Garut - Menteri Agama RI,
Suryadharma Ali akan mengupayakan meningkatkan kesejahteraan guru ngaji untuk
menjaga generasi bangsa selanjutnya lebih baik.
"Kita coba cari cara
bagaimana mereka (guru ngaji) bisa mendapatkan penghasilan yang layak sehingga
tidak tergoda untuk mencari pekerjaan lain," kata Menteri saat menghadiri
acara "Halaqoh Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan" di aula Hotel
Suminar, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (24/6).
Ia meminta kerjasama dengan
seluruh pemerintah daerah untuk mencari solusi yang tepat dalam meningkatkan
kesejahteraan guru ngaji sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
Selain pemerintah daerah tingkat
kota/kabupaten, kata Suryadharma, setiap Kantor Wilayah Kementerian Agama dapat
melakukan langkah-langkah agar guru ngaji tidak berkurang.
"Ayo kita sama-sama cari jalan
keluarnya," katanya.
Berdasarkan laporan yang
diterima, kata Menteri di Kabupaten Garut sudah terjadi kelangkaan guru ngaji,
karena beralih profesi mencari pekerjaan yang lebih layak.
Menurut dia, salah satu faktor
langkanya guru ngaji karena kurang perhatian dari pemerintah dalam memberikan
jaminan kesejahteraan bagi guru ngaji.
Meskipun Pemerintah Kabupaten
Garut telah perhatian kepada guru ngaji dengan memberikan honor Rp50 ribu
setiap bulan, tetapi menurut Suryadharma tidak manusiawi karena tidak sebanding
dengan tingkat kebutuhan.
"Saya sangat prihatin
mendengar guru ngaji di Garut saat ini sudah langka. Lantas, bagaimana nasib
generasi kita ke depannya, siapa yang akan mengajari mereka mengaji,"
katanya.
Permasalah guru ngaji, menurut
dia menjadi sebuah peringatan bagi pemerintah atau umat islam agar segera
mengatasinya bersama-sama. Khusus Kabupaten Garut, ia meminta kepada Bupati
Garut Aceng HM Fikri untuk segera menginventarisir jumlah guru ngaji dan
memikirkan untuk mempunyai penghasilan yang layak.
"Pak Bupati tolong segera inventarisir jumlah
guru ngaji," katanya. (RRI News, 24 Juni 2012)