Berjihad di Alam Maya
Oleh: Zubairi Hasan dan
Sahlul Fuad*
Allah SWT menciptakan
berbagai alam bagi kehidupan yang berbeda: alam dunia; alam barzah; dan alam
akhirat. Alam dunia merupakan alam yang sedang bergeliat dinamis saat ini. Di
alam dunia ini, umat manusia dan mahluk hidup lainnya berjuang menghadapi
lingkungannya, baik sesama mahluk bernyawa maupun dengan mahluk yang tak
bernyawa. Alam dunia menjadi medan permainan dan pertempuran untuk mengukuhkan
dan menghancurkan eksistensi di antara mahluk-mahluk yang ada di dalamnya, dan
manusia telah ditetapkan oleh Allah SWT sebagai khalifah (pemimpin) atas
keberlangsungan alam dunia. Rusak dan tidaknya alam dunia sebagian besar menjadi
tanggung jawab umat manusia.
Hampir seluruh umat manusia mengetahui bahwa alam dunia terbelah menjadi
dua wilayah, yaitu dunia nyata dan dunia gaib. Dunia nyata merupakan dunia yang
bisa dijangkau melalui pancaindera, bisa dilihat bentuknya, dicium aromanya,
diraba permukaannya, dan didengar suaranya, atau setidaknya bisa dijangkau oleh
satu atau dua dari kelima kemampuan indera tersebut. Sedangkan dunia gaib
merupakan realitas yang hanya bisa dijangkau melalui kamampuan-kemampuan
tertentu, seperti mata hati. Seseorang yang memiliki kemampuan bisa
mengaktifkan mata hatinya, kemungkinan besar dia mampu menjangkau dunia gaib
dengan salah satu inderanya.
Di era teknologi maju saat ini, muncul jenis alam dunia baru yang, seperti,
berada di antara dunia gaib dan nyata. Keberadaan jenis alam dunia yang baru
ini bisa dikatakan gaib, namun kenyataannya ia bisa dijangkau oleh indra
penglihatan dan indera pendengaran tanpa harus melakukan ritual spiritual.
Semua orang normal hampir bisa dipastikan bisa menjangkaunya. Bentuknya tampak
nyata di hadapan kita, bahkan kita bisa mendengarnya secara jernih. Meski
sama-sama harus menggunakan kemampuan tertentu untuk menjangkaunya, dunia gaib
hanya bisa dijangkau dengan kekuatan hati (qalb), sedangkan alam dunia
jenis ini bisa dijangkau dengan kenormalan pikiran (fikr). Memang, untuk
bisa menguasai kedua jenis alam dunia, kita membutuhkan cara dan mantera yang
berbeda. Bagi orang yang ingin menguasai dunia gaib, mungkin, perlu mengasah
kemampuan spiritualnya dengan cara banyak berzikir atau berpuasa, sedangkan
alam dunia yang baru ini memerlukan pengasahan logika berpikir dan kecermatan
menggunakan kode-kode. Karena jenis alam dunia yang baru ini tampaknya seakan-akan
ada, namun wujudnya tidak bisa dipegang, ia biasa disebut dengan nama “Alam
Maya”.
“Alam maya” merupakan jenis alam dunia yang sebenarnya berusia relatif tua.
Ditemukannya teknologi yang mampu mengubah hal-hal yang tidak tampak menjadi
bisa dirasakan kehadirannya, seperti listrik, radio, televisi, kalkulator, dan
telepon merupakan cikal bakal berkembangnya “alam maya”. Ditemukannya komputer
dan jaringan internet, “alam maya” makin kukuh keberadaannya masuk ke dunia
nyata dan kian meninggalkan statusnya sebagai bagian dari dunia gaib. Dan kini,
berbagai perangkat lunak (software) diciptakan dan terus bermunculan
untuk mengukuhkan eksistensinya sebagi bagian dari dunia nyata.
Sebagai entitas baru di dunia nyata, “alam maya” disambut oleh umat manusia
dari pelbagai penjuru dunia penuh gegap (sekaligus gagap) gempita. Ia kini
sudah masuk ke seluruh kota, bahkan ke pelosok kampung terpencil di Indonesia.
