengemukakan bahwa partai Golkar mendapat 18 persen suara, sementara PDIP 11,6 persen dan disusul partai Demokrat mendapat 11,1 persen. Sementara partai lainnya, seperti Gerindra mendapat 5,2 persen, PPP mendapat dukungan sebanyak 3 persen, PKB 2,8 persen, PKS 2,2 persen, PAN 2 persen.

Partai baru seperti Nasdem mendapat 1,6 persen. Perolehan Nasdem itu lebih tinggi dibandingkan dengan partai Hanura yang mendapat suara 1,5 persen.

Survei yang dilakukan pada 6-19 Juli 2012 di seluruh provinsi di Indonesia kecuali Papua. Wawancara tatap muka dilakukan di 32 provinsi, Papua saat itu dalam keadaan tidak kondusif, banyak penembakan dan lain-lain, secara statistik juga sangat kecil.

Survei ini dilakukan dengan jumlah sampel 1.480. Dengan margin error 2,55 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pemilihan responden ini dilakukan secara acak bertingkat, mulai dari kelurahan, RT dan kepala keluarga. Dengan perbandingan sampel desa-kota sebanyak 50-50 persen sesuai dengan data BPS terbaru 2011.

Dengan data begitu PPP sangat optimis masuk 5 besar pada pemilu 2014 nanti. Beberapa waktu yang lalu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar hari lahir (Harlah) ke-40. Peringatan hari lahir ke-40 PPP yang dipusatkan di GOR Jatidiri Semarang. Acara ini menjadi momentum untuk memperkokoh PPP sebagai rumah besar umat Islam.

Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dalam pidato politiknya mengatakan, resepsi peringatan Harlah 40 Tema Harlah ke-40 PPP sengaja dipilih “Memperkokoh Rumah Besar Umat Islam” sebagai ekspresi akan kebutuhan kebersamaan dan keterbukaan PPP kepada seluruh komponen politik Islam.

Dengan tema tersebut, PPP mengajak seluruh komponen politik Islam yang masih terserak di berbagai tempat, untuk bersatu di bawah naungan panji-panji pemersatu umat Islam yaitu ka’bah yang mulia serta menjadi momentum untuk mengembalikan kepercayaan umat pada Pemilu 2014

Dipilihnya tempat harlah di Semarang, Jawa Tengah dimaksudkan untuk memastikan kesiapan struktur dan tim pemenangan PPP Jawa Tengah dalam  Pemilu 2014 mendatang. Untuk memastikan kesiapan seluruh struktur di semua tingkatan khususnya di Jawa Tengah, sebagaimana target lumbung suara PPP di Jatim, Jateng dan Jabar.

Di Jakarta sendiri peringatan harlah PPP berlangsung dengan cara yang sangat sederhana, hanya dengan potong tumpeng dan memberi santunan bagi 100 oranng anak yatim piatu. Tidak tampak para petinggi partai karena semua sedang sibuk pergi ke daerah menemui pemilihnya. Mereka hanya berdoa semoga PPP menang dalam pemilu 2014.

Setelah pengundian nomor urut di KPU pusat Jakarta, Senin siang, 7 Januari 2013, di peroleh nomor urut 9. hal ini merupakan salah satu keberuntungan bagi PPP karena semua partai sangat menginkan memperoleh nomor urut 9. Setelah itu tentu saja PPP langsung mencetak bendera partai beserta nomor urut 9 yang didapatnya, serta atribut partai lain seperti umbul-umbul dan segera di sosialisasikan kepada masyarakat.

* Penulis adalah Kompasianer, Pemerhati Masalah Politik dari Gempol

DPW PPP Jateng Gelar Rakor LP2 dan Pelatihan IT

Semarang - Sebanyak 80 peserta kader PPP se Jawa Tengah tampak antusias mengikuti pelatihan IT dari 19-20 Januari 2013 bertempat di Hotel Muria, Semarang. Peserta yang kebanyakan adalah pengurus Lajnah Lemenangan Pemilu Legislatif dari perwakilan DPC PPP se-Jawa Tengah.

Acara dibuka dengan doa iftitah oleh Drs. H. Istajib AS dan berlanjut dengan sambutan ketua DPW PPP Jawa Tengah, Dr. H Arief Mudatsir Mandan, Msi. Dalam sambutannya, Ketua DPW PPP menyatakan bahwa kader-kader PPP diharapkan bisa menguasai teknologi informasi.”Era global ini ditandai era globalisasi teknologi informasi, sehingga orang yang tidak menguasai teknologi informasi akan terlindas oleh jaman.

