Lambang PPP |
Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menolak keras rencana akuisisi Partai Demokrat (PD) jika tak lolos Parliamentary Threshold (PT). Terhadap wacana akuisisi mitra koalisi tersebut, PPP menilai PD sebagai partai yang oportunis.
"Karena PPP disebut, kami tegaskan PPP menolak keinginan akuisisi dan menegaskan tidak pernah ada negosiasi dan pembicaraan apapun terkait 'igauan' Pak Jafar Hafsah yang tak lain adalah elit PD," ujar Wasekjen PPP, M Romahurmuzy, kepada detikcom, Senin (10/1/2011).
Menurut Romi, demikian disapa, pernyataan tersebut menunjukkan besarnya nafsu kekuasaan dibalik keinginan PD meningkatkan PT menjadi 4 persen. Romi meragukan niat peningkatan PT sebagai semangat demokrasi untuk menyederhanakan parpol.
"Pernyataan tidak etis ini sekaligus membuka motif sesungguhnya di balik usulan kenaikan PT atau penambahan jumlah dapil. Ini yang saya sebut watak oportunis, memanipulasi peraturan untuk kepentingan diri dan kelompoknya," protesnya.
Romi juga menilai bahwa elit politik PD belum matang secara politik. Menurutnya seharusnya politisi PD berhati-hati melempat wacana yang bisa menyinggung partai koalisi lainnya.
"Menunjukkan elit PD mengidap megalomania, akibat kegagalan menjalani diri dalam pendewasaan politik. PPP mengajak seluruh parpol bersaing sehat dan mengembalikan keluhuran dan etika berpolitik," tantangnya. (Detiknews, 10 Januari 2011)