PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

DPC PPP Kabupaten Tegal ©2008-2012 All Right Reserved. Diberdayakan oleh Blogger.
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Baca lainnya »
Tampilkan postingan dengan label BERITA JATENG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERITA JATENG. Tampilkan semua postingan

DPW PPP Jateng Pertahankan Lambang Ka'bah

10 Juni 2011


Semarang - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Jawa Tengah tidak berpikir akan mengganti lambang Ka'bah sebagai lambang partai. Lambang tersebut akan dipertahankan.

Pernyataan ini ditegaskan oleh Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan, Arief Mudatsir, Jumat (10/6). Ia menyampaikan di sela-sela pemberitahuan akan diadakannya Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) DPW PPP Jateng.
"Lambang itu diperoleh dari ulama pendiri partai setelah mereka istikharah," tegas Arief. Ia menegaskan bahwa lambang Ka'bah tidak diganti.
Arief menambahkan jika lambang Ka'bah bukan dimaknai secara lahir sebagai lambang saja, namun juga dimaknai secara batin. "Lambang itu berarti lahir dan batin bagi anggota," jelas Arief.
Terkait berita yang menghubungkan lambang Ka'bah dengan kegagalan PPP selama tiga pemilu terakhir, Arief dengan tegas menolaknya. Ia mengatakan jika kegagalan PPP dikarenakan kinerja anggota yang mengalami penurunan. PPP dinilainya kurang sosialisme, dan program yang ditawarkan kurang mengena bagi masyarakat.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan lambang Ka'bah," kata Arief. (Republika, 10 Juni 2011)

PPP Jateng Usung Calon Ketua Umum bukan Menteri


SEMARANG - DPW PPP Jateng pada Muktamar ke VII di Bandung 2-7 Juli mendatang akan mengusung calon ketua umum yang tidak rangkap jabatan, termasuk sebagai menteri.

"Kami sepakat agar calon ketua umum DPP PPP mendatang berkonsentrasi penuh mengurus partai, jadi kalau ada yang menjabat Menteri ataupun anggota DPR harus bersedia memilih salah satu”, kata Ketua DPW PPP Jateng, Arif Mudasir kepada pers di Semarang, Jumat (10/6).

Selain tidak rangkap jabatan, kata Arif, ketua umum DPP PPP mendatang juga harus paham dan fasih soal Islam yang nantinya dijabarkan secara kongkrit dalam organesasi.

"Ini penting saya tekankan agar partai berlambang Ka'bah ini lebih solid suaranya dalam pemilihan umum mendatang," lanjut Arif.

Menurutnya, salah satu kandidat yang menyatakan bersedia memenuhi kriteria yang diajukan DPW PPP Jateng yaitu Achmad Muqowam, anggota Komisi II DPR RI.

"Jika terpilah sebagai ketua umum DPP PPP, Pak Muqowam siap untuk mencurahkan seluruh jiwa raganya ke partai," kata Arief.

Selain Achmad Muqowam, kata Arief, kandidat lain juga telah menghubungi 35 cabang-cabang pemilik hak suara, Diantaranya Surya Dharma Ali (ketua umum DPP PPP saat ini), Achmad Yani (anggota DPR RI) dan Muchdi Pr.


Sebelum ke arena Muktamar, DPW PPP Jateng akan diselenggarakan Muskerwil pada tanggal 12-13 Juni 2011 dengan menghadirkan KH Hasyim Muzadi, mantan ketua umum PBNU dan mantan ketua MK Jimly Assiddiqie. (Media Indonesia, 10 Juni 2011)

Panitia Muskerwil PPP Jateng Persilakan Kandidat Ketum Hadir


Semarang - Ketua Panitia Musyawarah Kerja Wilayah DPW PPP Jawa Tengah M Syahir, SH menegaskan bahwa tak ada undangan khusus kepada bakal calon Ketua Umum DPP PPP yang akan berlaga dalam muktamar di Bandung mendatang.

“Kami sebagai tuan rumah yang tengah mempunyai hajat Muskerwil di Hotel Semesta Semarang tanggal 12-13 Juni 2011 besok, akan menerima dengan baik para kandidat yang hadir,” ungkap Syahir kepada wartawan di Semarang, Jum’at (10/6/2011).

Selain para kandidat seperti Suryadharma Ali maupun Muqowwam, lanjutnya, akan hadir pula para tokoh-tokoh nasional lain seperti mantan Ketua Umum PBNU H Hasyim Muzadi, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Jimly Asshidiqi, dan lain-lain.

“Namun yang jelas, dalam Muskerwil kali ini, hajat besar DPW PPP Jateng adalah membenahi internal partai khususnya dalam ranah yang menjadi tanggung jawab atau kewenangan Jawa Tengah termasuk konsolidasi partai, suksesi pemilu yang akan datang agar Jawa Tengah tidak semakin terpuruk dalam perolehan suara,” jelasnya.

Karena itu, lanjutnya, peserta Muskerwil yang berjumlah sekitar 200 orang itu nantinya akan membahas berbagai hal melalui pembentukan atau rapat komisi sesuai acara yang telah diagendakan termasuk membahas anggaran dasar dan peraturan partai. (Berita21.com, 10 Juni 2011)

Jateng Pilih Muqowwam dalam Muktamar PPP Mendatang


Semarang - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah Dr Arief Mudatsir menegaskan bahwa dalam Muktamar PPP di Bandung mendatang, Jawa Tengah akan memilih Ketua Umum DPP PPP yang benar-benar mau meluangkan banyak waktu untuk partai.