Manusia tidak lagi merasa kesepian di tengah malam, apalagi di tengah kota. Di
kantor-kantor, rumah-rumah, mall-mall, bahkan di jalan raya, orang-orang masa
kini sudah benar-benar kecanduan hasil olah teknologi tersebut (gadgets
freak). Mereka malah sibuk dengan dunia barunya, bermain, senda-gurau,
ribut, dan sebagainya, sehingga cenderung abai dengan lingkungan sekelilingnya.
Alam maya tak ada beda dengan dunia nyata, meski kalau dilihat tampak sepi.
Joko Pinurbo, seorang penyair pernah bilang, “Sepi makin modern”.
Meski sudah banyak orang memanfaatkan alam maya semaksimal mungkin,
khususnya untuk kepentingan bisnis atau sekadar narsis, namun pengguna yang
memanfaatkan sebagai alat berjihad, bisa dikatakan, masih kurang. Padahal
potensi sebagai media dan medan berjihad di jalan Allah, “alam maya”
benar-benar sangat luar biasa.
Memang, banyak orang memanfaatkan kecanggihan teknologi di “alam maya”
sebagai media dan medan jihad, tetapi apakah orang banyak tersebut adalah
bagian dari kelompok kita? Seberapa besar kelompak kita benar-benar
memanfaatkan alam dan segala isinya tersebut untuk kepentingan dan kemajuan
yang kita inginkan? Dan bagaimana cara memaksimalkan potensi yang dimiliki alam
tersebut untuk menjalankan misi jihad kita?
Peta “Alam Maya”
Bukan hanya dunia nyata yang memiliki peta, sebaliknya peta dunia nyata
telah terkonversi dalam “alam maya” secara detail dan lebih konkret dibanding
peta-peta yang dipajang di kantor-kantor kelurahan. Peta-peta dunia nyata yang
telah dikonversi ke “alam maya” jauh lebih canggih. Melalui peta “alam maya”,
kita bisa tahu rute perjalanan yang umum atau paling cepat dari Yogyakarta ke
Magelang atau Temanggung sekaligus detail kilometer dan waktu tempuhnya di www.maps.google.co.id.
Bahkan kita bisa memastikan apakah masjid atau mushalla kita benar-benar telah
menghadap Ka’bah melalui “alam maya”. Akan tetapi kita tidak akan membahas
“peta” dalam arti garis-garis tentang wilayah tersebut. Di sini akan dijelaskan
tentang ruang, perangkat, pelaku, dan opini yang sudah tersedia berkembang di
“alam maya”.
Sesungguhnya ruang-ruang yang telah tersedia di “alam maya” merupakan
ruang-ruang yang diciptakan oleh manusia sendiri. Serupa perkampungan nyata,
“alam maya” juga memiliki struktur, infrastruktur, dan suprastruktur yang
dikonversi dalam bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Terlalu rumit memang jika kita membahas tentang isi
dari perangkat-perangkat tersebut. Namun setidaknya, kita bisa membedakan yang
dimaksud dengan perangkat-perangkat tersebut.
Perangkat keras (hardware) merupakan jenis perangkat fisik yang
benar-benar berwujud keras, dan bisa dijangkau oleh indera di dunia nyata,
seperti seperangkat komputer atau ponsel yang berisi alat-alat berbahan dari
plastik/karet, kaca, dan tembaga/aluminium. Perangkat ini bekerja sesuai dengan
jiwa (sistem) yang dimasukkan dalam bentuk dan tujuan diciptakannya alat
tersebut, seperti tempat CD (drive) hanya mau bekerja kalau diisi
lempengan bulat yang terbuat dari polycarbon, dicetak dengan stamper atau bahan lain dengan ukuran ketembalan dan
radius tertentu. Jika
tidak sesuai dengan ketentuan itu, drive itu akan cuek. Begitu juga
perangkat lunak (software). Alat ini juga tak akan merespon apapun
terhadap keinginan kita jika keinginan tersebut tidak sesuai dengan jobs-desk
yang diberikan kepadanya. Bedanya, bentuk software tidak bisa kita
pegang dengan jari, apalagi diiris atau dipukul.
