Sleman - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadikan Pemilu 2014
sebagai momentum kebangkitan untuk mendapatkan perolehan suara yang lebih baik
dibanding pemungutan suara sebelumnya.
"Kami optimistis Pemilu 2014
menjadi momentum kebangkitan, setelah tiga kali pemilu pascareformasi perolehan
suara PPP kurang bagus," kata Sekertaris Jenderal DPP PPP Rohamurmuziy di
Sleman, Yogyakarta, Minggu (1/7).
Menurut dia, setelah tiga putaran
pemilu terakhir disuguhkan dengan model politik pencitraan, maka pada 2014 ini
diyakini partai-partai ideologis akan mendapatkan momentumnya.
"Model politik pencintraan
ke depan tidak bisa dipertahankan, karena sifatnya rapuh sehingga akan rentan
terhadap isu," katanya seusasi pembukaan ta'aruf dan pelatihan caleg untuk
DPRD kabupaten, provinsi, dan DPR RI di Asrama Haji Yogyakarta.
Ia mengatakan, untuk memenangkan
perolehan suara pada pemilu 2014, PPP melakukan persiapan dengan pelatihan dan
rekruitmen bagi calon legislator (caleg).
"Caleg merupakan ujung
tombak bagi pemilihan partai sehingga caleg harus memiliki potensi, baik itu
ideologi mapun jaringan. Kami masih melakukan penjaringan internal, nanti
Januari-Maret 2013 kami membuka peluang kepada calon-calon eksternal untuk
masuk," katanya.
Rohamurmuziy mengatakan, bakal
caleg PPP pada pada prinsipnya harus meyakini dan memahami anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga partai, dan caleg PPP diharapkan merupakan orang-orang
yang memiliki integritas yang teruji, baik dari kemampuan maupun rekam jejak.
"Masyarakat melihat PPP
adalah kebersihan dan religiusitas, untuk itu menjadi penting, dan yang tidak
bisa dihilangkan tentu popularitas," katanya.
Ia mengatakan, sejauh perekrutan caleg yang dilakukan,
dari 491 kabupaten sudah sekitar 360 kabupaten yang tuntas memiliki bakal
caleg. "Sedangkan untuk tingkat provinsi, dari 33 provinsi semuanya sudah
tuntas, sedang untuk di tingkat pusat dari 560 caleg, sudah terkumpul hampir
mencapai 400 caleg," katanya. (Media Indonesia, 1 Juli 2012)