Jakarta - Sejumlah partai politik
berbasis massa Islam diharapkan dapat bersatu dan kembali bergabung dengan
Partai Persatuan Pembangunan. Jangan sampai kekuatan politik Islam
terpecah-belah hanya karena berebut kepentingan meraih kekuasaan.
Harapan itu disampaikan mantan
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz seusai menghadiri
peringatan Hari Lahir Pancasila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu
(1/6). ”Bagaimanapun, partai-partai Islam yang dahulu berasal dari PPP harus
dirangkul kembali, bergabung kembali dengan PPP,” katanya.
Hamzah menengarai, penurunan
perolehan suara PPP pada setiap pemilu pascareformasi disebabkan banyak
kelompok yang memisahkan diri dan membentuk partai baru. Mantan Wakil Presiden
itu mencontohkan, suara PPP mulai menurun pada Pemilu 2004 lantaran salah satu
tokoh partai, yakni Zainuddin MZ, membentuk Partai Bintang Reformasi (PBR).
”Suara PPP pada Pemilu 1999 masih 10 persen. Begitu Zainuddin membentuk PBR,
suara PPP 8 persen, yang 2 persen diambil PBR,” ujarnya.
Karena itu, sudah seharusnya
unsur pimpinan PPP kembali merangkul dan mengajak kelompok-kelompok Islam yang
tercerai-berai untuk kembali ke PPP. Selain untuk menambah kekuatan, persatuan
itu penting untuk menghadapi rencana peningkatan ambang batas parlemen.
Secara terpisah Wakil Sekretaris Jenderal PPP Arwani
Thomafi mengatakan, PPP menargetkan akan mengembalikan perolehan suara hingga
10 persen pada Pemilu 2014. Oleh karena itu, PPP akan menjadikan muktamar pada
awal Juli mendatang sebagai ajang koordinasi dan konsolidasi kader. (Kompas, 3
Juni 2011)