Jakarta - Menteri Agama
Suryadharma Ali memberi sambutan usai melantik Anggito Abimayu menjadi Direktur
Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama. Dalam sambutannya,
Suryadharma mengaku prihatin dengan opini dan pemberitaan media terkait dugaan
korupsi pengadaan Alquran di kementeriannya.
Dalam sambutan di Kementerian
Agama, Jakarta Pusat, Selasa 26 Juni 2012, Suryadharma tak lupa memberi
wejangan kepada Anggito yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kebijakan Fiskal
(BKF) Kementerian Keuangan.
Kemudian, Suryadharma menyebut
belum lama ini Kementerian Agama mendapat 'prestasi' laporan keuangan dari
Badan Pemeriksa Keuangan yang hasilnya Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada 2009
dan 2010. Bahkan pada 2011, mendapat rapor Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf
Penjelasan (WTP DPP).
"Baru saja kita bangga, kita
sudah diterpa isu korupsi pengadaan Alquran. Apalagi isu ini masih serba belum
jelas," kata Suryadharma yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) ini.
Meski begitu, kata Suryadharma,
opini publik telah dibentuk sedemikian rupa seakan-akan Kementerian Agama
adalah kementerian paling bobrok. Tapi, Suryadharma tegas mengatakan, bila ada
bukti, dia tidak akan segan memecat bawahannya.
"Saya tidak ingin membela diri. Apabila memang
ada staf-staf yang bertindak curang dalam pengadaan Alquran, minimal sanksinya
pemecatan," kata Suryadharma. "Kalau memang ada yang salah silahkan
diproses, diperiksa. Kalau ada yang bersalah silahkan dihukum sebagaimana
mestinya." (Vivanews, 27 Juni 2012)