”Pelatihan ini penting, lanjut Arif Mudatsir, dan gratis. Sehingga diharapkan dari pelatihan IT ini agar dimanfaatkan dalam kampanye pemilu 2014 mendatang. “DPW PPP Jawa Tengah menargetkan 10-15 % suara. Kenaikan suara untuk perolehan kursi DPRD II di tingkat kabupaten diharapkan naik 100% dan upaya ini dalam meraih target perolehan suara PPP sebanyak 20% suara sebagaimana telah diputuskan dalam Mukernas PPP di Ponpes Lirboyo Kediri 2011. Kita berharap tidak hanya DPW Jawa Tengah , DPW-DPW yang lain juga diharapkan memberikan suara yang meningkat pula.”

Sementara pembicara kedua Ir .Ainur Rafiq, Ketua Bidang Ekonomi dan kewirausahaan DPP PPP banyak berbicara tentang bagaimana menerapkan strategi meraih suara kelas menengah di Indonesia. “Target perolehan suara yang disampaikan DPW PPP Jawa Tengah cukup fantastis. Ini perlu di break down secara rinci. Sehingga kita bisa memprediksi satu persatu. Itu perlu strategi yang
jitu dan kerja keras.”

Ainur Rafiq Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Pusat menyampaikan pentingnya PPP untuk menggarap pemilih petani dan rakyat miskin. “Kita ingin kader-kader PPP bisa kaya raya dan takwa. Ke depan , kader-kader PPP harus mempunyai kekuatan finansial untuk menopang perjuangan partai dan ini merupakan pekerjaan mulia.”

Perlu kita ketahui di Indonesia ; NU mempunyai gaya pengkaderan Ahlus sunnah wal jama’ah dan Muhammadiyah dengan gerakan tajdidnya. Bagaimana PPP merangkul dua arus besar gerakan keagamaan generasi ini?

Menurut Ketua bidang Ekonomi dan kewirausahaan DPP PPP, kader PPP bisa mulai menyapa, berdiskusi dan mengajak mereka berperan dalam mengatasi kondisi sosial masyarakat.

“Kedua, tampilkan PPP sebagai partai modern. Ketiga, undang pakar sosial untuk melakukan pembedahan real atas generasi ini dan undang juga pakar politik untuk meraih strategi politik. Keempat, partai ka’bah ini diharapkan bisa menempuh strategi politik, strategi media dan strategi jaringan.”

Pembicara ketiga, Muhammad Ghazali dari Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) menyampaikan pentingnya memanfaatkan sosial media melalui Facebook, Twitter, Email, untuk meningkatkan elektabilitas partai.”Di banyak negara , banyak tokoh besar dunia yang memanfaatkan sosial media untuk kampanye politiknya, seperti Obama dalam presiden Amerika. Bahkan di Indonesia , Jokowi bisa memenangkan pilgub DKI juga tidak lepas dengan memberdayakan penggunaan facebook dan twiter sebagai sarana kampanye politik.”

Dalam kesempatan itu juga diadakan praktek langsung pembuatan web. Para peserta yang kebanyakan membawa laptop dibimbing langsung untuk membuat website sebagai media komunikasi partai.“43 juta pengguna facebook di Indonesia, 42% berusia 18-24 tahun. Ini menunjukan pengguna facebook adalah pemilih pemula.Diharapkan dengan membuat facebook dan website ini , PPP bisa merangkul dan menggaet pemilih pemula yang ada di Indonesia sehingga perolehan suara PPP semakin meningkat,” kata Muhammad Ghazali.

Malam harinya acara masih dilanjutkan dengan praktek pembuatan web dan pada hari Minggu (20/1) diadakan acara lanjutan berupa praktek pembuatan SMS broadcase sebagai media komunikasi efektif dan murah untuk pemenangan pemilu. Acara yang direncanakan berakhir hari Minggu ini dilanjutkan dengan rapat Koordinasi (rakor) LP2 DPW PPP Jawa Tengah. (PPP Jateng News, 20 Januari 2013)

DPC PPP Tegal Targetkan 50 Caleg

18 Januari 2013

Slawi - Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Tegal menargetkan 50 bakal calon legeslatif (caleg) yang akan diusung pada Pemilu 2014 mendatang.

Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal HA Tubagus Fahmi mengatakan, saat ini bakal calon legeslatif (caleg) yang sudah mendaftar ke DPC PPP sekitar 33 caleg dari internal partai atau kader, dan terdapat 5 caleg dari kalangan eksternal atau umum. Mereka siap berlaga pada Pemilu mendatang. Setelah target dari jumlah caleg terpenuhi, akan dilakukan pembekalan dari DPC yang rencananya ada tiga materi yang bakal diberikan pada pembekalan tersebut.

