Jakarta - Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) tetap optimis akan mendapat peningkatan suara pemilih pada
Pemilu 2014. Optimisme menyikapi hasil survei harian Kompas yang menempatkan
partai ini diurutan ketujuh dengan angka elektabilitas 1 persen.
Sekjen PPP, M Romahurmuziy,
menilai hasil survei harian nasional itu makin menegaskan, partainya adalah
partai desa. Sebab, kebanyakan responden survei itu adalah masyarakat kota.
Sementara, pemilih PPP ada di desa.
"Saya tidak resah dengan
hasil surveu itu. Kalau kita baca, pertanyaan yang dimuat grafis di sebelahnya,
disebutkan partai apa yang Anda pilih di 2009, dan PPP hanya (mendapat) 1,2
persen. Padahal, realitasnya saat itu 5,5 persen, Demokrat juga (memperoleh) 12,8
persen dan realitasnya 21 persen," ujar Romahurmuziy di Gedung DPR,
Jakarta, Rabu (25/7/2012).
"Jadi memang, survei di
Kompas itu meneguhkan jika PPP partai desa. Survei itu dilakukan menggunakan
nomor telepon di 33 ibukota propinsi, menunjukkan rendahnya elektabilitas di
basis perkotaan," ujarnya lagi.
Hasil survei harian Kompas pada
Selasa (24/7/2012) kemarin, menempatkan Partai Demokrat berada di urutan
pertama dengan angka elektabilitas sebesar 12,8 persen. Di urutan kedua ada
PDI-P dengan elektabilitas 9,1 persen dan Partai Golkar di urutan ketiga dengan
6,9 persen.
Di bawah Partai Golkar secara
berturut-turut, yakni Partai Gerindra dengan 6,4 persen, Partai Nasional
Demokrat (NasDem) dengan 4,5 persen, PKS dengan 2,5 persen, PPP dan Hanura
dengan 1 persen.
Dari survei itu, sebanyak 30,8
persen responden belum menentukan pilihan, 15,3 persen tidak memilih, dan 7,3
persen tidak menjawab. Disebutkan, parpol yang tidak memiliki perolehan suara
di atas 3,5 persen tidak dapat lolos ke DPR lantaran ambang batas parlemen yang
ditetapkan dalam Undang-undang Pemilu sebesar 3,5 persen.
Menurut Romy, sapaan
Romahurmuziy, hasil survei menjadi penegasan, bahwa partainya harus fokus
mencari dan meraih suara pemilih di desa. dan pemilih di desa.
"Dan pada kontes, Indonesia mayoritas adalah
petani sehingga kami tidak kaget dengan survei kemarin, karena respondennya ada
di perkotaan," ujar Romy yang juga Ketua Komisi IV DPR RI itu. (Tribun
News, 26 Juli 2012)