“Tak hanya itu. Jawa Tengah akan memilih ketua umum yang siap mengundurkan diri dari jabatan publik jika kelak dipilih dalam muktamar termasuk jabatan menteri, anggota dewan dan lain-lainnya,” ungkap Arif Mudatsir kepada wartawan di Semarang, Jum’at (10/6/2011).

Hingga saat ini, lanjutnya, figur bakal calon ketua umum yang sudah menyatakan komitmennya itu adalah Muqowwam. Dia telah menyampaikan komitmennya kepada Pengurus DPW Jateng untuk tidak merangkap jabatan baik sebagai mentri maupun anggota dewan.

“Ya memang Pak Muqowwam telah menyampaikan komitmennya itu kepada kami sehingga dalam muktamar nanti kami peserta dari Jawa Tengah akan memilih Pak Muqowwam. Apalagi beliau adalah kader yang berasal dari Jawa Tengah,” jelasnya. (Berita21.com, 10 Juni 2011)

DPW PPP Jateng gelar Muskerwil


Semarang – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil), di Hotel Semesta Semarang, Minggu-Senin (12-13/6/2011).

Ketua DPW PPP Jateng, Aries Mudatsir Mandan menyatakan agenda Muskerwil selain membahas program kerja dan konsolidasi partai, juga akan merumuskan kriteria tentang Ketua Umum PPP Muktamar PPP 2011 tanggal 2 Juli mendatang di Bandung.

“PPP Jateng akan mengusulkan kriteria ketua umum antara lain tidak boleh merangkap jabatan di pemerintahan. Hal itu dimaksudkan agar ketua umum punya waktu banyak untuk membesarkan partai,” kata Aries kepada wartawan, di Semarang, Jumat (10/6/2011).

OC Panitia Muskerwil, M Syahrir menyatakan kegiatan itu akan diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri atas DPW dan DPC se-Jateng. (Solo Post, 10 Juni 2011)

Jelang Muktamar, Dukungan PPP Jateng Terbelah

08 Juni 2011


Semarang - Satu bulan menjelang pelaksanaan muktamar Partai Persatuan Pembangunan, para pengurus PPP di Jawa Tengah terbelah terkait dengan dukungan yang akan diberikan kepada kandidat ketua umum PPP pusat.

Wakil Ketua PPP Jawa Tengah, Istajib AS, menyatakan sebanyak 35 pengurus cabang PPP di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki pilihan sendiri-sendiri. Akibatnya, terjadi dukungan yang berbeda-beda.

Sejauh ini, ada dua kandidat ketua umum PPP yang ramai di Jawa Tengah, yakni Surya Dharma Ali (ketua umum PPP saat ini) serta Ahmad Muqowam (anggota DPR).

"Kalau di Jawa Tengah, dari 35 pengurus cabang ada yang mendukung Muqowam, tapi ada pula yang mendukung Surya Dharma Ali," kata anggota DPRD Jawa Tengah tersebut kepada Tempo, Senin, 6 Juni 2011.

Muktamar Partai Persatuan Pembangunan akan digelar di Bandung, Jawa Barat, pada 3-6 Juli 2011 mendatang.

Istajib masih enggan menyebut berapa cabang yang mendukung Muqowam dan berapa cabang yang mendukung Surya Dharma Ali. "Kami nggak bisa sebut karena soal pilihan dukungan itu terserah masing-masing cabang," kata Istajib. Pengurus DPW PPP, kata Istajib, hanya mengkoordinir saja.

Istajib menambahkan bahwa banyak pula pengurus PPP di daerah yang menginginkan perubahan agar perolehan suara partainya bisa meningkat dalam Pemilu 2014 mendatang.


Istajib menyatakan dalam muktamar nanti pengurus cabang memiliki jumlah suara yang berbeda-beda. Pasalnya, jumlah hak pilihnya didasarkan pada jumlah kursi DPRD yang diperoleh masing-masing pengurus cabang PPP. Hitungannya adalah dua suara per DPC dan DPW serta tambahan satu suara jika ada empat kursi DPRD yang diperoleh sebuah DPC atau pun DPW. (Tempo Interaktif, 8 Juni 2011)

Pengurus PPP Harus Jeli Saat Muktamar

29 Mei 2011

Semarang - Pimpinan cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kabupaten dan kota di Jawa Tengah diminta jeli saat memberikan dukungan terhadap kandidat ketua umum melalui muktamar Juli 2011, kata Bendahara Dewan Pimpinan PPP Wilayah Jateng, Abdul Azis.

"Jangan terkecoh dengan sosok semata, tetapi visi dan misi kandidat ketua umum yang harus menjadi pertimbangan para pengurus cabang," katanya di Semarang, Minggu.

Ia mengatakan, menjelang muktamar yang rencananya digelar di Bandung tersebut, marak kabar tentang praktik politik uang dari sejumlah kandidat.

Ia mengaku prihatin jika terjadi praktik politik uang pada forum tertinggi PPP tersebut. Ia mengatakan, muktamar mendatang harus menjadi momentum untuk seluruh kader membesarkan partai.

