JAKARTA - Ketua Dewan Pembina partai Golkar Akbar Tanjung menilai perlu adanya penyederhanaan partai. Ia bahkan menghimbau agar di Indonesia cukup lima sampai enam partai saja.
"Dua parpol Islam saja sudah cukup. Islam tradisional dan islam moderat. Itu sudah cukup mewadahi," ujar Akbar saat diskusi Partai Politik dan Konsolidasi Demokrasi di kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta, Jumat (27/5).
Akan tetapi, menurut Akbar, penyederhanaan partai lewat konsolidasi bukan lagi dilakukan dengan model-model seperti Orde Baru. Diperlukan argumentasi yang kuat dan konstitusional oleh para elite politik.
"Secara konstitusional melalu argumentasi kuat. Parameter harus efektif tapi tetap check and balance," katanya.
Hal ini, kata Akbar, bisa dibentuk pemimpin yang cerdas dan mewadahi kepentingan bangsa. Akbar juga menilai bahwa keberadaan partai yang berbasis nasionalis juga cukup dua saja. Sehingga bisa mewadahi kepentingan masyarakat.
Namun menurutnya, kebutuhan untuk mengakomodir umat non muslim juga perlu dipikirkan. "Karena itu, di Indonesia cukup lima atau enam partai saja. Butuh kesediaan elite bahwa itu yang terbaik," tukasnya.
Akbar juga menilai saat ini partai politik yang ada belum kuat. Ini terbukti dari kaderisasi yang dilakukan yang tidak maksimal. "Sekarang belum memperlihatkan partai yang kuat," katanya.
Sementara itu,ditempat yang sama, Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung secara tidak langsung menyepakati pernyataan Akbar. "Jika ingin menyederhanakan partai, partai-partai yang tidak memenuhi syarat seharusnya melebur dengan partai yang sudah ada. Bukan lalu membentuk partai baru," katanya. (Media Indonesia, 27 Mei 2011)