Jakarta — Riset Lembaga
Survei Nasional (LSN) memperlihatkan partai-partai Islam atau partai berbasis
massa Islam sudah tidak eksis dalam dunia percaturan politik Indonesia. Partai
tersebut antara lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional
(PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Dari hasil survei, jika
pemilihan umum dilaksanakan hari ini, jawabannya untuk partai Islam, elektabilitasnya
rata-rata di bawah 5 persen," kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry
dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century Park Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Dalam survei LSN, partai-partai
Islam semakin ditinggalkan konstituennya. Awal Pemilu 1999, konstituen
partai-partai Islam sebanyak 36,52 persen. Tahun 2004 meningkat 38,39 persen.
Namun, pada Pemilu 2009 menjadi 29,14 persen, hingga survei Juni 2012 menurun
menjadi 15,7 persen.
Menurut Umar, dukungan terhadap
partai Islam merosot dilihat dari faktor eksternal dan internal. Faktor
eksternal seperti masyarakat Indonesia, meski mayoritas umat Islam, secara
politik kurang ideologis. Faktor lain adalah dari partai itu sendiri, yakni
krisis identitas.
"Partai-partai yang dulu mengklaim
mewakili kepentingan umat Islam belakangan cenderung memosisikan dirinya
sebagai partai terbuka, meskipun masih menggunakan simbol-simbol Islam,"
ungkapnya.
Selain itu, partai Islam juga
krisis tokoh pemimpin. Para politisi yang aktif atau memimpin partai-partai
tersebut kurang mendapat dukungan publik untuk menjadi presiden RI 2014-2019.
Tokoh-tokoh partai Islam juga berada di bawah 5 persen, seperti Hidayat Nur
Wahid (4,6 persen), Hatta Rajasa (3,9 persen), dan Yusril Ihza Mahendra (3,2
persen).
Posisi tertinggi ada pada tokoh
partai nasionalis atau non-Islam, seperti Megawati Soekarnoputri (18 persen)
dan Prabowo Subianto (17,4 persen). Menurutnya, partai-partai tersebut harus
segera berbenah, melakukan konsolidasi, menemukan identitas diri, serta mengakomodasi
dinamika aspirasi dan kepentingan mayoritas umat Islam Indonesia.
Namun hingga saat ini, LSN menilai tidak ada gerakan
dari partai-partai tersebut untuk menyongsong Pemilu 2014. "Sampai detik
ini belum ada gebrakan partai-partai Islam menyongsong Pemilu 2014. Tidak
seperti partai lain, sampai saat ini kita belum melihat sosialisasi ataupun
mobilisasi dukungan," lanjutnya. (Kompas, 26 Juni 2012)