"Dan tidak hanya berpikir pragmatis," katanya.

Ia menyerukan gerakan mendukung visi kandidat ketua umum, bukan sekadar sosok semata.

"Para pemilik hak suara diharapkan memberikan dukungan terhadap kandidat yang berkomitmen untuk mengurusi partai, bukan semata karena uang," kata Abdul yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah itu.

Ia mengatakan, posisi ketua umum merupakan jabatan terhormat, sehingga harus bersedia berkorban untuk membesarkan partai. (Antara, 29 Mei 2011)

Ketua Umum PPP Sebaiknya Tak Menjadi Menteri

26 Mei 2011

Semarang - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah mendesak agar jabatan ketua umum dewan pimpinan pusat partai tidak tidak dirangkap dengan jabatan sebagai menteri dalam kabinet di pemerintahan. "Kalau Ketua Umum PPP merangkap menteri kabinet, akan selalu repot mengurus dua hal yang berbeda," kata Wakil Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Istajib, Rabu, 25 Mei 2011.

Menurut dia, desakan itu merupakan hasil musyawarah pengurus PPP Jawa Tengah. DPW PPP Jawa Tengah akan mengusulkan penghapusan rangkap jabatan ketua umum PPP dengan menteri di kabinet dalam Muktamar VII PPP yang digelar 3 Juli mendatang. "Lebih baik ketua umum PPP konsentrasi mengurus manajemen partai untuk mendongkrak suara Pemilu 2014," kata Istajib.

PPP Jawa Tengah menilai PPP butuh pemimpin seperti Anas Urbaningrum di Partai Demokrat. Saat terpilih jadi ketua umum, Anas langsung mengundurkan diri dari jabatannya di DPR. "Anas kemudian fokus mengurus partai," kata Istijab.

Menjelang pelaksanaan Muktamar PPP, sejumlah nama sudah mencuat menjadi kandidat ketua umum, di antaranya Surya Dharma Ali, Ahmad Muqowam, dan Muchdi Purwoprandjono. PPP Jawa Tengah belum menyatakan siapa calon ketua umum yang akan didukung. "Siapa yang akan kita dukung akan diputuskan dalam musyawarah kerja Jateng," kata Istijab. (Tempo Interaktif, 25 Mei 2011)

Jawa Tengah Usung Hasyim Muzadi untuk PPP

24 Mei 2011

Semarang - Bursa pencalonan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan semakin marak. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah malah ingin mengusung eks Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi, sebagai kandidat Ketua Umum dalam Muktamar PPP, awal Juli mendatang.

"Kami sangat berharap agar Pak Hasyim mau jadi ketua umum PPP," kata Wakil Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Istajib, kepada Tempo, Selasa 24 Mei 2011. "Beliau (Hasyim Muzadi) sudah tahu jerohannya PPP sehingga diyakini bisa membawa perubahan untuk PPP".

Istajib menyatakan sudah pernah memohon kepada Hasyim agar mau aktif di PPP. Namun, kata Istajib, Hasyim tampaknya belum mengiyakan. "Pak Hasyim menjawab, sudah yang lain saja," kata Istajib.

Istajib menambahkan jika Hasyim sudah menyatakan siap dicalonkan, maka PPP Jawa Tengah sangat siap mendukungnya. Istajib menyebut jika Hasyim mau aktif di PPP lagi, maka beliau ada di urutan pertama untuk didukung.

PPP Jawa Tengah akan mengundang Hasyim Muzadi dalam acara Musyawarah Kerja Wilayah PPP Jawa Tengah akhir Juni mendatang. PPP Jawa Tengah ingin agar Hasyim memberikan ide dan gagasan agar PPP di masa mendatang bisa lebih baik.

Istajib menilai, PPP bukanlah hal yang asing lagi bagi Hasyim. Beberapa kali mantan ketua Nahdlatul Ulama Jawa Timur tersebut pernah aktif di PPP Malang serta menjabat sebagai anggota wakil rakyat dari PPP.

Sebelumnya, ketua PPP Jawa Tengah, Arif Mudatsir Mandan, menyebut dua kandidat yang kuat dalam muktamar PPP mendatang, yakni Surya Dharma Ali dan Ahmad Muqowam. (Tempo Interaktif, 24 Mei 2011)

Jelang Muktamar VII: Jateng Tolak Rangkap Jabatan

10 Mei 2011

JAKARTA - DPW PPP Jawa Tengah akan mengusulkan penghapusan rangkap jabatan ketua umum PPP dengan menteri di kabinet dalam Muktamar VII mendatang. Menurut Ketua DPW PPP Jawa Tengah Arif Mudatsir Mandan, pada Mukernas PPP beberapa waktu lalu, DPW PPP Jateng dalam pemandangan umumnya telah mewacanakan penolakan rangkap jabatan tersebut.

Jateng berharap agar ketua umum fokus menjalankan roda parpol dalam mencetak kader-kader yang kompeten sehingga bisa mendongkrak suara pada Pemilu 2014.

”Siapa pun ketua umum terpilih nanti, harus siap tidak jadi menteri. Kalaupun jadi menteri, maka posisinya akan diganti wakil ketua umum yang otomatis jadi ketua umum,” ujar Arif di Jakarta, Minggu (8/5).