Kita bisa menghadirkan dan memasuki alam maya melalui hardware dan software
yang telah ditetapkan oleh penciptanya secara fix tersebut. Hanya orang-orang
berilmu tinggilah yang mampu merekayasa dan bercincai dengan
perangkat-perangkat tersebut. Bagi masyarakat awam cukuplah menggunakan dan
memanfaatkan perangkat yang sudah tersedia, bagi yang sedikit maju bisa
mencari-cari perangkat lagi sendiri sesuai kebutuhan secara gratis atau membeli
di pasar maya, dan bagi orang yang berkemampuan tinggi bisa merekayasa atau
bahkan membuat perangkat sendiri untuk memenuhi keinginannya.
Agar alam maya secara teknis bisa hadir dan menjangkau perkampungan-perkampungan lain yang
lebih luas, kita memer-lukan suatu perangkat khusus yang sangat terkenal, yaitu
sebuah perangkat “jalinan
silaturrahim” yang biasa
dikenal dengan nama interconnection networking (disingkat menjadi lebih
terkenal “internet”). Internet disambungkan melalui suatu prangkat yang bernama
wide area information servers (WAIS) dan world wade web (WWW).
WWW adalah jaringan beribu-ribu/juta-juta komputer yang dikategorikan menjadi
dua: client dan server dengan menggunakan software khusus
berbentuk jaringan yang disebut jaringan client-server. Server merupakan
otak yang bertugas menyimpan/
menyediakan informasi dan memeroses permintaan dari client, jika ada client
minta informasi maka server segera mengirimkannya. Bentuk informasi yang
bisa diminta dan dikirim adalah teks, gambar, dan suara. Barang-barang tersebut
dikirim dalam bentuk Hypertext Markup Language (HTML), sebuah kode mirip
mantra para dukun yang tak bisa dibaca semua orang. Karena itulah, ia tidak
akan mengirimkan batu atau sandal dalam bentuk nyata, karena transaksi ini
hanya ada dalam alam maya.
Melalui Transmission Control
Protokol (TCP) data-data tersebut akan dikirim per segmen, dipecah
sesuai dengan besaran paket, lalu dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman
data sampai dengan baik, TCP juga menyertakan nomor seri (sequence number ). Melelaui Internet
protocol (IP), pengiriman data akan
dibungkus dalam paket dengan label berupa alamat IP si pengirim dan alamat IP penerima. Apabila IP penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan
identitas alamat IP yang sesuai, datagram segera diambil dan disalurkan
ke TCP melalui saluran (port), di mana ia sudah
ditunggu oleh aplikasi di situ.
Kalau kita membuka http://www.ppp.or.id di kolom web browser yang biasanya
disediakan oleh internet explorer atau mozila firefox atau google
chrome, dan lain-lain yang ada di dalam komputer kita, kita tersambung
dengan internet yang digerakkan melalui jaringan telepon atau gelombang radio,
segera TCP/IP beraksi, lalu tampilan logo ka’bah, foto Ketua Umum Suryadharma
Ali, dan tulisan Partai Persatuan Pembangunan serta berita-berita lainnya.
Hypertext Transfer Protocol (http) yang tertulis di depan “ppp”
merupakan perintah yang menentukan aturan yang harus diikuti oleh web browser
untuk meminta atau mengambil dokumen dan oleh web server dalam menyediakan
dokumen yang diminta web browser. Tulisan “ppp” merupakan nama alamat yang kita
daftarkan ke domain. Sedangkan OR.ID merupakan nama domain, nama unik yang diberikan
untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Nama domain berfungsi untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai
untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus
mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP.
OR.ID berarti kategori organisasi yang disediakan oleh Indonesia. Jika
berada di Inggris biasanya menggunakan label OR.UK. Umumnya masyarakat
menggunakan laber .COM yang berarti jenis alamat komersial yang bebas,
khususnya di Amerika. Untuk label komersial Indonesia adalah CO.ID, dan masih
banyak lagi jenisnya.
