PENGUMUMAN: Dibuka pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Tegal, mulai 1 Januari s/d 28 Februari 2013. Info: Hubungi DPC PPP Kabupaten Tegal, telp.(0283)3275717 | Eko Mahendra Ridho

Follow Us

HEADLINE NEWS

Fachry Dorong Yusuf Kalla, Hasyim Muzadi dan Din Syamsudin Pimpin PPP

27 Mei 2011

Jakarta - Pengamat politik Fachry Ali mengusulkan, supaya  PPP kembali kuat seperti pemilu 1999 lalu yang memperoleh suara 10,2 persen bukan pemilu 2004 hanya 8,3 persen apalagi pemilu 2009 yang hanya 5,2 persen, maka satu-satunya jalan adalah wajib dipimpin gabungan para tokoh politik dan agama yang sudah dikenal masyarakat yakni Jusuf Kalla, Hasyim Muzadi dan Din Syamsuddin.

“Saya mengusulkan agar peserta Muktamar PPP nanti memilih Jusuf Kalla menjadi Ketua Umum, Wakilnya Hasyim Muzadi dan Sekjennya Din Syamsuddin. Dengan dipimpin ketiga tokoh nasional tersebut, saya yakin gabungan ketiganya akan mampu menandingi tingkat popularitas Presiden SBY selain perolehan suara PPP akan melonjak pada pemilu 2014 nanti.”

Hal itu dikatakan Fachry Ali pada seminar “Meneguhkan Kembali Kesungguhan Partai” di Kantor DPP PPP, Jakarta (15/3/2011). Seminar yang diadakan dalam rangka Muktamar PPP yang akan digelar Juni nanti juga menghadirkan pembicara KH Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PBNU) dan Burhanuddin Muhtadi (Pengamat Politik).

Menurut Fachry, munculnya SBY memang diluar dugaan. Dari tokoh yang belum dikenal, pertama kali ikut pemilu langsung berhasil mengalahkan calon incumbent Megawati. Kemunculan sosok SBY bak meteorit yang langsung melejit dan dipilih mayoritas rakyat Indonesia. Partai Demokrat yang didirikannya  bagaikan partai tiban yang langsung menjadi besar dan populer.

“Saya kira popularitas SBY hanya bisa ditandingi secara kolektif dengan menggabungkan sejumlah tokoh nasional untuk memimpin satu partai seperti PPP,” ujar Fachry Ali. Namun mendengar usulan dari Fachry Ali tersebut, KH Hasyim Muzadi yang duduk disebelahnya langsung menolaknya.

Sementara itu KH Hasyim Muzadi mengakui sekarang ini 55 persen kekuasaan negara ada pada DPR seperti budgeting, controlling, legislasi, fit and proper test pejabat tinggi negara dan sebagainya. Sehingga pemerintah sekalipun tergantung DPR dan tidak berani berseberangan dengan DPR.

Sedangkan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengakui penurunan secara terus menerus suara PPP disebabkan partai Islam itu gagal menjadi rumah bagi umat Islam. Selain partai nasionalis mampu mencuri suara pemilih umat Islam.

“Pada pemilu 2004 dan 2009 lalu, telah terjadi kanibalisme partai Islam, dimana suara pemilih Islam justru diperebutkan diantara partai Islam sendiri. Tidak ada partai Islam yang mampu mencuri suara pemilih nasionalis. Namun sebaliknya justru suara pemilih Islam berhasil dicuri partai nasionalis,” ujar pengamat politik dari LSI tersebut. (Suara Islam Online, 27 Mei 2011)
Bagikan:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright 2008-2013 DPC PPP Kabupaten Tegal | Design by Eko Mahendra Ridho | Powered by Blogger.com.