Dia menyebutkan, PPP membutuhkan sosok ketua umum seperti Anas Urbaningrum di Partai Demokrat yang berani menolak jabatan menteri, dan bahkan mundur dari DPR agar bisa fokus membenahi partai.

”Juga seperti Pak Ical (Aburizal Bakrie) di Golkar. Ketua umum tinggal menunjuk siapa orang yang pantas jadi menteri jika presiden minta. Jadi, ketua umum bisa mengevaluasi kinerja menteri dari PPP tersebut,” tambah Arif.

Anggota Steering Committee (SC) Muktamar VII PPP, Yuyon Ali Fahmi menyatakan, usul penolakan rangkap jabatan yang dilontarkan DPW Jateng masih bisa diakomodasi dalam perubahan AD/ART pada muktamar. ”Usul itu akan kami sosialisasikan dulu pada anggota SC yang lain, juga ke DPW dan DPC,” katanya. (Suara Merdeka, 9 Mei 2011)

DPW PPP Jateng Minta Dukungan PWNU

22 April 2011

Semarang - Jajaran pimpinan DPW PPP Jateng Kamis (21/4) menyambangi Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Jateng, dalam rangka silaturahmi. Ketua DPW PPP Arif Mudatsir didampingi Wakil Ketua Masruhan Samsurie, Istajib, Moh Endro Suyitno, bendahara Abdul Asiz dan pengurus DPW PPP lainnya meminta dukungan kepada Ketua PWNU Jateng Muh Adnan.

Dalam pertemuan di Kantor PWNU Jateng Jl Dokter Cipto Semarang tersebut, Mudatsir mengatakan, sudah menjadi tradisi bagi pengurus baru PPP untuk bersilaturahmi ke ormas dan tokoh seperti kiai-kiai yang punya hubungan khusus dengan PPP. Nahdatul Ulama, tutur dia, memiliki riwayat penting dengan PPP. Sehingga silaturahmi DPW PPP ke PW NU, menjadi suatu keharusan, agar tetap dekat.

Hubungan itu, meski secara implisit, terlihat mayoritas pengurus PPP sampai cabang-cabang, merupakan umat NU. Dahulu, pada tahun 1990-an pendukung PPP seluruhnya adalah warga NU. Baru pada 1997/1998, ketika kran reformasi dibuka, warga NU masuk ke partai-partai lain.

"Saya iri dengan Ketua PKB Muhaimin Iskandar, yang kalau ke Jawa Tengah kemana-mana selalu bisa bekerjasama bareng NU. Untuk itu kami di sini, mengharapkan dukungan NU secara kontinu, agar PPP dalam menjalankan misinya, yakni untuk memperkuat tujuan bersama ahlussunah waljamaah, tidak bertentangan dengan PW NU," ujar Mudatsir.

Wakil Ketua DPW PPP Masruhan Samsurie mengatakan, selain ke PW NU, pengurus DPW PPP juga akan bersilaturahmi ke PW Muhammadiyah dan MUI Jateng. Bahkan, rencananya dalam waktu dekat juga akan bersilaturahmi ke Suara Merdeka guna menjalin komunikasi yang sehat sekaligus mengenalkan pengurus-pengurus baru. "Boleh dibilang, ini merupakan safari silaturahmi," ucapnya.

Langkah itu ditempuh, sebab semangatnya menjalin jejaring serta komunikasi dengan kelompok-kelompok strategis, untuk membesarkan PPP. Diungkapkan, dirinya pribadi punya banyak jaringan yang juga akan diangkat untuk membesarkan PPP, misalnya dengan kalangan LSM dan fungsional lainnya.

"Saya dan Pak Mudatsir ini punya jejaring LSM tahun 1986 silam, yakni Lembaga Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Transformatif di Jakarta, saya termasuk peneliti di situ, tapi wilayah kerjanya di Semarang. Pun saya ini pendiri Studi Pengembangan Masyarakat di Semarang tahun 1985. Jadi belum marak LSM, saya dan Pak Ketua(Mudatsir) kala itu sudah ber-LSM," jelas Masruhan.

Masruhan dalam kesempatan itu juga menyampaikan kritik kaitannya pengkaderan di tubuh NU. Merespons itu, Adnan meminta agar kader-kader NU di mana saja untuk  bisa mensosialisasikan paham yang moderat. Dia pun merasa bangga terhadap PPP yang 90 persen warganya dari NU. Ia memuji, sejauh ini PPP tampil bagus dalam rangka mengemban misi ahlussunah di pentas politik praktis. Ia pun mengkritik, agar pengkaderan ditingkatkan dalam rangka meningkatkan SDM PPP. (Suara Merdeka, 22 April 2011)

Jateng Siap Jadi Tuan Rumah Muktamar PPP

15 April 2011

SEMARANG - Ketua DPW PPP Jateng Arief Mudatsir Mandan berharap Muktamar PPP tidak diselenggarakan di Jakarta. Jika selama ini muktamar PPP selalu digelar di Jakarta, untuk tahun ini harus diadakan di daerah. Jateng siap menjadi tuan rumah.

Mudatsir menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di Kantor DPW PPP Jateng, Sabtu (9/4), di sela-sela pelaksanaan rapat pimpinan wilayah (Rapimwil) PPP Jateng. Di provinsi ini, menurut Mudatsir, ada beberapa daerah yang layak menjadi arena muktamar, di antaranya asrama haji Donohudan Boyolali.