Sedangkan untuk mencapai sebuah alamat yang lebih khusus (pasti), yang
menyimpan suatu judul berita tertentu seperti http://ppp.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=200:kpk-lahir-dari-rahim-ppp biasa disebut dengan Uniform Resource
Locatar (URL). Jika kita ingin memberi kabar teman atau pimpinan tentang
berita atau artikel tertentu sebaiknya kita mengirim rangkaian URL ini, bukan
alamat domainnya, sehingga teman atau pimpinan kita langsung bisa membuka,
tanpa harus mencari-cari lagi.
Peluang Alam Maya
Media cetak banyak yang gulung tikar akibat maraknya website di dunia. Ada
yang meramalkan, 2043 seluruh media cetak akan gulung tikar. Di Amerika Serikat
terhitung 379 surat kabar yang beredar, sebanyak 80 persen oplahnya
mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan pendapatan media cetak di negeri itu menurun hingga US$20 milyar. Bagaimana di Indonesia? Laptop dan ponsel
sebagai sarana untuk membuka website, kini bukan lagi barang langkah. Perangkat
pengaktif internet juga sangat mudah dijangkau. Melalui alat yang bisa
digenggam di tangan, kita sudah bisa berseluncur di alam maya.
Kemudahan-kemudahan yang begitu dekat dan nyata ini merupakan peluang besar
untuk memanfaatkan secara maksimal alam maya sebagai ruang kehidupan baru.
Sebagai kader PPP, yang hidup di era teknologi maju harus ada yang benar-benar
menguasai alam ini. Tidak ada kata ketinggalan, walaupun partai-partai lain
sudah ada yang sangat canggih dalam hal ini. PPP tetap sangat membutuhkan
ahli-ahli teknologi informasi dan juga manajer yang mampu memainkannya.
Walau tidak memiliki biaya yang cukup untuk membuat penerbitan cetak dalam
skala besar seperti Jawa Pos Group atau Kompas Group, namun kalau memiliki ahli
Search Engine Optimazation (SEO) dan masterwebs yang canggih, PPP akan
mampu menguasai alam maya yang luar biasa. SEO adalah suatu teknik agar
website yang kita buat mudah ditemukan melalui mesin pencari seperti Google.
Internet merupakan media yang
paling murah, efektif dan cepat dalam menyampaikan informasi. Media cetak, misalnya, masih memerlukan aktivitas cetak dan kirim
secara fisik. Untuk media televisi biayanya sangat besar, dan hanya beberapa
detik saja. Dengan internet kita
cukup membayar internet, membuat website, mengupdate isinya. Namun bukan berarti apa-apa jika kita
website kita tidak dikunjungi orang. Oleh karena itu kita harus berusaha supaya
web kita dikunjungi orang. Cara yang paling efektif mendatangkan pengunjung
adalah melalui mesin pencari Google dan semacamnya.
Alam Maya sebagai Media dan
Medan Jihad
Ada banyak alamat nama website dengan beragam domain. Dilihat dari isi,
website terkelompok atas dua jenis: website statis dan website dinamis. Website
statis merupakan jenis website yang oleh pemiliknya tidak ingin diperbaharui
isinya, kapanpun ia hanya menampilkan informasi yang sudah ada tersebut.
Sebaliknya, website dinamis selalu berubah isinya. Website www.ppp.or.id
merupakan jenis website yang ingin selalu diperbaharui (update). Jika
Kader PPP dari berbagai daerah mengirimkan berita terkait dengan perkembangan
dan gerakan PPP di daerahnya masing-masing, berarti ia termasuk kader yang
terlibat dalam mendinamis-kan website PPP. Apalagi, jika di setiap daerah
terdapat kader-kader yang konsen untuk menyerukan kebaikan dan melawan
kemungkaran dengan mengibarkan panji-panji PPP di seluruh pelosok alam maya
dengan semangat berjihad, niscaya PPP akan bisa menghijaukan alam maya.
