Jakarta - Direktur Eksekutif
The Political Literacy Institute, Gun Gun Haryanto, menyebut belum ada satu pun
partai politik di Indonesia yang bisa dikategorikan sebagai partai modern.
Hal ini dibuktikan dengan
minimnya figur parpol dalam Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden, maupun Pemilihan Kepala Daerah.
"Dari sekian banyak partai
politik di Indonesia, ternyata belum ada yang modern," kata Gun Gun dalam
sebuah diskusi di kampus Universitas Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Rabu (6/6/2012).
Menurutnya sebuah partai
dikatakan sudah modern, jika sudah memiliki dua hal. Pertama, berjalannya
proses kaderisasi dan kedua adanya institusionalisasi di partai tersebut.
"Kedua elemen itu harus ada, baru bisa dikatakan partai itu sudah modern,"
tuturnya.
Selama ini, kata dia, partai
politik hanya menjalankan proses kaderisasi, namun melupakan institusionalisasi
yang merupakan jati diri sebuah partai politik. Institutionalisasi ditandai
dengan keberadaa partai yang lebih kuat dari kader.
Tidak modernnya sebuah partai,
lanjut Gun Gun, menyebabkan partai politik menjadi feodal, oligarkis, dan
traksional. "Hal ini sangat disayangkan dalam sebuah negara yang
demokratis ini," tambahnya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah ini menambahkan, belum adanya modernisasi partai berimbas pada
miskinnya tokoh yang bisa dicalonkan, saat Pemilihan Presiden (Pilpres),
Pemilihan Legislatif (Pileg) dan pemilihan kepala daerah. (Okezone, 6 Juni
2012)