Menurut dia, Muktamar PPP VII rencananya akan dimajukan tahun ini. Meski belum ditetapkan tanggal pastinya, DPP PPP mengisyaratkan muktamar akan diadakan pada akhir Juni atau awal Juli 2011.

"Selama ini, muktamar diselenggarakan di Jakarta. Ke depan, mestinya dilaksanakan di daerah. Jateng siap kalau ditunjuk sebagai tuan rumah," kata Mudatsir.

Didukung
Keinginan DPW PPP Jateng untuk menjadi tuan rumah muktamar juga mendapat dukungan semua DPC PPP se-Jateng yang hadir dalam Rapimwil. DPC-DPC menganggap Jateng termasuk daerah paling potensial bagi PPP, sehingga wajar jika dijadikan tempat muktamar.

Dengan adanya dukungan dari DPC-DC tersebut, Mudatsir akan membawa aspirasi tersebut ke rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP yang akan diadakan menjelang muktamar.

Asrama Haji Donohudan, menurutnya, merupakan lokasi alternatif paling tepat untuk muktamar. Selain lokasinya mudah dijangkau dari berbagai daerah dan sarana transportasinya memadai, asrama haji itu juga memiliki banyak kamar representatif untuk menginap para muktamirin.

Wakil Ketua DPW PPP Jateng Istajib AS mengatakan, menyangkut figur-figur calon ketua umum DPP PPP, akan ditetapkan dalam rapat koordinasi DPW PPP yang diadakan menjelang muktamar. Ia berpendapat, ada beberapa nama yang layak untuk dimunculkan dalam muktamar, seperti Hasyim Muzadi, Arief Mudatsir Mandan, Mahfudz MD, Khofifah Indarparawansa, Romahurmuzy, Ahmad Muqowam dan Suharso Monoarfa.

Istajib tidak menyebut nama Suryadharma Ali sebagai salah satu figur calon ketua umum PPP, karena kepemimpinan Surya dianggap sudah cukup. Ke depan, menurut Istajib, harus ada figur lain untuk menghadapi Pemilu 2014. (Suara Merdeka, 11 April 2011)

Arief Mudatsir Jadi Ketua PPP Jateng

31 Maret 2011

Semarang - Arief Mudatsir terpilih sebagai Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah periode 2011-2016. Arief meraih suara terbanyak dalam pemilihan ketua dalam Musyawarah Wilayah VI PPP Jateng di Kota Semarang.

Proses pemilihan ketua DPW PPP Jateng diikuti tiga calon ketua yakni Arief Mudatsir, Masruhan Syamsurie dan Muhajir M Ardian. Dari 88 suara yang diperebutkan Arief Mudatsir berhasil meraih 47 suara, disusul Masruhan Syamsurie dengan 39 suara, dan Muhajir M Ardian dua suara.

Arief Mudatsir menyatakan siap melaksanakan amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya terutama berusaha memajukan PPP di masa mendatang.

"Sebagai Ketua DPW PPP Jateng saya akan tetap memperhatikan kepentingan semua pihak demi kebesaran partai ini, terutama semua calon ketua karena mereka merupakan kader-kader terbaik," kata politisi asal Kabupaten Jepara tersebut. (Suara Merdeka, 27 Februari 2011)

Jelang Muswil PPP Jateng: Kandidat Ketua PPP Jateng Merapat ke Masruhan

25 Februari 2011

SEMARANG - Menjelang musyawarah wilayah (muswil) ke-6 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jateng, 26-27 Februari di Hotel Patra Semarang, kekuatan calon ketua DPW makin mengerucut. Dari tujuh anggota Fraksi PPP di DPRD Jateng, lima di antaranya telah menyatakan mendukung Masruhan Syamsurie sebagai calon ketua DPW.

Salah seorang calon ketua, Khayatulmaki yang juga anggota Fraksi PPP telah menyatakan mundur dan mendukung Masruhan sebagai kandidat. Empat anggota lainnya mengikuti jejak Khayatulmaki, yakni Abdul Azis, Alfasadun, Yahya Haryoko, dan tentu saja Masruhan. Sedangkan dua anggota Fraksi PPP lainnya, Istajib AS dan Muhajir M Ardian, tetap maju dalam bursa pencalonan ketua.

Khayatulmaki menyatakan, dirinya memilih mundur dari bursa calon ketua demi meminimalkan gejolak yang mungkin timbul dan untuk membesarkan partai. ”Saya memilih mundur demi menjaga keutuhan partai, dan memutuskan mendukung Pak Masruhan maju sebagai calon Ketua DPW,” katanya.

Tim Sukses
Dari pertemuan dengan keempat koleganya di partai, mereka sepakat menunjuk Yahya Haryoko sebagai ketua tim sukses pemenangan Masruhan.

Masruhan menyatakan, dukungan empat rekannya di fraksi merupakan kekuatan tersendiri bagi dirinya. ”Saya tetap optimistis menang karena dari laporan tim sukses, kami telah mengumpulkan sedikitnya 70% dukungan. Namun, bila kalah pun saya juga siap, karena siapa pun yang menang adalah kemenangan partai yang mesti didukung semua pihak,” katanya.