Jihad sebagai konsep perjuangan umat Islam tidak hanya bisa dipahami
sebagai bentuk pengendalian diri sendiri dan pengendalian umat manusia pada
umumnya di lapangan dunia nyata. Pengguna internet di Indonesia menunjukkan
peningkatan yang luar biasa. Bahkan pada Mei 2011 Direktur Manajer Global Tylor
Nelson Solfres mengumumkan temuannya bahwa pengguna internet di Indonesia sudah
mencapai 45 juta orang, dan diperkirakan 12 bulan selanjutnya masih akan
meningkat tajam. 48 persen di antara mereka mengakses internet melalui ponsel.
Artinya, kemungkinan besar pengguna internet tersebut cukup aktif, dan 21
persen dari penduduk tersebut merupakan warga Indonesia yang mempunyai hak
pilih. Sayangnya, 87 persen pengguna internet dari 45 juta tersebut baru
sekadar untuk chating dan bermain game online.
TAHUN
|
PELANGGAN
|
PENGGUNA
|
1996
|
31.000
|
110.000
|
1997
|
75.000
|
384.000
|
1998
|
134.000
|
512.000
|
1999
|
256.000
|
1000.000
|
2000
|
760.000
|
1900.000
|
2001
|
1.680.000
|
4.200.000
|
Sumber: APJII 2001
Meski kesadaran masyarakat pengguna internet secara berkualitas di
Indonesia masih lemah, tapi pasti akan meningkat. Dan Gerakan Jihad di Alam
Maya ini merupakan peluang yang dahsyat bagi PPP untuk meningkatkan masyarakat
melek internet yang berkualitas.
Sedangkan menghadapi sekitar 10-13 persen masyarakat yang kemungkinan aktif
berinternet secara berkualitas tersebut bisa melalui tiga kawasan alam maya,
yaitu: website blog, website jejaring sosial, dan email-mailinglist (group),
yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para kader PPP. Ketiga kawasan ini
merupakan kawasan yang paling dinamik dan paling basah, dari segi modal sosial,
simbolik, dan kapital.
Strategi apa yang harus diterapkan demi mencapai tujuan ini secara
maksimal? Strategi yang paling jitu sebenarnya meningkatkan jumlah kader yang
kreatif dan inovatif dalam berkomunikasi serta memainkan alam maya. Mereka
adalah kader-kader militan yang sangat sadar terhadap situasi dan kondisi serta
memiliki keberanian berkomunikasi yang berkarakter di alam maya.
Sosok suskes melalui alam maya adalah Barack Obama. Pada pemilu 2009 banyak
orang mencoba menjiplak strategi yang dilakukan oleh Obama tersebut dengan strategi kampanye di alam maya. Beberapa partai politik maupun
tokoh calon presiden yang menggunakan fasilitas internet untuk berkampanye
antara lain: www.partaigerindra.or.id, www.pdi-perjuangan.or.id, www.demokrat.or.id, www.amanatnasional.net, www.partaidamaisejahtera.com, www.pusat.golkar.or.id, www.ppp.or.id, dan beberapa situs resmi partai politik yang lain. Sedangkan untuk calon presiden masih sangat sedikit yang menggunakan fasilitas internet untuk
berkampanye. Beberapa di antaranya adalah
www.bangyos.com (Sutiyoso), www.prabowosubianto.net (Prabowo S), dan www.hb-x.com/ (Sri Sultan HB X).
Namun sekian banyak situs
tersebut bisa dikatakan belum mampu
memaksimalkan
komunikasi dua arah. Situs parpol maupun tokoh tersebut
terkesan hanya papan pamflet parpol maupun tokoh politik saja, tanpa komunikasi
penuh antara user atau pemakai internet di dalamnya. Dari kesekian banyak kampanye online tersebut ada yang sudah berusaha mengajak user untuk berkomunikasi dua arah. Misalnya situs tersebut dilengkapi dengan forum atau grup pendukung dan juga polling yang
bisa menjadi masukan. Dan yang tak kalah penting adalah adanya fasilitas link
dukungan berupa dana kampanye maupun penjualan marchandise secara online.
Akankah
lebih dari 60 juta pengguna internet Indonesia pada 2014 terabaikan begitu
saja?
Mari
Berjihad di Alam Maya!!!