"Tiga materi tersebut yakni, tentang Kejatidirian PPP, UU tentang Pemilu dan Parpol, serta Marketing Kepartaian, hal tersebut agar para caleg mampu meraih suara signifikan," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk pembekalan tentang Kejatidirian PPP, bakal diisi oleh Ketua DPC setempat, sedang untuk UU Parpol dan Pemilu direncanakan diisi oleh anggota DPR RI asal PPP yakni, Zainut Tauhid, dan untuk Marketing Politik diisi oleh orang-orang dari akademisi. Proses pembekalan bakal dilaksanakan secara bertahap bagi caleg di setiap dapil masing-masing.

"Sekaligus dilakukannya sosialisasi caleg, sedang untuk teknisnya masih dalam pembahasan," ujarnya.

Ia menjelaskan, sementara dari enam dapil yang ada di Kabupaten Tegal, DPC PPP sudah berhasil menjaring 33 bakal caleg dari internal partai, sedang kedepannya bakal menjaring dari eksternal yang sementara baru ada 5 caleg yang mendaftar. Jumlah itu menurutnya masih bisa bertambah, karena penutupan pendaftaran masih 3 bulan lagi.

"Pendaftaran belum ditutup, jadi masih ada kesempatan bagi bakal caleg lainnya yang ingin maju dalam Pileg nanti, sementara dari keenam dapil tersebut caleg yang terbanyak yakni, dari dapil III, karena di dapil itu memang PPP dapat mendulang suara yang signifikan," paparnya. (SR Tegal, 17 Januari 2013)

Apa Makna Nomor 9 bagi PPP?

15 Januari 2013


Jakarta — Partai Persatuan Pembangunan bersyukur mendapatkan nomor urut sembilan sebagai peserta Pemilu 2014. Pasalnya, nomor itu sesuai harapan PPP.

Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy atau akrab disapa Romi mengatakan, angka sembilan mudah untuk digunakan untuk sosialisasi partai karena sederhana untuk jargon. "Jangan lupa, tanggal 9 (April 2014) nanti coblos nomor 9," kata Romi di Jakarta, Senin (14/1/2013).

Menurut Romi, angka sembilan juga memiliki histori lantaran Pemilu 1999 PPP juga mendapat nomor urut sembilan. Ketika itu, perolehan suara PPP berada di tiga besar.

"Tidak berlebihan PPP berharap kembali menjadi tiga besar. Angka sembilan juga sosiologis karena pendakwah Islam generasi pertama adalah Wali Sembilan. Sehingga ini pertanda kembali besarnya PPP di Pileg 2014," kata Romi.

PPP, tambah Romi, menyiapkan sembilan langkah strategis untuk menghadapi Pemilu 2014. Pertama, mempertahankan perolehan suara pada Pemilu 2009 yang mencapai 5,7 juta suara. Kedua, mengambil kembali suara yang pernah menjadi milik PPP di basis Pemilu 1999 yang mencapai 11,2 juta suara.

PPP, kata Romi, akan berupaya merebut simpati pemilih pemula yang mencapai seperempat dari total pemilih di Pileg 2014. Keempat, membuka 30 persen kuota pencalegan pada parpol yang tak lolos sebagai peserta pemilu. Kelima, melakukan silaturahim yang intensif dengan semua parpol Islam.

"Keenam, mencetak 1,9 juta atau 3 kader inti di setiap 631.000 TPS. Ketujuh, meneruskan perjuangan Wali Sembilan dengan memperjuangkan pelegalan nilai syariat di Nusantara melalui peraturan perundangan dan perda dalam bingkai NKRI. Delapan, memenuhi 30 persen kuota perempuan dalam pencalegan. Sembilan, menempatkan caleg bersih, kompeten, dan amanah," pungkas Romi. (Kompas, 15 Januari 2013)

PPP Nomor 9, Pemilu 9 April


 
Jakarta - Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD akan diadakan pada 9 April 2014. Sedangkan PPP mendapatkan nomor 9. Jadi mudah diingat.

Dalam teori marketing, PPP sudah maju selangkah dibandingkan dengan partai politik lain. Kalau partai lain kerepotan untuk memasyarakatkan nomornya, PPP bisa mengambil keuntungan dari setiap sosialisasi Pemilu yang akan diadakan KPU. Dalam berbagai kesempatan, KPU akan menyebut angka 9.

Pengurus PPP harus memanfaatkan momen ini sebaik mungkin, agar elektabilitas PPP semakin meningkat. Allah telah memberikan kesempatkan kepada PPP agar mudah diingat. Selanjutnya, tergantung pengurus PPP apakah akan memanfaatkan anugerah ini, atau mendiamkannya saja.

Kalau perlu, setiap tanggal 9 di setiap bulan, pengurus PPP diberbagai tingkatannya mengadakan acara yang merakyat, seperti melakukan santunan anak yatim, melakukan perbaikan masjid, dan lain sebagainya. Selamat berjuang. (Situs DPP PPP, 15 Januari 2013)
Baca lainnya »
Baca lainnya »
 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.