Istajib menyatakan tetap akan maju sebagai calon ketua. Dia telah mengumpulkan sejumlah DPC untuk menggalang dukungan. ”Saya tetap konsisten dengan niat awal saya, yaitu maju sebagai kandidat ketua,” tegasnya.

Sementara itu, rombongan pengurus DPW PPP dan panitia pelaksana muswil, Kamis (24/2) mengunjungi Kantor Redaksi Harian Suara Merdeka di Jl Raya Kaligawe Km 5 Semarang.

Rombongan yang dipimpin Istajib AS, selaku ketua pelaksana muswil, diterima Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud, Koordinator Liputan Edy Muspriyanto, anggota desk nasional A Adib, serta Kepala Biro Kota Semarang, Agus Toto W. Hadir dalam kesempatan itu, Abdul Azis, Khayatulmaki, Muh Endro Suyitno (wakil ketua DPW), Aris Lutfi S (Ketua GMPI), dan Maman Fatchurahman.

Amir Machmud berharap dalam muswil nanti PPP tidak hanya berkutat pada pemilihan calon ketua, namun juga membahas isu-isu strategis yang sedang berkembang saat ini, seperti isu kerukunan antarumat beragama.  ”Saya lihat PPP sudah banyak perubahan, dimana kader-kader muda mulai bermunculan mendampingi kader sepuh. Ini tentunya sangat bagus bagi kemajuan partai di masa mendatang,” kata Amir Machmud. (Suara Merdeka, 25 Februari 2011)

PPP Harus Kembali ke Khitah

SEMARANG - Salah satu kandidat Ketua DPW PPP Jateng, Dr Subroto SE MM siap membawa partai tersebut kembali ke khitahnya, yakni sebagai partai berbasis Islam yang menjadi alat perjuangan untuk kemaslahatan umat. Menurutnya, kini sudah saatnya melakukan pembenahan di tubuh partai berlambang Kakbah ini.
”Penurunan suara PPP bukan karena kader di bawah, namun disebabkan kesalahan elite politik,” kata Subroto dalam siaran persnya kepada Suara Merdeka, Rabu (23/2).

Menurut dia, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah satu-satunya partai politik di Indonesia yang kokoh berbasis ideologi Islam. Suatu partai tidak dapat disebut partai yang berbasis ideologi Islam yang kuat, jika anggota-anggotanya berkumpul berdasarkan pengultusan individu pemimpin atau tokoh-tokohnya maupun doktrin-doktrin partai dan tujuan berpartai yang pragmatis, sempit, dan keduniawian semata.

”Saya siap dicalonkan menjadi ketua DPW PPP karena saya ingin membesarkan partai ini. Kami ingin membina kader partai menuju partai kader. Ini sekaligus mengikis oligarki dan feodalisme dalam partai politik,” tegas Subroto menjelang Muswil PPP yang akan digelar akhir pekan ini.

Ditegaskan, jika kaderisasi dalam tubuh internal partai tidak berjalan baik, maka pembentukan partai kader, di mana akselerasi pengaderan dalam manajemen partai seharusnya berjalan terbuka dan transparan, hanya menjadi isapan jempol belaka. Kondisi ini justru akan memicu tumbuh-kembangnya perilaku pragmatis dan oligarkis dalam partai politik.

Partai Modern Alumni doktor Ilmu Ekonomi Islam Universitas Airlangga itu siap menegaskan kembali eksistensi PPP. Menurut dia, sejatinya partai di era keterbukaan dan demokratisasi harus segera berubah. Yakni dari partai tradisional yang terkesan hanya melakukan trik kampanye model ”pembodohan” dan sekadar meminta loyalitas sempit dari rakyat, menuju sebuah partai modern yang berciri idealis, sekaligus realistis, dan rasional.

”Partai modern adalah partai yang mampu menyakinkan pemilih untuk loyal kepada partai atas dorongan kesadaran penuh,” papar pengusaha tersebut.

Dengan kata lain, partai modern pada dasarnya harus mampu menghadirkan sistem politik tepercaya (bebas dari KKN) sehingga menjadi fondasi kuat bagi terciptanya kemakmuran rakyat. Itulah yang seharusnya dibuktikan oleh partai, baru kemudian partai dapat mendorong terbentuknya loyalitas rakyat pemilih. Pihaknya pun turut prihatin atas sikap Fraksi PPP DPR RI yang menolak hak angket mafia pajak. (Suara Merdeka, 24 Februari 2011)

Jelang Muswil PPP Jateng: Masruhan Pastikan Maju Bursa Calon Ketua

22 Februari 2011

Semarang - Menjelang pelaksanaan musyawarah wilayah (muswil) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jateng pada akhir pekan ini, dukungan terhadap kandidat ketua mulai bermunculan.

Masruhan Syamsurie, salah satu kader senior PPP pun telah memastikan dirinya akan maju dalam  bursa pemilihan ketua DPW PPP Jateng. Masruhan yang juga Ketua Fraksi PPP DPRD Jateng menyatakan, dirinya siap maju apabila kader memandang dirinya mampu untuk membesarkan partai berlambang Ka'bah tersebut.

