Jakarta - Pengamat politik
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menegaskan unggulnya
pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jokowi-Ahok pada Pemilihan Gubernur
(Pilgub) DKI Jakarta menunjukkan telah terjadi proses demokrasi di tengah
masyarakat.
Ia menilai para kandidat
cagub-cawagub mesti mengurangi melakukan politik pencitraan. karena gaya
politik tersebut cenderung menyesatkan. Ia juga mengingatkan agar rakyat tidak
tergoda dengan iming-iming pencitraan, karena masyarakat Jakarta menginginkan
perubahan tanpa terpengaruh iklan, maupun uang.
"Masyarakat saat ini butuh
pemimpin yang kembali ke konsep awal demokrasi, yaitu 'dari rakyat, oleh
rakyat, untuk rakyat'. Dan benar-benar pemimpin yang bisa memimpin, bukan
pemimpin berdasarkan iklan maupun uang" ungkapnya pada diskusi
"Pemimpin Iklan dan Uang Versus Pemimpin Rakyat" di Rumah Perubahan,
Jakarta, Selasa (17/7).
Dikatakan, saat ini masyarakat
tidak butuh pemimpin uang, pemimpin iklan, melainkan pemimpin rakyat. Dalam
Pilkada, misalnya harus dikurangi dominan politik pencitraan, sebab hal itu
menyesatkan dan jangan ada dusta terhadap publik.
Menurutnya, kampanye hitam yang
berkembang di Pilkada tidak mendidik masyarakat. Diketahui tak jarang isu yang
menyudutkan pasangan Jokowi-Ahok yang bernuansa SARA, seperti etnis dan agama
yang menyerang mereka.
Pilkada pun menyisakan kepada dua
pasangan, yaitu Jokowi-Ahok dan Foke-Nara yang akan bertarung di putaran kedua
nanti. Siti menyarankan para kandidat berani "menelanjangi" diri
mereka sendiri sehingga tidak berkembang rumor yang negatif di masyarakat.
Hal ini guna menghindari kampanye hitam yang muncul dalam masa kampanye
hingga pencoblosan.
"Kita harus menelanjangi pasangan cagub yang
pentas. Maksudnya, dia harus menerangkan siapa sosok dirinya itu. Jadi tidak
ada menerka-nerka. Kalau dia beragama Kristen dan beretnis Tionghoa, katakan
saja, kenapa harus takut. Hal ini dilakukan supaya tidak ada dusta di antara
mereka, dan supaya juga nggak ada dusta terhadap publik,” jelas Siti. (Suara
Pembaruan, 17 Juli 2012)