Disampaikan dalam Acara FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DPW PPP JAWA TENGAH Pada Tanggal 3 Juni 2012 di Semarang
I. Mukaddimah
Bismillahirrahmanirrahim
“Kamu
adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Al-Imran:110)
Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta. Semoga
kita semua tetap dianugerahkan kekuatan-Nya untuk terus berjuang, beribadah,
dan mengabdi hanya kepada-Nya melalui Partai Persatuan Pembangunan. Shalawat
dan salam mari bersama kita haturkan kepada sosok manusia agung yang citra
spiritualnya senantiasa mengalir ke seluruh penjuru jagat raya. Dialah Nabi
Muhammad SAW, sang penebar rahmat bagi alam semesta.
Perjalanan sejarah bangsa ini masih menorehkan beragam persoalan yang
cukup memprihatinkan. Baik persoalan ekonomi, politik, pemerintahan, demokrasi,
sosial, budaya, agama, ideologi dan keamanan. Persoalan-persoalan kebangsaan
ini terus menerus mengusik rasa keprihatinan kita sebagai warga negara. Dan ini
semua adalah tantangan berat bangsa Indonesia yang harus segera disikapi oleh
kita, keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pertanyaannya adalah, apakah kita tergerak hatinya untuk turut ambil bagian dalam peran
penting menentukan masa depan Indonesia yang lebih baik? dan Apakah kita akan
tetap setia (istiqomah) terhadap
cita-cita PPP dalam membangun negara dan bangsa ini dengan selalu berorientasi
pada pencapaian ridho Allah SWT demi terwujudnya baldatun toyyibatun
warobbun ghofur? Jika jawabannya
iya, maka Bismillah… bulatkan tekad dan kobarkan semangat untuk
menyongsong masa depan PPP yang lebih baik.
Tetaplah optimis karena PPP memiliki banyak potensi dan peluang untuk
menjadi partai besar di masa depan. Untuk
bisa mengambil peran besar MEMIMPIN INDONESIA maka tak
ada jalan lain kecuali PPP HARUS BESAR.
Dan satu-satunya jalan yang harus kita tempuh untuk menjadi besar adalah bekerja sama dan bekerja keras.
Dari beragam persoalan yang sudah dikemukakan diatas, ada satu persoalan mendasar yang
penting untuk segera kita cari penyebabnya dan kemudian bagaimana mengatasinya.
Persoalan itu adalah fenomena menurunnya suara PPP dari pemilu ke pemilu. Hampir
sejak Indonesia memasuki era multi partai paska jatuhnya Orde Baru, suara PPP
terus mengalami penurunan secara signifikan. Puncaknya dalam Pemilu 2009 lalu,
suara PPP jeblok hanya 5,32%. Sebelumnya dalam Pemilu 1999, PPP memperoleh suara 10,7% dan Pemilu 2004
turun ke 8,15%. Hal ini mengakibatkan kesempatan dan peluang kita untuk
mewujudkan visi, misi, dan cita-cita perjungan PPP untuk membangun Indonesia menjadi semakin kurang optimal.
Meskipun ini tidak bisa dijadikan alasan, tetapi faktanya peraturan
perundang-undangan yang berlaku saat ini sangat jelas memberi ruang yang luas
kepada partai-partai besar untuk meraih jabatan-jabatan strategis di eksekutif
maupun legislatif. Kalaupun kemudian, dengan jalan koalisi, PPP berhasil
menempatkan kadernya di posisi-posisi tertentu, baik di eksekutif maupun di
legislatif, ini diraih dengan pengorbanan yang luar biasa. Yakni kemandirian
sikap politik PPP yang dipertaruhkan. Akibatnya, PPP harus menempuh jalan
kompromi dengan partai-partai besar yang tergabung dalam koalisi. Tidak jarang,
PPP dirugikan dengan pilihan ini. Hal ini terjadi baik di pusat maupun daerah.
Untuk itu, Pekerjaan Rumah PPP dalam Pemilu 2014 tentulah tidak mudah.
PPP sedang dalam ancaman tereliminasi dari peta politik nasional jika Pemilu 2014
nanti perolehan kursinya tidak mencapai ketentuan ambang batas yang ditentukan
oleh Undang-Undang Pemilu (Parliamentary
Treshold).