Ditemui usai menjenguk tersangka, kerusuhan Temanggung yang ditahan di Mapolrestabes Semarang, Masruhan mengaku telah mendapat dukungan dari beberapa DPC. "Intinya kalau teman-teman kader menilai saya mampu dan pantas maju, saya siap mengemban amanah tersebut," terang anggota Komisi E DPRD Jateng tersebut.

Selain Masruhan, ada delapan nama lain yang menyatakan kesiapannya maju dalam bursa Ketua DPW periode 2011-2015. Mereka adalah Arif Mudatsir Mandan (Ketua DPP PPP), Subroto (kader PPP), Moch Endro Suyitno (Wakil Ketua DPW PPP Jateng, dan Istajib AS (Wakil Ketua DPW PPP Jateng).

Selain itu Muhadjir Ardian (Wakil Ketua DPW PPP Jateng), Tafrikhan Marzuki (Wakil Sekretaris DPW PPP Jateng), Khayatulmaki (Wakil Sekretaris DPW PPP Jateng), serta Arwani Thomafi (Wakil Sekretaris DPP PPP).

Ketua DPC PPP Kabupaten Grobogan, HM Misbach menyatakan dukungannya terhadap Masruhan. Menurutnya, Masruhan adalah sosok pemimpin yang dinilai bernai mengambil risiko dalam mengambil keputusan. Selama ini PPP lamban dalam berkembang karena pemimpinnya cenderung kurang cepat atau berani mengambil risiko.

Dampak ragu-ragunya pemimpin, menjadikan perolehan kursi di DPR semakin menurun dari waktu ke waktu. "Model kepemimpinan harus dirombak agar PPP bisa berjaya kembali. PPP butuh pemimpin yang berani mengambil resiko, jadi bisa menentukan kebijakan dengan cepat, tepat, dan akurat," katanya.

Hal senada diutarakan Khodori dari DPC Kabupaten Pemalang, dimana menurutnya Masrukhan adalah sosok kader yang tidak lupa asal muasalnya. Dikatakan, Masruhan menjadi anggota DPRD Jateng dari Dapil X (Pemalang, Pekalongan, Batang) dan selama ini dia 'ngopeni' kader dari daerahnya. (Suara Merdeka, 23 Februari 2011)

"Pulangnya" Kiai Karismatik Jadi Harapan Baru PPP

20 Februari 2011

Semarang - Wakil Sekretaris DPW PPP Jateng Tafrikan Marzuki mengatakan, kembalinya sejumlah Kiai karismatik ke PPP dan wacana munculnya para calon pemimpin muda menjadi harapan baru PPP Jateng menghadapi Pemilu 2014 mendatang. Tafrikan mengatakan, dengan suasana yang bebas dan demokratis ini, akan mendorong tumbuhnya gagasan-gagasan segar, cerdas dan kontekstual dalam melakukan pengelolaan partai.

Menurutnya, PPP sekarang dengan segala dinamika yang ada mulai tersemai benih-benih demokratisasi secara dinamis. "Bahkan sekarang ini mulai ada ekspektasi baru dengan makin terbukanya ruang bagi tampilnya kepemimpinan kaum muda sebagaimana tren politik yang ada sekarang. Harapan tersebut semakin diperkuat dengan masuknya sejumlah tokoh, kader dan ulama yang akan turut membesarkan PPP," tutur pria yang menyatakan bakal maju sebagai calon kandidat ketua DPW dalam Muswil PPP Jateng yang akan diselenggarakan pada 26-27 Februari mendatang.

Terpisah, Majelis Silaturrahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren (MSKP3I) Wilayah Jateng, Samsul Maarif mengaku dirinya kecewa berat terhadap klaim atas kiai PKB dan PKNU yang disebut "pulang" ke PPP tersebut. Ia membeberkan, beberapa bulan lalu kepengurusan MSKP3I saat dibentuk di Ponpes Nurul Hidayat, Kaliwungu, Kendal, tujuannya netral, sama sekali tidak menyinggung akan dibawa ke ranah partai politik. (Suara Merdeka, 20 Februari 2011)

Jelang Muswil PPP Jateng: Aroma Politik Uang Menguat

16 Februari 2011

SEMARANG - Aroma politik uang (money politics) mulai menyeruak menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP Jateng yang akan digelar 26-27 Februari.

Menurut mantan Wakil Ketua DPW PPP Jateng Ahmad Munir Syafii, aroma tersebut belakangan ini kian kuat.

”Saat ini mulai muncul gerakan-gerakan dari sejumlah oknum pengurus DPP PPP untuk memengaruhi cabang-cabang. Ini sangat memprihatinkan,” ungkapnya, kemarin.

Menurut dia, hal itu harus diwaspadai. Jangan sampai Muswil PPP Jateng menyebabkan calon yang benar-benar berkualitas dan mumpuni tersingkir karena ada calon lain yang hanya mengandalkan kekuatan uang. Muswil PPP Jateng juga diharapkan tidak seperti muswil di provinsi lain yang indikasi praktik politik uangnya sangat kental.

Munir menambahkan, menghadapi Pemilu 2014 yang bakal semakin berat, PPP harus berani memilih pemimpin dari kelompok muda. Dengan energi muda, maka peluang untuk mengembalikan suara PPP yang cenderung menurun sangat terbuka.

