Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan, masuknya
nama Jusuf Kalla (JK) sebagai kandidat calon presiden (capres) PPP bukan
sekadar pencitraan semata. Namun nama JK diperoleh dari aspirasi kader-kader
PPP di daerah.
"Penyebutan
nama-nama calon presiden dari PPP bukanlah main-main apalagi ditujukan untuk
kepentingan pencitraan. Itu jauh dari pikiran kami," ujar Ketua Bidang
Komunikasi DPP PPP, Arwani Thomafi, Selasa (24/7/2012).
Arwani
mengatakan, munculnya nama-nama seperti JK, Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa,
Anis Baswedan, dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebagai kandidat Capres 2014
merupakan aspirasi yang muncul dari bawah dan internal PPP dalam Mukernas I PPP
Februari 2012 di Kediri, Jawa Timur.
"Partai
kami sangat menghargai aspirasi dari kader dan kontituen. Itulah kerja partai.
Bukan sebaliknya, partai hanya menjadi ajang kepentingan elitenya di
Jakarta," tutur dia.
Sekretaris
Fraksi PPP ini menambahkan, sesuai dengan amanat Mukernas I PPP, maka nama-nama
yang menjadi aspirasi kader PPP tersebut akan didalami lebih lanjut dan
dikerucutkan dalam Mukernas II PPP pada 2013.
"Proses
ini harus berjalan secara sistematis, tidak boleh loncat. Ada tahapan yang
sudah diatur dalam AD ART PPP," tandasnya saat menjawab tantangan kader
Partai Golkar agar PPP mendeklarasikan JK capres dari PPP.
Sebelumnya, banyak pihak yang meragukan
keseriusan PPP memunculkan beberapa tokoh seperti JK, Mahfud MD dan Khofifah
sebagai Capres 2014. Bahkan penyebutan nama-nama tersebut disinyalir sebagai
upaya pencitraan PPP untuk menghadapi Pemilu 2014. (Fajar, 24 Juli 2012)