Jakarta - Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) sudah melakukan kerja-kerja politik untuk menghadapi pemilu
2014. Untuk Pileg, Partai Kakbah sudah membuka pendaftaran caleg dan kini sudah
final prosesnya.
Wakil Ketua Umum DPP PPP, Lukman
Hakim Saefuddin mengatakan, partainya sudah memberi tugas kepada para kandidat
calegnya untuk “menyebar” di daerahnya masing-masing. Hasilnya nanti akan
dievaluasi sebagai pertimbangan untuk ditetapkan menjadi caleg.
“Berbeda dengan 2009, kita harus
lebih lama menentukan caleg di dapilnya masing-masing,” ujarnya saat ditemui di
sela-sela acara perkenalan Institut Peradaban, pidato ilmiah dan seminar
politik dengan tema “Disharmoni Hubungan Presiden dengan DPR” di Hotel Sari Pan
Pacific, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, ada dua manfaat dari
apa yang dilakukan partainya ini. Pertama, caleg lebih cukup punya waktu untuk
mengenali dapilnya masing-masing, mulai dari apa masalahnya dan lain-lainnya. Sehingga,
solusi yang ditawarkan nanti betul-betul riil yang ada di daerahnya. Kedua,
masyarakat di dapil juga punya cukup waktu untuk mengenali caleg dari PPP.
“Diharapkan, waktu yang cukup ini
membuat lebih berkualitas calon yang diusulkan,” tandas dia. Lalu, siapa calon
presiden yang akan diusung Partai Persatuan Pembangunan? “Kita targetnya awal
Januari 2013,” ujarnya.
Menurutnya, UU menentukan calon
presiden didaftarkan 12 bulan atau satu tahun sebelum pemungutan suara
dilakukan. Jadi kalau pilpres dilakukan April 2014 maka April 2013 nama-nama
itu sudah harus masuk ke KPU. Jadi, katanya, penetapan capres sampai pada Januari
2013 belumlah terlambat.
Terkait latar belakang pendidikan
formal sebagai syarat seseorang bisa mencalonkan presiden, PPP tidak
mempermasalahkannya.
Katanya, gelar pendidikan formal
bukanlah hal signifikan untuk menentukan kualitas seseorang.
“Itu tidak prinsip. Contohnya banyak sekali, banyak
orang yang tak melalui pendidikan formal tapi memiliki integritas, kapabilitas
dan elektabilitas tinggi.” (JPPN, 19 Juli 2012)