Mantan ketua DPC PPP Kota Tegal tersebut mengatakan, generasi tua harus tahu diri dan memberi kesempatan kepada generasi muda, sebab generasi tua yang telah diberi kesempatan ternyata kurang mampu membawa partai menjadi lebih baik.

Munir yang juga pernah menjadi anggota DPRD Jateng menyatakan dirinya tidak mau dicalonkan di kepengurusan PPP atau di DPR kelak, sebab usianya sudah di atas 60 tahun. Sebab itu, dirinya merasa cukup menjadi sesepuh PPP saja, khususnya di daerah Tegal dan sekitarnya.

”Saya tahu diri, saya tidak ingin seperti Pak Harto, mabuk kekuasaan sehingga lupa diri,” ucapnya.

Intervensi DPP Anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPC PPP Kabupaten Semarang Lubabul Fuad menuding, ‘’virus’’  money politics itu disebar oleh oknum-oknum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang ingin memaksakan kadernya menjadi ketua DPW PPP Jateng. Mereka akan terus melancarkan jurus-jurus untuk mengegolkan calonnya.

Intervensi dari oknum DPP PPP sudah dilakukan di sejumlah provinsi lain. Calon yang berasal dari kalangan kiai karismatik dikalahkan oleh figur yang tidak memiliki latar keagamaan kuat. Tokoh PPP yang akrab disapa Gus Lubab itu sepakat bahwa PPP perlu dipimpin generasi muda. Pemimpin yang masih muda akan lebih progresif.

”Pemimpin harus bisa menjembatani komunikasi dengan semua kader, baik generasi muda maupun tua. Yang pasti harus memiliki kemampuan,” kata Gus Lubab yang pernah dua periode menjadi ketua DPC PPP Kabupaten Semarang. (Suara Merdeka, 15 Februari 2011)

Kiai Ponpes di Jateng Gabung PPP

14 Februari 2011


Brebes - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapat suntikan berharga dalam menyongsong pemilu 2014 mendatang. Setelah dukungan dari kiai di Jatim, kini giliran kiai yang tergabung dalam Majelis Silaturrahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren (MSKP3I) Wilayah Jateng menyatakan bergabung dan mendukung PPP.

Pernyataan kebulatan tekad para kiai tersebut dibacakan oleh KH Dzilqon Khairan Jaza dari Ponpes Asmaul Husna, Pekalongan, sesaat sebelum pelantikan MSKP3I Jateng di Ponpes Al Hikmah 01 Benda Kecamatan Sirampog, Brebes, Minggu (13/2).

Menurut KH Dzilqon, kembalinya kiai dan alim ulama ke partai berlambang kabah tersebut karena selama ini PPP menjadi satu satunya parpol yang mampu mengakomodir kepentingan umat Islam, yakni memperjuangkan ajaran islam alussunah wal jamaah, menempatkan ulama di tempat terhormat yang turut memperjuangkan pondok pesantren. "Untuk itu, kami siap berjuang bersama PPP," katanya.

Sementara Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan, dukungan kiai, ulama ini merupakan yang kedua setelah dukungan serupa datang dari Jawa Timur. Dia mengklaim, saat ini sudah ada sebanyak 1.890 kiai yang menyatakan bergabung dengan PPP. (Suara Merdeka, 13 Februari 2011)

Kiai Amunisi Segar PPP

13 Februari 2011

Brebes - Klaim PPP menyediakan rumah bagi ulama tidak bertepuk sebelah tangan setelah sejumlah kiai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur mendeklarasikan diri kembali masuk PPP. Kiai kini menjadi amunisi segar bagi parpol Kabah itu melaju di 2014.

Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menyambut gembira pernyataan sikap para kiai itu yang disampaikan di Pondok Pesantren Al Hikmah, Brebes, Jawa Tengah, Minggu 13 Februari 2011. Menurutnya, partai yang dipimpinnya akan terasa kering jika tak ada kiai bergabung dalam PPP.

“PPP, sebagai satu-satunya partai berbasis Islam dan Ahlisunah walzamaah sudah sepantasnya hadir bersama para kiai. Sebab, PPP tetap konsisten memperjuangkan asas Islam,” kata Suryadharma Ali.

Pria yang menjabat Menteri Agama itu juga menyebut kembalinya para kiai dalam barisan PPP akan menambah motifasi bagi para kader dan pengurus partai. Dan itu akan dijadikan amunisi untuk memperjuangkan politik Islam ke depan.

“Sebagai umat Islam dan mayoritas di Tanah Air, tanpa bermaksud mengenyampingkan realitas pluralistik, ke depan umat Islam harus memiliki kekuatan,” cetusnya.

Suryadharma menambahkan, PPP harus menjadi penentu perubahan di Indonesia bersama umat Islam. Apalagi jika dilihat kilas balik peran ulama, katanya, negeri ini hadir bersama perjuangan umat Islam. Banyak ulama berperan ikut memerdekakan negeri ini untuk lepas dari penjajahan.

Dengan masuknya para kiai ke PPP, dia berharap, ke depan daerah lain akan ikut gerakan kiai masuk PPP. Partai ini harus menjadi besar dan Jawa Tengah dan Jawa Timur harus menjadi lumbung suara pada pemilu mendatang.

“Kini PPP punya kekuatan dengan kehadiran para kiai,” ujarnya. (Matanews, 13 Februari 2011)
Baca lainnya »
Baca lainnya »
 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.