PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

Siti Zuhro: Politik Pencitraan Itu Menyesatkan

18 Juli 2012


Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menegaskan unggulnya pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jokowi-Ahok pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta menunjukkan telah terjadi proses demokrasi di tengah masyarakat.

Ia menilai para kandidat cagub-cawagub mesti mengurangi melakukan politik pencitraan. karena gaya politik tersebut cenderung menyesatkan. Ia juga mengingatkan agar rakyat tidak tergoda dengan iming-iming pencitraan, karena masyarakat Jakarta menginginkan perubahan tanpa terpengaruh iklan, maupun uang.

"Masyarakat saat ini butuh pemimpin yang kembali ke konsep awal demokrasi, yaitu 'dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat'. Dan benar-benar pemimpin yang bisa memimpin, bukan pemimpin berdasarkan iklan maupun uang" ungkapnya pada diskusi "Pemimpin Iklan dan Uang Versus Pemimpin Rakyat" di Rumah Perubahan, Jakarta, Selasa (17/7).

Dikatakan, saat ini masyarakat tidak butuh pemimpin uang, pemimpin iklan, melainkan pemimpin rakyat. Dalam Pilkada, misalnya harus dikurangi dominan politik pencitraan, sebab hal itu menyesatkan dan jangan ada dusta terhadap publik.

Menurutnya, kampanye hitam yang berkembang di Pilkada tidak mendidik masyarakat. Diketahui tak jarang isu yang menyudutkan pasangan Jokowi-Ahok yang bernuansa SARA, seperti etnis dan agama yang menyerang mereka.

Pilkada pun menyisakan kepada dua pasangan, yaitu Jokowi-Ahok dan Foke-Nara yang akan bertarung di putaran kedua nanti. Siti menyarankan para kandidat berani "menelanjangi" diri mereka sendiri sehingga tidak berkembang rumor yang negatif di masyarakat.   Hal ini guna menghindari kampanye hitam yang muncul dalam masa kampanye hingga pencoblosan.

"Kita harus menelanjangi pasangan cagub yang pentas. Maksudnya, dia harus menerangkan siapa sosok dirinya itu. Jadi tidak ada menerka-nerka. Kalau dia beragama Kristen dan beretnis Tionghoa, katakan saja, kenapa harus takut. Hal ini dilakukan supaya tidak ada dusta di antara mereka, dan supaya juga nggak ada dusta terhadap publik,” jelas Siti. (Suara Pembaruan, 17 Juli 2012)
Bagikan:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.