Kondisi
persoalan yang demikian harus segera diatasi. Kita tidak boleh berdiam diri
menunggu keajaiban-keajaiban jatuh dari langit. Kita juga tidak dibenarkan
saling mencari kambing hitam diantara sesama kader. Berdiam diri berarti
kehancuran PPP di masa depan. Saling menyalahkan berarti kehancuran PPP di masa
kini. Jika kita ingin PPP bangkit dan
tumbuh menjadi partai besar, maka kita juga harus bangkit dan bersatu untuk
melakukan kerja-kerja besar. Kerja-kerja besar bukan selalu dalam bentuk
kegiatan yang menghabiskan dana besar. Kerja-kerja
besar adalah kerja-kerja cerdas yang bersumber dari niat dan semangat mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan
negara. Mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara adalah satu bentuk
aktualisasi pengabdian kita kepada Allah SWT. POLITIK itu IBADAH, POLITIK itu
PENGABDIAN. Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah.
2. II. Profil Daerah
a.
Gambaran Umum
Kabupaten Tegal,
adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Slawi,
sekitar 14 km sebelah selatan Kota Tegal. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota
Tegal dan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pemalang di timur, Kabupaten Banyumas
di selatan, serta Kabupaten Brebes di selatan dan barat.
Bagian utara wilayah Kabupaten Tegal merupakan dataran rendah. Di
sebelah selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Slamet (3.428
meter), gunung tertinggi di Jawa Tengah. Di perbatasan dengan Kabupaten
Pemalang, terdapat rangkaian perbukitan yang tidak terlalu terjal. Di antara
sungai besar yang mengalir adalah Kali Gung dan Kali Erang, keduanya bermata
air di hulu Gunung Slamet.
Luas kabupaten Tegal Kurang Lebih 901,52 km². Kabupaten Tegal
terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 281 desa dan 6 kelurahan. Pusat
pemerintahan Kabupaten Tegal berada di Kecamatan Slawi. Sejak
berdiri, pusat pemerintahan Kabupaten Tegal berada di Tegal. Namun sejak
diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 1984, pusat pemerintahannya dipindahkan dari wilayah Kota Tegal ke Kecamatan
Slawi. Mulai akhir
tahun 1989, Kecamatan Slawi dikembangkan menjadi Ibu kota Kabupaten Tegal.
b.
Penduduk
Jumlah Penduduk
Kabupaten Tegal pada tahun 2010 mencapai 1.392.260 orang. Kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan. Kepadatan penduduk tersebut berturut-turut dari tahun 2006-2010
adalah sebagai berikut : 1.680 orang/km2; 1.687 orang/km2;
1.611 orang/km2; 1.617 orang/km2 ; 1.743 orang/km2.
Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk angkanya cukup
fluktuatif. Terbukti pada tahun 2006 laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,57%
turun menjadi 0,39% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 jumlah penduduk mengalami
penurunan, dan pada tahun 2009 laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,36%, namun
angka itu mengalami penurunan kembali di tahun 2010. Komposisi penduduk
berdasarkan tingkat ketergantungan, tercatat pada tahun 2009 sebanyak 931.986
jiwa (65,60%) merupakan usia produktif, 411.912 jiwa (28,99%) usia pra
produktif, dan 76.862 jiwa (5,41%) usia pasca produktif.
c.
Agama
Berikut ini
informasi tentang keagamaan di Kabupaten Tegal pada tahun 2010;
Pemeluk Agama
AGAMA
|
JUMLAH
(Orang)
|
Islam
|
1.482.398
|
Kristen
|
2.531
|
Katolik
|
1.269
|
Hindu
|
611
|
Budha
|
335
|
Konghucu
|
298
|
Lainnya
|
15
|
Sarana Ibadah
NAMA
|
JUMLAH (Unit)
|
Masjid
|
815
|
Musholla
|
3.430
|
Gereja Kristen
|
6
|
Gereja Katolik
|
3
|
Pura/Kuil
|
2
|
Vihara/Klenteng
|
2
|
Pontren, Santri, dan Kiai/Ustadz
NAMA
|
JUMLAH (Unit,Orang)
|
Pondok Pesantren
|
93
|
Santri
|
6.377
|
Kiai/Ustadz
|
1.290
|
(Bersambung)